Dr Hauw S Santosa: Indonesia Cerdas dan Pemkab Jayapura Sepakat Buat Terobosan Penting Mengangkat Mutu Pendidikan Anak-Anak Papua
BOGOR WT – Yayasan Transformasi Indonesia Cerdas dan pemerintah Kabupaten Jayapura, sepakat membuat terobosan-terobosan penting. Papua serta Papua Barat harus mengalami terobasan mental dan spiritual sehingga bisa mandiri supaya bisa menjadi berkat buat Papua, Papua Barat dan Indonesia umumnya. Demikian dijelaskan Dr Hauw S Santosa selaku Sekretaris Umum Yayasan Transfromasi Indonesia Cerdas di Pusat Pendidikan Indonesia Cerdas, di Sentul, Jawa Barat kepada wartawan, Kamis (5/04/2018).
Pad kesempatan itu, Dr Hauw didampingi Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw SE, MSi dan Alpius Toam, ST, MT yang sedang menyambangi pusat pelatihan guru-guru Indocer. Ada sekitar 65 guru muda yang sedang dipersiapkan untuk dikirim ke Papua sedang mengikuti training di Sentul.
“Program Indonesia cerdas ini sangat pas, dengan kehadiran 315 guru di Kabuparten Jayapura mampu mempengaruhi guru lokal Papua secara positi dalam hal motivasi dan spirit mengajar. Di sana ada kurang lebih 1000 guru daerah. Kedua, kehadiran guru dari Indocer terjadi penguatan guru lokal (empowering local teacher) selama tiga hari mengadakan retreat dan pelatihan sehingga ada kebersamaan,” tutur pengusaha hotel ini.
Dengan penguatan ini, kata Hauw maka akan ada perubahan mental dan menyatu dengan guru setempat. Kemudian ada integritas dan integrity secara luar biasa. Kebersamaan akan menjauhkan kecemburuan di antara guru di sana.
“Kita berharap ada dukungan dari gereja-gereja lokal maupun aras gereja untuk bersatu dan bersinergi sehingga bisa menyediakan kebutuhan guru yang mau dikirim ke Papua. Target kita ke depan dalam satu dekade, bisa mengirimkan 20.000 guru ke Papua, Papua Barat dan Indonesia,” tukas Hauw berharap pemberitaan ini akan banyak dukungan. Hauw menambahkan bahwa realitas yang terjadi di Eropa tidak akan terjadi di Indonesia. Karena itu kita harus peduli dengan sesama kita.
Kita tidak bisa tanpa mereka. Kita harus rendah hati dan tak boleh arogan. Untuk mendor0ng potensi daerah maka kita mendirikan kampung cerdas dan sudah ada di 4 kecamatan sebagai pilot project. Memberdayakan kaampung-kampung cerdas secara ekonomi, spiritual dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya kira ini positif untuk masyarakat di sana. Kita juga sudah mengirim parabola, solar cell dan dengan memamfaatkan budaya daerah setempat,” jelasnya. Bahkan, sejak mengirimkan guru-guru muda ke Papua Barat, sudah banyak hasil perjuangan mereka.
“Pengorbanan guru-guru yang dikirim ke sana memang besar. Mereka tidak hanya sebagai guru tetapi juga sebagai hamba Tuhan (berkotbah dan guru sekolah minggu), dan hari Sabtu bekerja di ladang warga. Bahkan sudah ada dua orang guru yang kita kirim ke sana, bahkan menyerahkan nyawa berjuang untuk Papua,” Hauw terdiam sejenak sembari berusaha menahan air mata mengenang mereka.
Leave a Reply