Nikson Pandapotan Tampubolon : GMKI Harus Merumuskan Pembaruannya
Sebagai salah satu calon yang di gadang masuk dalam jajaran pengurus GMKI yang akan datang Nikson Pandapotan Tampubolon yang terlibat ber GMKI tahun 2006 ini kemudian masuk masa perkenalan, dari situlah bisa dikatakan sebagai anggota organisasi mengikuti dari level dasr berorganisasi. Kemudian dipercaya menjadi ketua komisariat di Unimed, Setelah tiga tahun berproses di komisariat naik ke cabang wakil sekretaris cabang hingga menjdi ketua cabang Medan 2011-2013. Dan saat ini di PP menjadi sekretaris fungsi pembinaan kader.
Lebih lanjut Nikson yang juga digadang menjadi ketua GMKI ke depan melihat bagaimana animo pemuda mahasiswa agar bergabung di GMKI. Untuk itu dibutuhkan evaluasi bagaimana ada keuntungan dalam ber GMKI ini karena banyak yang peduli. Kepedulian itu membuat mereka banyak memberi kritikan dan saran selain tentu saja dukungan lainnya. Bahwa momnetumnya dalam kongres nanti harusnya banyak perobahan yang harus dilakukan, seperti bagaimana GMKI harus bercermin atau intropeksi diri. GMKI harus memberikan jawaban apa yang menjadi keingginan dan harapan mahasiswa sekarang. Karena memang tujuan GMKI hadir itu untuk mahasiswa-mahasiswa/perguruan tinggi.
Dengan demikian barang tentu bahwa yang harusnya pertama kali merasakan warna pelayanan GMKI pastinya mahasiswa/ perguruan tinggi. Dan disinilah GMKI juga menjalankan fungsi gereja diakonia, marturia kepada mahasiswa. Karena disadari bahwa tangan gereja masih kurang panjang untuk menjangkau pelayanan di Perguruan tinggi dan ini bisa dikatakan segmensus dan tugas GMKI-lah yang harusnya melakukan itu.
Selain berpern dalam tugas pangilan gereja GMKI juga sudah berperan dalam tugas berbangsa dan bernegara dan ini tentu perlu diapresiasi. Disini dibuktikan bahwa GMKI selalu hadir dalam setiap masa transisi di negeri ini mulai dari republik ini ada hingga kini.
Sebagai calon pengurus melihat apa saja yang perlu segera dilakukan dalam GMKI kali ini terutama dalam kongres Agustus 2016 ini. Nikson mengatakan bahwa diperlukan melihat kembali mengenai perangkat dan sistem dalam berorganisasi yaitu persoalan konsolidasi organisasi. sehingga organisasi ini semakin kuat menghadapi dinamika perkembangan zaman baik internal dan ekstrenal. Maksudnya bagaimana GMKI sudah lama tidak mendalami secara khusus dalam aturan-aturan berorganisasi ini contohnya ada suatu hal yang kita anggap anomali atau kelainan disetiap cabang beda-beda pengaturannya. Misalnya ada cabang yang memiliki komisariat ada yang tidak harusnya ada penataan. Demikian juga masa bakti pengurus ada pengurus cabang di mana bebas memilih pengurus cabang bebas satu tahun atau dua tahun.
Menurutnya bahwa persoalan itu merupakan diskusi yang belum selesai hanya sifatnya kompromistis, harusnya ya tegas kalau setahun ya setahun kalau dua tahun ya dua tahun biar seragam. Karena ini ada konsekuensi terutama kalau bicara pengalaman tentu kita menghargai yang masa baktinya dua tahun. “Inilah yang saya sebut anomali yang belum selesai dibicarakan,” tandasnya serius. Untuk itu dalam kongres ini harusnya segera dibenahi. Berkaca dengan aspek internal dengan perkembangan zaman diperhadapan pada era digital. Ini membawa situasi yang sangat berbeda dengan era dulu.
Sebagai organisasi yang basisnya anak-anak mahasiswa harusnya sudah menyesuaikan pola-pola pergerakan dengan era tehnologi ini. Dan ini merupakan pekerjaan yang strategis untuk kita rumuskan bersama-sama dengan kongres ini. Sebagai sebuah organisasi mahasiswa ini hal yang semesthinya sangat mudah. Karena sebetulnya di GMKI ini sangat berpotensi dan memiliki kekuatan yang besar. Tinggal bagaimana SDM yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah gerakan yang berguna bagi bangsa dan negara.
Kemudian terang Nikson dalam kongres kali ini diharapkan bagi pengurus yang terpilih itu pas ukuran secara usia. Sesuai dengan uu no 40 tahun 2009 bahwa yang termasuk pemuda yang termasuk muda itu usia 16-30 tahun. Dan GMKI saat ini sudah menjalani itu dan inilah yang perlu dijaga terus. Dan idealnya nanti yang terpilih itu paling banyak usianya 28 tahun sehingga pas ketika turun masih usia 30 tahun. Kalau sudah melebih usia itu padahal kita berpijak pada UU di republik ini bisa dipertanyakan tentang kepatuhan terhadapan aturan tersebut karena memang GMKI adalah organisasi kepemudaan. Untuk itu dalam pembahasan nanti kretria itu dimasukan persidangan.
Tanggapan tentang ketua panitia ompu WTP Simarmata yang juga ephorus HKBP ini, Nikson sebagai anak muda sangat mengapresiasi bagaimana ditengah-tengah kesibukannya masih memberikan perhatian kepada junior-juniornya dalam kongres kali ini. Tentu saja GMKI merasa tersanjung sekaligus berhutang kepadan bang WTP untuk sebutan di GMKI karena telah bersedia menjadi ketua panitia sementara di HKBP sendri akan menggelar sinode Godang. Apa yang dilakukan WTP Simarmata adalah sebuah kebesaran hati bersedia untuk mengambil tanggung jawab menjadi panitia. Bukan soal kongres saja tetapi juga pembinaan bagi generasi muda.
Tentang harapan sendiri dalam kongres ini GMKI harus berubah, karena kehidupan disekeliling kitapun sudah mengalami perubahan begitu cepat kalau ini tak mampu mengimbangi itu, GMKI semakin tak menarik lagi bagipembaruannya. Tak boleh sama dengan GMKI yang era dulu dengan era sekarang dan ini segera dirumuskan jangan terjebak dalam aturan yeng membelenggu tetapi harus lebih kreatif sebagai ciri kegerakan anak-anak muda. Sebagai salah satu calon dalam kompitisi dalam pemilihan marilah berkompitisi dengan sehat namun siapapun yang terpilih harus didukung bersama dan ini sudah teruji dari sejak dulu.
Leave a Reply