Sandra Dewi Pendidikan Bagus, Karier Cemerlang
Cantik dan elegan dengan tutur kata dan perilaku yang terjaga, itulah yang tampak dari sosok Sandra Dewi. Beranjak dari daerah, gadis kelahiran Pangkal Pinang, 8 Augustus 1983 ini berhasil menorehkan prestasi di dunia showbiz. Sandra Dewi kerap dijuluki ratu iklan sejak tahun 2008. Hingga kini Sandra termasuk salah satu artis papan atas dengan bayaran paling mahal di Indonesia.
Medio Maret lalu Sandra terpilih menjadi duta film Cinderella. Pemilik nama lengkap Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri ini mengaku senang. Apalagi, hanya Indonesia yang memiliki duta untuk film yang diproduksi oleh Walt Disney Pictures itu. “Indonesia spesial banget karena negara lain tak punya duta,” ujarnya saat menghadiri Disney’s Cinderella Premiere di Kota Kasablanka, Jakarta.
Sandra menjelaskan ada 12 artis Indonesia yang mengikuti proses seleksi sebagai duta film Cinderella ini. Seleksi berlangsung selama 12 bulan. Ia terpilih menjadi duta karena Disney melihat perjuangannya dalam meniti karier. “Mereka, Disney, melihat spirit-ku,” ujar bintang iklan perawatan rambut itu.
Sandra, menggeluti dunia acting, model, tarik suara, dan presenter. Sejak kecil, bakat Putri pasangan Andreas Gunawan Basri dan Chatarina Erliani ini memang sudah terlihat. Ia kerap menjuarai berbagai festival fashion show dan menyanyi di sekolah dan kotanya.
Sandra Dewi mengawali kariernya di Jakarta melalui pemilihan Miss Enchanteur 2002 dan duta pariwisata Jakarta Barat. Namun, ia kemudian memilih fokus melanjutkan kuliahnya. Sandra kembali terjun ke dunia hiburan saat mengikuti Fun Fearless Female Majalah Cosmopolitan 2006. Sandra dinobatkan menjadi juara. Nia Dinata sebagai salah satu juri ajang tersebut, memberikan tawaran untuk casting film Quickie Express (2007). Sandra pun terpilih untuk peran Lila. Film ini menuai sukses. Nama Sandra Dewi mulai diperbincangkan publik. Gadis berlesung pipit ini semakin terkenal berkat perannya di sinetron Cinta Indah.
Peduli Pendidikan
Pendidikan memiliki arti penting bagi Sandra Dewi. Hal itu ditunjukkan dengan prestasi yang menonjol di sekolah maupun kuliah. Setelah menjadi artis papan atas, Sandra tetap menaruh perhatian pada pendidikan. Misalnya dengan mendukung konser “Children In Harmony” tahun lalu. Konser yang diadakan oleh Global Shapers Community Jakarta dan Yayasan Musik Sastra Indonesia ini untuk menggalang dana bagi kemajuan pendidikan dasar di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Selain donasi berupa buku pelajaran, juga untuk membangun sanitasi yang baik di sekolah di Ruteng serta program musik gratis bagi anak kurang mampu di Jakarta.
Sandra mengaku tahu betul kondisi pendidikan di Ruteng lewat sahabatnya, Mesty Ariotedjo yang sempat bertugas sebagai dokter selama setahun di sana. “Aku mendukung sahabatku Mesty Ariotedjo dan Children in Harmony ini juga mendukung anak Indonesia. Karena di Ruteng itu banyak anak menantikan bantuan kita. Mereka sangat kekurangan,” ujarnya.
Alumni London School of Public Relations ini menjadi teman curhat Mesty selama dinas di Ruteng. “Dia curhat, bantuin orang banyak. Jadi, aku bisa lihat seberapa besarnya mereka butuh bantuan kita. Aku bawa perusahaan aku Paramount Enterprise sponsori karena pendidikan itu hal paling penting buat anak-anak. Kita semua bisa ada di sini karena pendidikan yang luar biasa,” ujar Director of Corporate Communication dari perusahaan properti PT. Paramount Land ini.
Sandra berharap biaya pendidikan tidak mahal dan pemerintah bisa lebih banyak memberi beasiswa. “Uang sekolah jangan mahal-mahal ya.. Zaman sekarang orang kebanyakan putus sekolah atau malas sekolah karena biayanya sangat mahal. Terlalu tinggi biaya kuliah sekarang. Sepupu aku aja nggak mau kuliah karena dia bilang mahal dan ujiannya sangat susah, belum tentu lulus. Kalau lulus juga belum tentu bisa cepat dapat kerja. Tetapi, aku tidak setuju. Pendidikan itu sangat perlu. Kayak aku sekarang, selain syuting aku juga kerja (kantoran) itu karena pendidikan. Selama aku masih bisa bantu, pasti aku dukung,” tandasnya.
“Aku sangat peduli dengan pendidikan, tambahnya, makanya aku support banget kalau dia mau kuliah. Memang biayanya sangat mahal sekali untuk kuliah di Jakarta. Tapi ya itu, berapa pun mahalnya, semoga niat baik kita diterima.” (*)
Leave a Reply