Arseto Sulryoadji Pariadjie Maju – DKI I dengan Program disusun bersama Rakyat
Putra dari pendeta Yesaya Pariadji gembala sidang Gereja Tiberias Indonesia (GTI) ini, dalam pilkada DKI tahun 2017 menyatakan siap bertarung merebut DKI I. Arseto S Pariadjie yang juga di kenal sebagai Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Demokrasi dan Toleransi Indonesia (PDTI) menyatakan akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada Febuari 2017 mendatang. Menurutnyaa, kesiapannya untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 didasari ketidak setujuannya terhadap kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilainya tidak santun dan terlalu arogan.
“Tidak etis menegur orang di depan umum. Di luar negeri hal seperti itu tabu karena dianggap merendahkan harga diri orang dan melanggar HAM,” katanya di hadapan para wartawan di apartemen Senayan City, Jakarta Selatan.
Menurut dia, jika kita ingin menegur seseorang yang melakukan kesalahan sebaiknya diajak ke suatu ruangan, bicara empat mata.”Disitu mau dimaki-maki juga tidak masalah. Setelah itu diberi sanksi juga ngak masalah, asal jangan di depan umum, kasihan dipermalukan,” katanya lagi. Karena bagaimanapun mereka memiliki kelurga, bayangkan kalau keluarganya tahu apa tidak kasihan. Obsesinya menjadi cabub dikatakan Arseto, dirinya menyadari tidak terlalu berambisi menjadi DKI-1, tetapi lebih membidik jadi calon Wakil Gubernur.”Saya sadarlah sebagai seorang golongan minoritas di Jakarta, ngak ngoyo mau jadi DKI-1. Saya membidik jadi calon Wakil Gubernur,” kata putra bungsu Pdt.DR, Pariadji ini.
Lagi menurut lulusan Sekolah Tinggi di Swiss ini, jika ia menjadi pemimpin di Jakarta, ia tidak akan memberantas korupsi tetapi menutup celah atau peluang aparatur untuk korupsi. dia juga mengaku tidak kenal budaya korupsi karena tidak diajarkan oleh ayahnya dan tak pernah melakukannya. Dengan modal ajaran orang tua ini Aresto mengaku itu dasar yang kuat dalam memimpin sehingga tidak ada korupsi.
Arseto S Pariadjie melalui wadah PDTI nya terus memperjuangkan demokrasi dan toleransi. Bicara toleransi bukan saja masalah agama tetapi juga antar manusia dalam pekerjaan dan juga profesi. Di Jakarta sebagai pusat ibukota harusnya demokrasi dan toleransi ini sudah clear tetapi yang ada masih saja orang memakai isue-isue yang mengangkat diskriminasi. Inilah yang oleh PDTI terus digaungkan dan diperjuangkan.
Lebih lanjut bicara tentang kemacetan yang ada di Jakarta inilah yang fokus akan dibenahi agar lancar. “Dari pengalaman saya ke sejumlah negara, tidak ada kota di dunia yang macetnya seperti di Jakarta ini,” tutur pemuda yang saat ini berusia 32 tahun tersebut. Dan kemcatan yang ada sangat mnerugikan karena waktu dan biaya yang terbuang sia-sia. Hanya karena semangat juang orang-orang Jakarta yang besarlah yang mampu bertahan. Untuk itulh perjuangan dan semangat dari orang-orang ini pantas mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Pemerintah juga harus membantu mereka agar mereka bisa sukses dalam berusaha. Jadi bantuan bukan saja untuk orang-orang yang kekuarangan tetapi juga kepada semua masyarakat sekalipun beda bentuk bantuannya.
Terkait kepemimpinan Ahok saat ini, Arseto berpendapat bahwa mantan Bupati Belitung Timur tersebut sudah baik dalam menata Jakarta, hanya saja masih ada beberapa kekurangan yang dia yakini dia mampu melakukannya. “Saya akan melengkapai banyak hal yang sudah dilakukan Ahok namun masih dirasa kurang. Ya salah satunya soal sikap arogansi dia itu,” katanya.
Dalam wawancara rseto didampingi Sekretaris jendral PDTI ndrea yang mengku mntan kepala Desa dari Sulut ini menanggapi rencana Arseto, Andre (37), anggota jemaat GTI mengaku akan mendukung Arseto jika maju di Pilgub DKI Jakarta 2017. Menurutnya, Arseto dapat melengkapi apa yang kurang dari diri Ahok. “Saya dukung. Saya yakin dia bisa lebih baik dari Ahok,” katanya yakin di Kelapa Gading, Jakarta, Senin.
Program dibuat Bersama Rakyat
Untuk menata kota metropolitan ini Arseto melihat bahwa pertama dia mewanti-wanti jangan memandang atau memposisikan dirinya sebagai pejabat. Tetapi keberadaannya sama dengan masyarakat dan berada di tengah-tengah masyarakat dan membangun bersama mereka. Untuk itu dalam membuat program akan dibuat bersama masyrakat apa yang menjadi kebutuhan bagi mereka. Setelah program tersusun tinggal mana yang lebih diprioritaskan. Dan semua bisa dilihat dan diakses masyarakat tentang rencana program kerja yang akan dikerjakan oleh Pemda DKI. Sekalipun demikian tim juga akan menggodok program yang nantinya akan dipaparkan ini sedang dimatangkan programnya, terangnya serius
Kemudian masalah bantuan seperti yang sudah diakatakan di atas bahwa yang diberikan jangan hanya diperuntukan orang miskin saja tetapi juga semua masyarakat yang ada. Sekalipun memng beda bentuknya. Kemudian tentang majunya menjadi calon Gubernur Arseto berharap diusung partai Gerindra karena ada kaitan kedekatan dengan partai besutan Prabowo Subiyanto tersebut. Untuk mendeklarasikan dirinya resmi maju upaya ini sedang dalam penjajakan partai terlebih dahulu, adapun tempat deklarasi yang akan di pilih tempat terbuka diteng-tengah perkampungan biar masyarakat mengetahui langsung sekaligus mengukur respon dari masyarakat.
Leave a Reply