pkMenyambut awal tahun, Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) kembali menyenggarakan Refleksi Awal Tahun dengan Tema: Merawat Pancasila Merawat Indonesia. Tema ini menjadi penting dan sangat cocok mengingat perjalanan bangsa Indonesia belakangan ini yang mengalami banyak goncangan.

Seminar sehari yang menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai bidang keilmuan antara lain Dr Sri Adiningsih Ketua Watimpres, Prof John Pires  DPD RI Maluku dan Dr  Yusmick pakar Tata Negara Unika Atma Jaya Jakarta, diadakan di aula BKKBN Halim, Jakarta Timur,  Sabtu 11/2/17.

Dr Sri Adiningsih membawakan tema tentang Ekonomi Pancasila. Ekonom UGM ini dalam paparannya  mengatakan ada 14 paket Ekonomi Jokowi yang terus di kawal, dan hingga saat ini ditengah lesunya ekonomi global Indonesia mengalami pertumbuhan 4,5 %. Menurutnya analisanya jika keadaan pertumbuhan ekonomi makin membaik maka tahun  2025  Indonesia akan menjadi negara dengan GNP terbesar keempat di dunia.

“Meski eksport sedang lesu, akibat kondisi ekonomi dunia yang secara global melemah tetapi Indonesia salah satu yang tetap mengalami pertumbuhan karena pasar di dalam negeri (konsumsi) baik,” paparnya.

Sementara Dr  Daniel Yusmic  memaparkan sistem hukum Tata Negara Indonesia yang warisan Belanda masih banyak kelemahan. Menurutnya Pancasila benar sumber hukum di Indonesia, itu masih perlu pertanyaan? Selain itu lanjutnya masih  belum ada sinkronisasi antar UU. Dicontohkan bagaimana UU Peternakan dan UU Perdagangan bertentangan.

“Saya kira ini terjadi karena pada waktu dibuat terjadi egosentris,” tuturnya sembari menambahkan masih banyak Perda yang dibuat di daerah bertentangan dengan norma Pancasila.

Menarik apa yang dikemukanan oleh Prof. Dr.  Jhon Piris bahwa hukum itu adalah keadilan tertinggi seperti diungkapkan Aristoteles. Hukum dan keadilan itu  variabel dependen. Meski hukum tanpa kekuasaan dan sebaliknya pasti tak berguna.

“Yang merusak hukum itu orang partai. Contoh kementerian pertanian yang menyelewengkan impor sapi,” tegasnya menolak jika hukum yang disalahkan. Pires juga menyinggung bahwa Pancasila yang versi 1 Juni, 22 Juni dan 18 Agustus semua memang ada.

Pada sesi kedua, tampil Prof Dr John Titelay. Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga menyampaikan pendapat yang berbeda yakni menegaskan bahwa agama masih memegang peranan penting. “Selama ini memang terlihat “monopoli” politik tetapi jangan salah bahwa dibelakangnya masih kental agama,” tegasnya.

Kata Titelay, siapapun tidak bisa meneliti secara komprehensif kalau tidak melibatkan agama. Karena itu, menjadi penting  gereja harus merumuskan teologi tentang Indonesia. Bicara Pancasila rasanya kita semua belum memahami Pancasila itu apa? Pancasila versi Bung Karno akumulasi politik tahun 1920-an yang terkait dengan Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme.  Latarnya ingin menjatuhkan Belanda.

Namun jika ditanya pancasila mana yang menjadi patokan kita adalah Pancasila 18 Agustus 1945, setelah disepakati secara sah. “Ya itu notulen yang sah. Makanya jangan lari dari situ. Itu dokumen asli,” tegasnya sembari berharap agar kembali menggunakan atas rahmat Tuhan yang Maha Esa seperti naskah aslinya.pk2

Apresiasi Presiden Joko Widodo

Bakti Nendra  Prawiro yang juga  Ketua Umum PIKI memberi masukan kepada presiden Jokowi dengan tagline beberapa hal antaranya presiden Jokowi akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden Indonesia yang membangun infrastruktur yang menghubungkan merata di berbagai kawasan Indonesia. Presiden Jokowi akan di catat sebagai presiden yang mensejahterakan Indonesia dari pinggir ke pusat.

Jokowi,  Anda akan di catat sebagai ‘juru selamat’ orang Papua karena membebaskan orang Papua dari keterbelakangan pendidikan, kesehatan dan juga infrastruktur. Kenapa, karena untuk Papua Jokowi memiliki modal sosial yang kuat karena suaranya hampir seratus persen dari Paua. Dan yang paling utama adalah anda tercatat sebagai presiden yang mengukuhkan dan mengokohkan Pancasila  dan inilah nantinya yang akan disampaikan presiden sebagai target yang cukup tinggi.

Bagaimana mewujudkan masukan dari PIKI, tentu saja Presiden bersama tim revolusi mentalnya sudah mempunyai cara . Tentang  target waktunya itu harus dalam waktu dekat, saat ini pemerintahan Jokowi sudah memasuki tahun ketiga. Dan PIKI yakin Jokowi bisa mewujudkannya apalagi di tahun ketiga ini belum ada bau-bau krorupsi yang dilakukannya kalau keberpihakan pasti ada. Dan itu modal besar merealisasikan apa yang menjadi masukan dari PIKI.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/02/pk.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/02/pk-150x150.jpgadminwarningtimeFokusMenyambut awal tahun, Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) kembali menyenggarakan Refleksi Awal Tahun dengan Tema: Merawat Pancasila Merawat Indonesia. Tema ini menjadi penting dan sangat cocok mengingat perjalanan bangsa Indonesia belakangan ini yang mengalami banyak goncangan. Seminar sehari yang menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai bidang keilmuan antara lain Dr Sri...Mengungkap Kebenaran