SamosirWT – STT Gereja Metodist Indonesia (GMI) membuat sebuah terobosan baru yang tidak pernah dilakukan STT mana pun di Indonesia, yakni membentuk Pusat Studi Korupsi (Pustikor) dengan SK No 1294/SK/K-STT/GMI Bandar Baru yang langsung dikeluarkan pada 22 Februari 2018 oleh Pdt Dr Sahat Lumbantobing MTh selaku Ketua STT GMI.

Adapun latar belakang pembentukan adalah bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Terbukti korupsi merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh kejahatan korupsi sangat sistimatik dan massif membuat jatuh ke jurang kesengsaraan dan penderitaan masyarakat.

Dalam rangka mencegah dan menghindari korupsi, STT GMI Bandar Baru sebagai perguruan tinggi teologia pertama di Indonesia yang menginisiasi pembentukan Pusat Studi Korupsi (Pustikor).

Terobosan yang dilakukan STT GMI Bandar Baru ini bisa memicu STT-STT lainnya mengikuti langkahnya, membentuk pusat kajian yang sama dalam rangka berperan dalam membangun Indonesia lebih sejahtera sesuai dengam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Duduk sebagai pembina dalam Pustikor ada tokoh nasional seperti Frans Magnis Suseno dan Jeirry Sumampow.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2018/03/IMG-20180308-WA0008.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2018/03/IMG-20180308-WA0008-150x150.jpgadminwarningtimeFokusSamosirWT – STT Gereja Metodist Indonesia (GMI) membuat sebuah terobosan baru yang tidak pernah dilakukan STT mana pun di Indonesia, yakni membentuk Pusat Studi Korupsi (Pustikor) dengan SK No 1294/SK/K-STT/GMI Bandar Baru yang langsung dikeluarkan pada 22 Februari 2018 oleh Pdt Dr Sahat Lumbantobing MTh selaku Ketua STT GMI. Adapun...Mengungkap Kebenaran