DPD Pewarna DKI Jakarta: Ketua Philipus Elungan (dua dari kiri), Sekretaris Thony Ermando (kiri) dan bendahara Moshe Dayen (tiga kiri)
DPD Pewarna DKI Jakarta: Ketua Philipus Elungan (tiga dari kiri), Sekretaris Thony Ermando (dua dari kiri) dan Bendahara Moshe Dayen Situmorang (empat kiri) bersama ketua-ketua bidang.

Warningtime.com. Jakarta – Setelah cukup lama dinantikan akhirnya pengurus lengkap  DPD PEWARNA tingkat Provinsi DKI Jakarta 2016-2019 dilantik Ketua Umum, Yusuf Mujiono  Pewarna Indonesia di John International Hotel, Raden Saleh Sabtu (19/11) dihadiri penasehat dan wartawan.

Adapun tampil menduduki struktur kepengurusan antara  lain, Ketua Philipus Elungan, Sekretaris Thony Ermando Sitompul dan Bendahara dipercayakan kepada Moshe Dayen Situmorang di dukung pengurus lainnya seperti Agus Panjaitan, Grace dan pengurus lainnya.

Acara pelantikan dilakukan setelah ibadah yang dilayani Jhon Panggabean. Pengurus DPD DKI kemudian didoakan secara bersama oleh Pdt Nugraha Tjahayadi, Pdt Brigjen (Purn) Harsanto dan Pdt Ferry Haurissa.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD DKI Philipus Elungan menyatakan akan berupaya keras untuk mengembangkan Pewarna tingkat DKI Jakarta. “Ya kita akan berusaha keras untuk mengembangkan DKI Jakarta karena SDM wartawan di ibukota ini sangat banyak. Konsolidasi penting ke depan. Dengan memajukan Pewarna DKI secara tidak langsung mendukung Pewarna Indonesia tingkat nasional,” tutur Philipu Elungan yang mengaku program yang terdekat dilakukan adalah natal dan diskusi.

Sementara Moshe Dayen Situmorang yang juga ketua pantia acara pelantikan sekaligus acara diskusi 500 tahun Reformasi Gereja mengungkapkan bahwa  Acara pelantikan dan diskusi ini memang sengaja dirangkai, karena tradisi Pewarna Indonesia menyelenggarakan suatu acara selalu diikuti kegiatan diskusi atau seminar ilmiah.

“Kita berharap selain pelantikan DPD DKI maka ada juga pencerahan dalam konteks reformasi gereja dunia. Ini sangat penting menyangkut kondisi bangsa kita,” tuturnya.

Diskusi 500 Tahun Reformasi Gereja

Suasana diskusi
Suasana diskusi: peserta dari berbagai kalangan menyimak serius

Menyongsong peringatan lima  abad Reformasi Gereja di tahun 2017 nanti,  dalam diskusi Pewarna mengahadirkan  narasumber tokoh-tokoh lembaga non-aras, yakni  Djasarmen Purba Majelis Umat Kristen Indonesia(MUKI ), dt Tjahjadi Nugroho dari Asosiasi Pendeta Indonesia (API), dan Pdt. Ir Agus Susanto Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Keagamaan Kristen (BAMAG LKK).

Djasarmen Purba menjelaskan bahwa realitas kegerejaan di Indonesia cenderung sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga tidak menyadari telah mengabaikan pentingnya pengkaderan umat untuk bidang khususnya sosial dan politik.Untuk itu Djasarmen yang jug anggota DPD Kepri ini mengajak semua lembaga Kristen untuk memikirkan dan mencari jalan keluar. “Dan tugas PEWARNA untuk merekatkan lembaga ini sehingga ada kesamaan dalam setiap pelayanan gerejawi,” paparnya.

Sementara Pdt. Ir Agus Susanto menjabarkan kesejarahan eksistensi kegerejaan di Indonesia yang pada masa lalu, tokoh-tokoh kegerejaan di Indonesia sangat kental sikap pro-eksistensi nya dibanding masa kini yang cenderung co-eksistensi. Tidak sedikit tokoh-tokoh Kristen sekalipun berbeda sukubangsa dan denominasi gereja, tapi mampu menampikan kiprah dan sikap terhadap persoalan kebangsaan, dan juga mampu berpikir futuristik untuk masa depan Indonesia.

Konkulusi diskusi kemarin malam menghasilkan sejumlah poin penting, diantaranya : realitas kegerejaan di Indonesia mengalami deformasi (semangat ajaran reformasi gereja mandek, tidak berjalan dengan baik), gereja harus kembali diingatkan tentang pentingnya pengkaderan umat secara khusus bidang sosial dan politik (termasuk didalamnya ekonomi kesejahteraan), Pewarna Indoensia diharapkan dapat melakukan penelusuran sejarah dan pengkajian tentang sejaran kiprah tokoh-tokoh kristen (gereja) dalam sejarah Indonesia, dan perlu diskusi serial lebh lanjut agar semangat peringatan 5 Abad Reformasi Gereja pada 2017, dapat menjadi momentum perbaikan eksisten kegerejaan di Indones

Diskusi dihadiri oleh puluhan orang, selain para pewarta anggota Pewarna Indonesia, juga hadir tokoh-tokoh kristiani, seperti Pdt Harsanto Adi (Ketum API), Pdt Ferry Haurissa salah satu ketua Sinode GBI dan juga ketua umum FKKJ, Johnny N. Simanjuntak (mantan Komisioner Komnas HAM), Ir. Alex Paath (Wasekjen MUKI), John Panggabean, SH (Advokat, pemilik Tabloid Suara Agape), Djahmada Girsang (Penasehat/Ketua LBH Pewarna Indonesia), dan lain sebagainya.

Memberikan penghargaan kepada para pembicara diskusi
Memberikan penghargaan kepada para pembicara diskusi: Megang plakat dari kiri, Jhon SE Panggabean, Ir. Agus, Djaserman Purba dan Tjahjadi Nugroho di dampingi penasehat dan DPP Pewarna

: Turut serta hadir Eva Tan, Jahmada Girsang dan Alex Paat seperti yang dismapaikan oleh Tjahjadi Nugroho pendiri API yang baru saja menyelesaikan tugasnya menjadi ketua umum menguraikan tentang makna dari kesejarahan gerakan reformasi gereja, yang menekankan bahwa esensi gerakan reformasi gereja adalah kembali ke bentuk asli, yakni Back To The Bible, hal ini dikarenakan adanya  kesadaran saat itu bahwa praktek kegerejaan banyak tidak sesuai dengan ajaran Alkitab, dan terjadi pelanggaran-pelanggaran ajaran Alkitab itu sendiri. Dan ketidakjujuran itulah yang membuat gereja-gereja kehilangan arah, artinya ketidakjujuran adalah mengatakan yang sama ketika gereja menghadapi masalah bukan keakuan yang terjadi saat ini. Dalam bahasa simpelnya kembali proeksistensi.

 

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/11/penurus-dpd-p-1.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/11/penurus-dpd-p-1-150x150.jpgadminwarningtimeHomeWarningtime.com. Jakarta - Setelah cukup lama dinantikan akhirnya pengurus lengkap  DPD PEWARNA tingkat Provinsi DKI Jakarta 2016-2019 dilantik Ketua Umum, Yusuf Mujiono  Pewarna Indonesia di John International Hotel, Raden Saleh Sabtu (19/11) dihadiri penasehat dan wartawan. Adapun tampil menduduki struktur kepengurusan antara  lain, Ketua Philipus Elungan, Sekretaris Thony Ermando Sitompul...Mengungkap Kebenaran