IKP4Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) mengadakan penyambutan anggota baru AKPI yang digelar di Hotel Atlet Century Jakarta, (24/6). Kegiatan itu sekaligus untuk buka puasa bersama. Penyambutan anggota baru AKPI ditandai dengan penyerahan kartu anggota dan penyematan pin AKPI oleh Ketua Umum AKPI, Jamaslin James Purba, SH, MH
Ketua Umum AKPI, Jamaslin James Purba, SH, MH, menyambut baik kehadiran anggota kurator baru yang bergabung di AKPI. “Selamat datang rekan-rekan baru AKPI. Mari kita jaga bersama integritas dan profesional kurator,” kata dia, “Jangan karena tergiur ingin cepat kaya kita mengabaikan integritas dan profesional kurator.”
Lebih lanjut James, demikian dia disapa, mengatakan melihat banyaknya animo menjadi kurator, dia mempertimbangkan untuk melakukan pendidikan kurator yang tadinya satu kali setahun menjadi dua kali setahun.

IKAPI2Ketua panitia, Jahmada Girsang, SH, MH, mengutarakan diselenggarakannya acara ini semata-mata untuk keakraban Angkatan 21 yang telah lulus kurator dan mendapatkan lisensi dari Ditjen AHU (Administrasi Hukum Umum). Buka puasa bersama ini juga diperuntukkan bagi semua anggota AKPI.
“Bagi saya lulus kurator merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Dan penyambutan anggota baru saat ini, sempurna pada akhirnya,” kata dia.
Jahmada berharap para kurator dapat bekerjasama dengan kurator lainnya dalam menjalankan tugasnya.”Profesi kurator ini tidak bisa bekerja sendiri namun mesti bekerjasama dengan kurator lainnya,” imbuh dia.
Sedangkan Ketua Dewan Penasihat AKPI, Dr Ricardo Simanjuntak, SH, LLM, ANZIIF, CIP, memaparkan AKPI sudah membangun pola rekruitmen anggota yang menghasilkan kurator, yang sampai saat ini, paling tidak mampu menyelesaikan persoalan dalam penanganan debitur-debitur dalam kepailitan dan PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang).
Ricardo lebih jauh menjelaskan proses menjadi kurator Indonesia, selain menjalani pendidikan berupa ujian lisan dan tertulis, dia juga harus masuk sebagai status terdaftar. Berbeda zaman dulu dimana pendaftaran dilakukan secara perorangan dengan proses yang agak rumit.
“Status terdaftar adalah status yang dijadikan dasar bagi kurator untuk bisa melakukan tugasnya,” terang dia.
Hal lainnya, Ricardo mengomentari berkenaan asosiasi kurator kini bertambah menjadi tiga asosiasi kurator. “Saya sudah sarankan kepada Kemenhukham berulang-ulang agar dilakukan penyatuan asosiasi kurator tapi yang ada justru penambahan,” kata dia.
Dalam menjalankan tugas sebagai kurator, Ricardo berharap para kurator membuka ruang untuk bekerjasama dengan kurator lainnya dalam menyelesaikan suatu persoalan.
“Apalagi kini ada sekitar 1000 kurator yang terdaftar. Sementara yang dibutuhkan sebetulnya paling banyak 200 kurator,” jelas dia.
Ricardo mengatakan para kurator yang mayoritas juga berprofesi advokat mesti punya sikap tegas. Ketika menjadi kurator jangan menganggap advokat itu kurang kerjaan dan sebaliknya.
“Seorang kurator yang baik haruslah mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkas dia.
Ketua Dewan Kehormatan AKPI, Agus Takabobir, SH, berharap organisasi profesi kurator ini hendaknya menyatu. Kalau organisasi ini menjadi satu organisasi akan memudahkan untuk membuat standar profesi. Karena itu usahakanlah bersama pemerintah untuk menuju penyatuan organisasi ini,” tegas dia.
Dia juga mengajak semua anggota AKPI menjaga organisasi ini agar lebih baik mutunya sehingga dihormati. “Jagalah organisasi ini dengan baik untuk kepentingan para anggota,” tandas dia.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/07/IKAPI2-1024x683.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/07/IKAPI2-150x150.jpgadminwarningtimeRagamAsosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) mengadakan penyambutan anggota baru AKPI yang digelar di Hotel Atlet Century Jakarta, (24/6). Kegiatan itu sekaligus untuk buka puasa bersama. Penyambutan anggota baru AKPI ditandai dengan penyerahan kartu anggota dan penyematan pin AKPI oleh Ketua Umum AKPI, Jamaslin James Purba, SH, MH Ketua Umum...Mengungkap Kebenaran