Constant Ponggawa
Constant Ponggawa

Pilkada DKI baru akan dilaksanakan setahun lagi, namun aroma persaingan calon gubernur begitu kuat. Berbagai manuver politik dilakukan sang bakal calon ada penyanyi Ahmad Dany, pengusaha Sandiago Uno, Pakar Hukum Yusril IzaMahendra, Politisi Haji Lulung Lunggana dan terbaru Budi Wassesa direktur BNN dan ada salah satu wanita yang menyandang gelas wanita emas. Namun dari semua tokoh yang muncul belum ada yang resmi diusung partai politik ataupun melalui jalur independent, kecual hanya sang petahana Ahok yang dengan luga memilih jalur independent yang didukung teman Ahok. Menarik memang pertarungan untuk DKI satu maka tak ayal sekalipun masih lama aroma saling menyerang dan menjatuhkan lawanpun menjadi sajian yang menarik bagi masyarakat. Sementara Ahok sendrii dengan lugas dan tegas menanggkis segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya termasuk yang terbaru tentang sekretariat teman Ahok yang dikritisi wakil Gubernurnya Djarot Saeful Hidayat dan Muhamad Taufiq dari DPRD DKI. Namun dengan cerdas Ahok membalas tudingan itu semua.

Contants Ponggawa yang pernah menjadi anggota DPR RI dan saat ini aktif sebagai lawyer, kenapa sudah ramai di perbincangkan sekitar pencalonan gubernur DKI, terutama Ahok sendiri. Menyikapi hal tersebut Constants yang akrab disapa Nino ini melihat bahwa memang harus begitu mengingat Ahok maju jaliur independent yang butuh persiapan panjang untuk mengumpulkan KTP. Dengan rentang yang cukup panjang akan memudahkan dirinya mengumpulkan persyaratan yang harus dipenuhi. Jadi terang Nino sudah wajar kalau sudah mulai sekarang persiapannya untuk maju menjadi calon Gubernur DKI. Kemudian kalau ada upaya pihak lain yang mencoba menghadang langkah Ahok misalnya DPR RI yang akan merivis persrayatan independent dengan menaikan prosentasi dari 6, 5 menjadi 10 persen. “Itu tak mungkin, karena Presiden Jokowi saja sudah mensinyalkan menolak,” tandasnya serius.

Kemudian kalau bicara Ahok mengapa memilih jalur independen sementara banyak partai yang akan mengusungnya bahkan kini sudah ada 4 prtai Hanura, PKB, PAN dan yang paling pertama NASDEM. Untuk yang ini Nino mengatakan bahwa Ahok tak mau melukai masyrakat yang sudah sejak awal mendukungnya untuk maju melalui jalur indepnden dengan temn Ahoknya. Mungkin jadi teman Ahok atau masyarakat melihat agr tidak terkontaminasi kepentingan partai yang selama ini masyarakat lihat bahwa partai politik banyak kepentingan dengan demikian akan mempengaruhi kebijakan yang dilakukan calon yang diusungnya. Maka tak heran kekuatiran itu yang dirasakan oleh masyarakat yang mendukungnya jika Ahok diusung partai politik.

 

Partai Politik Harus Mawas Diri

            Dengan majunya Ahok lebih memilih independen ini tentu saja partai yang ada perlu mawas diri. Dan mencoba menghilangkan egonya, karena saat ini rakyat sudah cerdas memilih bukan karena suku, agama atau etnisnya tetapi lebih pada hasil yang dilihat dan dirasakannya. Lihat Jakarta di bawah Ahok banyak perobahan yang terjadi jalan-jalan, taman, sungai, penataan pedagang kaki lima dan yang tak kalah menarik adalah ketegasan Ahok bagaimana menata kawasan banjir yang sudah tahunan oleh pemerintah sebelumnya tak mampu tetapi di bawah Ahok bisa dilakukan. Ahok adalah sosok yang fenomenal Kampung Pulo bisa ditata, Kalijodo yang sudah puluhan tahunan dalam sekejap bisa dikembalikan fungsinya. Dan terutama bagaimana Ahok memanusiakan manusia dengan memberikan tempat yang layak di rusun-rusun dengan fasilitas dan transportasi yang baik. Kerja-kerja semacam inilah yang masyarakat rasanyakan. Sekalipun memang msih ada kemacetan dan sebagainya, namun dengan upaya yang sedang dilakukan itu bukti dari keseriusan seorang Ahok. Karena bicara Jakarta bukan pekerjaan gampang dalam menatanya.

Kemudian kata Nino, “Saya ini punya rekanan pekerjaan dengan Pemda, waktu itu ruangan gelap penuh tumpukan file yang tersimpan dalam stopmap, namun belakangan ini ketika kembali ke kantor Pemda ruangannya rapi dan bersih seperti kantor saya ini, “terangnya tersenyum. Dengan apa yang dilihatnya tersebut membuktikan bahwa Ahok mampu merobah maindsed dari pegawai Pemda itu untuk bekerja seprofesional mungkin. Selain itu Ahok sebagai sosok pemimpin yang bersih beberapa waktu yang lalu berhasil mengumpulkan uang-uang preman ke kas negara, bayangkan selama ini kemana uang tersebut. Inilah sosok yang bersih dan bekerja untuk rakyat.

Dengan apa yang dikerjakan Ahok lalu ada orang yang mengatakan Ahok arogan dan melanggar HAM seperti yang dikatakan Ratna Sarumpaet yang disiarkan di Televis-televisi itu salah besar. Bagaimana mungkin melanggar kalau orang diangkat dari gaya hidup yang di kolong jembatan di bantaran kali yang saban tahun kebanjiran kemudian dimasukan dalam rumah susun kok melanggar HAM, jelas itu hanya analisa yang ngawur dan perlu dipertanyakan. Kemudian ada cara yang dipakai menyerang Ahok dengan RS Sumber Waras, karena kata DPRD tak ada dana yang dialokasikan pembelian Sumber Waras padahal ada, itu hanya politisisasi. Kemudian apa mungkin KPK diam saja kalau memang Ahok melakukan kesalahan sementara orang yang tak kelihatannya saja kalau memang melakukan kesalahan atau korupsi KPK kejar dan tangkap. Ini kan hanya akal-akalan bagaimana Ahok terjegal saja. Sedangkan kalau BPK memang itu kan politik orang ketuanya saja politisi Golkar.

Jadi menrutnya kalau teman Ahok yang bekerja tulus itu semata bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang jujur dan bekerja yang sudah ditunjuukan dengn sosok Ahok ini. Justru harusnya partai politik yang mengedepankan gengsi tetapi lebih mendengar aspirasi rakyat kalau tidak akan ditinggalkannya. Karena saat ini tak ada informasi yang bisa ditutupi,  kembali kepada Ahok yang maju melalui jalur independet akan banyak menghadapi tantangan, Nino mengakuinya nmun kalau sampai ada unsur kesengajaan mencoba menghadang langkah Ahok rakyat akan marah, Jadi sekali lagi saat ini banyak cara bagaimana masyarakat bisa ikut dan mengawal dalam tahap-tahap pemilihan kepala daerah, sulit melawan kehendak rakyat. Sementara di tubuh KPU sendiri sudah diisi oleh orang-orang yang profesional yang tak mudah dikendalikan orang atu prtai. Contoh nyata bagaiomana KPU mengadili sengketa antara Prabowo dan Jokowi dalam Pilpres yang lalu dengan selisih yang tak terlalu besar tetapi dengan gagah berani memutuskannya.

Lebih lanjut Nino membeberkan kalau saat ini ada orang yang terus menerus menjelekan dan menyerang, kok rasanya orang ini ada ganguan di matanya hingga tak mampu melihat apa yang sudah dikerjakan Ahok. Bagaimana mungkin ada pembangunan secara riil terlihat kok dibilang ngga ada itu pasti ada gangguan. “Saya sih ketawa melihat orang-orang yang seperti ini menganggap Ahok tak ada hasilnya,” ujarnya tertawa. Dengan melihat kenyataan saat ini rasanya akan sulit bagi lawan-lawan Ahok dalam Pilkada nanti mengalahkannya. Nino sendiri pelung Ahok sangat besar untuk memenngkan kembali menjadi orang nomor satu DKI dengn fenomena masyarakat yang dengn berduyung-duyung memberikn KTPnya untuk memberikan dukungan Ahok meneruskan memimpin DKI, Malah bukan tak mundkin dengan prestasi nya ini 2019 di gendeng Jokowi majmu menjadipendampingnya.

           

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/04/cosntant.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/04/cosntant-150x150.jpgadminwarningtimeIndonesiaPilkada DKI baru akan dilaksanakan setahun lagi, namun aroma persaingan calon gubernur begitu kuat. Berbagai manuver politik dilakukan sang bakal calon ada penyanyi Ahmad Dany, pengusaha Sandiago Uno, Pakar Hukum Yusril IzaMahendra, Politisi Haji Lulung Lunggana dan terbaru Budi Wassesa direktur BNN dan ada salah satu wanita yang menyandang...Mengungkap Kebenaran