MAYJEN TNI (PURN) WINSTON P. SIMANJUNTAK : TNI ALAT PEMERSATU BANGSA TAK PERLU DIRAGUKAN
Dalam diskusi Interaktif bertajuk “Kebhinekaan Indonesia”, yang digelar DPP MUKI di ruang serba guna GPIB Bukit Moria Pancoran Jakarta Selatan, Mayjen TNI (Purn) Winston Pardamean Simanjuntak menegaskan bahwa TNI masih alat pemersatu bangsa karena itu tidak perlu diragukan, meski di tengah terjangan hoax yang “mengguncang” Indonesia.
“Tidak perlu diragukan bahwa TNI masih alat pemersatu bangsa dan sikapnya jelas Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinnekaan adalah fondasi (bukan pilar) dari Indonesia,” tegasnya.
Menurut lulusan Akademi Militer Tahun ’81, TNI dari tupoksi, sapta marga, sumpah prajurit, dan doktrinnya jelas bahwa posisi dan sikap TNI adalah mengawal NKRI, Pancasila dan UUD 1945. Karena jelas sekali Tupoksi TNI meliputi : menegakan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD ’45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Diakui dengan terus terang oleh Pangdam I Bukit Barisan pada tahun 2014, bahwa ada kelompok yang menginginkan ideologi lain selain dari Pancasila. Kelompok tersebut selama ini terus mengasah ketajaman doktrin dan argumentasinya. Sementara disisi lain, Pancasila makin kesini justru makin turun levelnya, ini harus menjadi keprihatinan komunitas kristiani.
“Saya kira orang Kristen juga harus bersuara jangan diem. Sejarah dulu Maramis dari Indonesia Timur yang berjuang untuk kebhinnekaan tidak bisa dilupakan,” imbuhnya.
Winston tidak menafikkan kesejarahan TNI yang pernah diwarnai keterlibatan prajuritnya dalam gerakan pemberontakan pada masa yang lalu. Menurut hal tersebut dikarenakan masalah kesenjangan yang terjadi pada internal TNI. Seperti pembrontakan PRRI dan Permesta, juga Kartusurwo yang tidak setuju dengan Renville. Tetapi mereka akhirnya menyadari dan kembali.
Winston pun tidak menutup mata terhadap keberadaan TNI yang disebut sebagai ‘TNI Hijau’. Namun terkait dengan keberadaan ‘TNI Hijau’ mantan Pangdam ini memiliki pemikirian dan sikap tegas bahwa oknum-oknum ‘TNI Hijau’ tersebut tidak akan berkembang.
Kasdam Pattimura pada 2011, mengemukakan bahwa peranan gereja yang ada selama ini cenderung orang per orangan, tidak tergambar jelas apa dan bagaimana peran gereja sebagai organisasi/komunitas, sementara itu menurutnya pun, Pancasila tidak pernah diterjemahkan dalam konteks religiusitas dan kebudayaan yang jelas. Sekali lagi, Mayjen Purn. Winston Pardamean Simanjuntak meminta peran aktif dari warga kristiani sebagai penyeimbang dan mendukung pemerintah yang sah dari gangguan dari pihak-pihak yang ingin menyelewengkan NKRI.
Leave a Reply