Raker 2016-2017 DPP Pewarna Cisarua: Hasilkan Program dan Bentuk Tim Perumus
Menindaklanjuti hasil kongres Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pewarna Indonesia menggelar Rapat Kerja (Raker), Jumat hingga Sabtu (21-21 Oktober 2016), di Villa Tommy Sihotang, Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
Dalam Raker tersebut, pengurus DPP Pewarna Indonesia membahas tentang penguatan dan pengembangan organisasi serta program kerja satu tahun dari tiap-tiap bidang.
Dalam sambutannya membuka raker, Ketua Umum DPP Pewarna Indonesia Yusuf Mudjiono kembali menegaskan, Pewarna adalah wadah bagi personal wartawan yang beragama nasrani se-Indonesia tanpa memandang segmen medianya.
“Jadi ini bukan wadah wartawan dari media atau pemilik media kristen, tetapi personal wartawan yang beragama Kristen dan Katolik. Itu sebabnya kita pakai nama nasrani,” kata Yusuf, Jumat (21/10/2016) malam.
Ditambahkan Yusuf, wartawan yang tergabung di Pewarna adalah mereka yang memiliki karya nyata, bukan sekedar pembuktian identitas.
“Anggota Pewarna yang saya maksud adalah sebuah karya, yang terpublikasi di media cetak, online dan lainnya.
Saya harus mengingatkan ini karena ditemukan ada yang mengaku wartawan tetapi tidak memiliki karya tulisnya.”
Raker ini, kata Yusuf, untuk pengembangan dan menetapkan arah strategis organisasi, mengingat setelah kongres DPP Pewarna yang diselenggarakan pada Juli lalu di Bandung, belum ada program yang diputuskan. Program yang dibahas untuk setahun.
Dalam organisasi Pewarna saat ini, terdapat enam bidang antara lain organisasi, hubungan antar lembaga, rohani, ekonomi kreatif, hukum dan litbang.
Dari masing-masing bidang mengajukan dua program yang memungkinkan dapat dilaksanakan dalam setahun kedepan.
Selain itu, dalam raker DPP Pewarna juga dihadiri oleh beberapa peserta undangan.
Hal itu menurut Yusuf, karena Pewarna Indonesia akan dibuatkan legalitas hukumnya, dan terdaftar secara resmi di lembaga negara.
“Itu sebabnya di raker itu dibentuk tim untuk merumuskan AD/ART organisasi yang selanjutnya, setelah ditetapkan akan diserahkan ke notaris untuk dibuatkan akta. Kenapa ini ada undangan terkait soal pengesahan legalitas hukum. Kita sudah sepakat, Pewarna harus memiliki legalitas hukum. Tanggung jawab ini diberikan pada Junyor, Victor, Novi, Dedi dan Tony untuk mengurus legalitas ini. Jadi lembaga kita sudah benar-benar legal,” katanya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan pengesahan untuk penambahan enam Dewan Pimpinan Daerah (Provinsi) yang baru, iuran Kartu Tanda Anggota (KTA), Kaderisasi anggota, aksi penggalangan dana melalui Festival Film Rohani, Pemantapan MoU dengan Lembaga dan Aras Gereja, dan Kerja sama baru dengan Lembaga dan Ormas Kristen lainnya. –Agus Riyanto
Leave a Reply