Hary Tanoesoedibjo Sharing dengan Wartawan Nasrani Indonesia
Wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia diterima Hary Tanoesudibyo di kantor DPP PERINDO di Jalan Dipenegoro, Sabtu (25/03/17). Pada pertemuan itu HT begitu akrab disapa, sharing kisah pengalamannya mulai dari masa kecil, pengusaha hingga terjun ke politik.
Di hadapan wartawan nasrani (Katolik dan Protestan) HT begitu akrab dipanggil mengungkapkan masa kecilnya yang memang susah. “Ayah saya sangat susah tidak lulus SD semua dilakukan agar kami bisa makan. Tapi berkat kerja keras dan kursus, ayah bisa bangkit. Say
a sendiri meniru kerja keras itu sehingga bisa merintis usaha di Jakarta,” tutur bos MNC Group ini.
HT langsung bercerita, ketika merintis bisnis di Jakarta, dirinya juga sibuk mengajar. Salah satunya mengajar Megister Manajemen di UI. Namun belakangan karena kesibukan mengelola perusahaan yang ribuan pekerja nasibnya ditangannya, hobi mengajar pasca sarjana terpaksa ditinggalkan.
Keterpanggilannya melihat kesenjangan antara kota dan daerah membuat HT mengaku mendorong terjun ke politik. Pengangguran akibat tidak ada lapangan kerja melahirkan kejahatan dan sikap intoleran. Ini akibat pasar terbuka yang mengarah kapitalis murni bukan pro rakyat.
“Saya tahu persis karena sebagai pengusaha saya juga sering diundang untuk memberikan masukan. Seharusnya masukan itu diperoleh dari rakyat bukan hanya pengusaha, sehingga kebijakan bisa pro rakyat.”
Kata HT, bukan berarti dirinya anti kapitalis tetapi lebih bersikap menyeimbangkan antara pro rakyat dan pro bisnis.
“Saya memang pro bisnis danpro rakyat. Keduanya harus berjalan beriringan. Kita harus memberi ruang untuk pengusaha tetapi harus tetap memperhatikan rakyat. Mereka harus diberikan training dan modal sehingga bisa tumbuh dan bisa mendapat kehidupan layak. Dengan begitu lapangan kerja terbuka,” tutur HT yang mengaku sekarang rajin menyambangi daerah-daerah. Bahkan saban minggu kerap mengunjungi daerah dan lebih dari 100 hari dalam setahun HT berada di daerah.
Menurutnya daerah-daerah sangat jauh tertinggal dari kota. Kalau melihat wajah Indonesia maka lihat kehidupan di daerah-daerah. “Sangat jauh tertinggal, ini harus menjadi perhatian pengambil kebijakan,” tutur pria yang sangat hobi olahraga ini.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai media merupakan elemen yang membawa pengaruh besar dalam perkembangan informasi. Pentingnya berbagi pemahaman seputar problematika bangsa sehinnga media mampu menjadi penyalur berita yang posi
Leave a Reply