VG Yerikho: Konser dan Lounching Album “Kembali Pada Kasih Semula”
VG Yerikho kembali semarakkan musik gospel Indonesia. Vocal Group yang telah 36 tahun berkiprah dan malang melintang di blantika musik rohani, serta telah memproduksi 14 album, Sabtu lalu [6/8] mengadakan konser bertajuk “Kembali Pada Kasih Semula” sekaligus lounching album terbarunya bertempat di Gereja Kristen Baptis Jakarta [GKBJ] Kelapa Gading Jakarta Utara.
Grup Vocal besutan Harry Priyonggo, musisi dan komposer papan atas Indonesia, setelah beberapa tahun vakum, kini kembali dengan album baru berjudul; “Kembali Pada Kasih Semula.” Album berisikan 12 lagu yang hampir semua lagunya diciptakan oleh Herry sendiri dengan lagu pembuka “Pujilah Tuhan Hai Jiwaku” dan “Bersinarlah” sebagai lagu penutup.
“Meski industri rekaman lagi lesu dan tidak bergairah, kita tetap rilis album karena Injil harus hadir dan diberitakan,” ujar Henry Priyonggo dalam sesi konperensi pers. Kakak kandung artis Herlin Pirene ini menambahkan, bahwa tidak boleh selalu tergantung profit untuk menghasilkan karya. “Kita harus peduli terhadap tugas dan panggilan pelayanan kita. Lewat kidung pujian bisa menyebarkan Injil,” imbuhnya lagi.
Herry Priyonggo menjelaskan proses pembuatan album ini cukup lama dan inspirasi banyak dari kegiatan-kegiatan dari GKBJ. “Saya bersyukur selama melayani di GKBJ banyak dapat inspirasi mencipta lagu. Beberapa lagu dalam album ini inspirasi dari HUT 6 dan HUT 10 GKBJ,” bebernya yang siang itu didampingi 13 personel VG Yerikho.
“Kalau dulu banyak lagu-lagu Yerikho bertema meminta pertolongan Tuhan, karena memang dibantu oleh Jonathan Prawira dan Jefrry Chandra, sekarang memang banyak ciptakan sendiri dan dua lagu lainnya, tetap dengan warna khas Yerikho,” ungkap Herry. Adapun genre yang diusung dalam album ini tetap gado-gado [campuran]. “Ada Pop, ngebit dan lainnya,” papar Herry.
Istimewanya, VG Yerikho sekarang hadir dengan personel lintas generasi dan pada album ini dapat dikatakan sebagai ajang reuni karena beberapa senior kembali bergabung. Salah satunya Herlin Pirene yang sejak awal berdiri turut dalam Yerikho sempat vakum demi karir solonya.
“Saya tidak mungkin lupa darimana saya berasal, saya bukan siapa-siapa, sejak dulu saya selalu disebut Herlin Pirene Yerikho. Sering ditanya Yerikho sudah bubar atau mati suri ya,” kata Herlin Pirene yang mendorongnya aktif kembali dan bergabung dengan Yerikho. Penyanyi yang pernah hit dengan lagu “Tiap Langkahku Diatur oleh Tuhan,” paling bersemangat latihan selama persiapan album yang kurang lebih dua tahun.
Mewakili GKBJ Kelapa Gading, Swandi Halim yang juga salah satu majelis, menyatakan menyambut baik dengan lounching album VG Yerikho. “Kita sebenarnya hanya gereja kecil tetapi itu tidak menghalangi kita ingin berbuat untuk kemulian nama Tuhan. Yerikho sudah terkenal dari dulu, kita rindu agar terus memproduksi lagu-lagu rohani yang bisa dinyanyikan semua gereja. Musik dan lagu bahasa universal memuji Tuhan karena itu kita suport. Kebetulan juga Pak Herry juga aktif pelayanan di gereja ini,” jelas Swandi. Sebagai bentuk dukungan nyata, sambung Swandi, GKBJ telah mengorder 1000 keping CD album Yerikho ini.
Konser yang berlangsung dua sesi, sore dan malam, berlangsung sukses. Empat belas personel VG Yerikho terlihat memukau ratusan penonton yang memadati ruangan ibadah GKBJ. Koloborasi tiga generasi [tiga anak Herry turut serta] terlihat kompak dengan harmonisasi suara yang terjaga. Konser yang berlangsung satu setengah jam itu makin istimewa dengan sentuhan koreografi Willy Poah, membuat VG Yerikho kompak di atas panggung dengan mengenakan balutan baju khas etnik NTT. Perpaduan ini tentu saja membawa sukacita bagi penonton dan mereka tampil maksimal sepanjang konser berlangsung.
“Kita berharap teman-teman media bisa bantu untuk menyebarkan album ini sehingga nama Tuhan di permuliakan,” pungkas Herry Priyonggo penuh harap.
Leave a Reply