Indonesia Gawat Darurat Narkoba – Kampanye P4GN
Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM) seolah tidak kenal lelah terus melakukan kegiatan-kegiatan kampanye pencegahan narkoba di Indonesia. Sejak dari dulu GMDM memang hadir dan berdiri sebagai salah satu LSM yang paling getol melakukan kegiatan kampanye penyadaran masyarakat bahaya narkoba.
Maka Sabtu (20/02) GMDM bekerja sama dengan TDR Racing dan ‘Bikers Fight Against Drugs’ (BFAD) mengumpulkan sekitar 150 orang pemuda-pemudi baik yang tergabung dengan bikers, masyarakat dan karyawan TDR mengadakan Penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan menyatakan diri anti narkoba di Aula Racing, Cakung Jakarta Timur.
Pada sesi konperensi Ketua Nasional Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM) Jeffry Tambayong mengungkapkan sebuah fakta bahwa saat ini terdapat lebih dari 1,8 juta bandar narkoba di Indonesia. Sementara ada 5,8 juta pengguna aktif narkoba di Indonesia.
“Bayangkan 1,8 juta bandar narkoba. Jika satu bandar mengedarkan ke 10 orang berarti ke depan bisa jadi sedikitnya 150 juta orang Indonesia berpotensi menjadi korban narkoba,” ungkapnya mewarning bahaya narkoba di Indonesia.
Menurutnya setiap harinya ada 40 orang meninggal over dosis karena narkoba. Ini membuat negeri kita berstatus gawat darurat narkoba. Ditambahkan Jeffry, berdasarkan data dari Kemenkumham RI, saat ini ada 5,8 juta pengguna narkoba aktif di Indonesia, dan 80 persen narapidana yang ditahan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) adalah karena kasus narkoba.
“Yang mengkhawatirkan, saat ini narkoba sudah masuk hingga ke desa-desa, dan mulai menyasar anak-anak sekolah hingga TK/PAUD,” tutur pria asal Kwanua ini yang mengkuatirkan bahwa masa depan generasi muda Indonesia terancam.
Semua Lapisan Masyarakat
Saat ini, menurut pria yang selalu tampak friendly yang sehari-hari juga seorang hamba Tuhan, narkoba sudah merambah ke segala golongan masyarakat, mulai dari pejabat hingga kaum melarat. Apalagi, lanjutnya, terhadap kelompok motor (Bikers) yang kerap dianggap sebagai kelompok rentan narkoba.
“Untuk itu kita mau buktikan, hari ini kami dari GMDM bekerja sama ‘Bikers Fight Against Drugs’ (BFAD) dan TDR Racing menggelar penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),” papar Jeffry yang berjanji akan terus menjalin kerjasama dengan TDR dan BFAD menyelenggarakan acara sejenis di waktu-waktu mendatang.
Acara ini penting karena Bikers selama ini yang sering dianggap sebagai komunitas atau gank jalanan dituduh kerap menjadi sarang narkoba. Karena itu, Bikers ingin menyatakan bahwa komunitas mereka anti narkoba.
Sementara itu, ketua panitia penyuluhan dari BFD Yance Riu mengatakan, P4GN bertujuan memberikan sosialisasi bahaya penyalah gunaan Narkoba, HIV AIDS, dan Pornografi dalam upaya pencegahannya dan aspek hukumnya bagi seluruh bikers di Indonesia.
“BFAD adalah organisasi gabungan perkumpulan bikers se Indonesia. Kami sepakat mendukung ajakan Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap narkoba guna mewujudkan Indonesia Bersinar,” kata Direktur Operasional TDR Racing ini.
Dalam kesempatan itu juga, Yudo perwakilan perusahaan TDR Racing yang mensuport kegiatan tersebut menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan GMDM dan BFAD dalam memerangi bahaya narkoba.
“Narkoba kita jadikan musuh bersama karena bahayanya yang telah mengancam kelangsungan generasi bangsa. Ayo! Nyatakan perang dengan narkoba,” kata mantan penyidik reserse narkoba Mabes Polri ini bersemangat.
Sementara ini, perwakilan pihak BFAD menyatakan akan selalu berpartisipasi dalam setiap kampanye penggalangan anti narkoba. “Kami ingin menyatakan bahwa Bikers tidak selalu identik pandangan orang luar yang rentan narkoba. BFAD salah satu yang anti narkoba dan turut untuk menyadarkan masyarakat terutama sesama bikers.
Leave a Reply