Seminar Sehari GKPI : Gereja Yang Tidak Melakukan Misi Bentuk Ketidaktaatan pada Tuhan
Jakarta WT – Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) menyelenggarakan Seminar Sehari dengan mengambil tema, “Menjadi Gereja Yang Misioner” bertempat di GKPI Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (4/08). Seminar terbagi ke dalam empat sesi. Adapun sesi pertama dengan narasumber Rev. Yoon Yong Ho, MTh dari Gereja Presbyterian Korea (GPK) dengan membawakan topik, “Gereja Yang Misioner.”
Sesi kedua menampilkan Haryanto Khouw, MTh dari Gereja Kristus Yesus (GKY) dengan topik, “Misi Holistik dalam Konteks Indonesia.” Sesi berikutnya menampilkan Bishop (Ephorus) GKPI Pdt Oloan Pasaribu, MTh membawakan tema, “Peranan GKPI dalam Misi Holistik.” Sesi penutup menampilkan Pdt Humala Lumbantobing, MTh selaku Kadep Apostolak GKPI membawakan topik “Integrasi dan Follow Up Seminar.”
Rev. Yoon Yong Ho, MTh selaku Pendeta Misi dari Gereja Presbyterian Korea (GPK) memaparkan bahwa holistic mission sangat penting. Seluruh gereja harus merencanakan misi penyebaran injil dan seluruh gereja yang ada di daratan harus kerjasama. Misi dipakai persekutuan dunia dalam perencanaan Allah.
Dalam misionari ini dari dulu tempat berubah-ubah Dari mulai Yerusalem, Yunani ke Eropa, terus berkembang ke Amerika kemudian masuk ke Asia. Sekarang Indonesia, India, Korsel dan China sudah juga mengirim misi ke seluruh Indonesia.
“Misi tidak ada batasan geografis, budaya dan peradaban. Tetapi tetap ada batas antara gereja yang satu dengan yang lain, itu yang menjadi pergumulan kita,” tukas pendeta asal Korea yang melayani di Riau.
Untuk mewujudkan Gereja Misioner, Kata Yoon yang biasa dilakukam gereja Korea adalah gereja semangat mendukung doa dan berdoa dalam bermisi. Gereja Korea selalu ada doa subuh jam 5 pagi. Pada saat itu pergumulan misi-misi masing selalu dibawakan.
Kebanyakan gereja meski berbagai denominasi tetap ada ciri khas gereja lokal yakni mengirim doa dan dana untuk melakukan misi tadi. Gereja yang berdoa harus gereja semangat bermisi. Selain berdoa harus ada dukungan dana dengan mengadakan persembahan misi lepas dari sinodal.
“Gereja yang tidak melakukan misi adalah bentuk ketidaktaatan kepada Tuhan,” pungkasnya. Karena itu simpul Yoon bahwa menjadi gereja yang misioner adalah misi dan gereja merupakan satu kesatuan konsep, bukan hanya untuk dunia, melainkan bersama dengan dunia.
Sementara Bishop GKPI Pdt Oloan Pasaribu, MTh menegaskan bahwa sejak berdirinya GKPI usaha-usaha untuk Pekabaran Injil dan diakonia terus menerus diupayakan, dalam menjangkau suku-suku lain di luar Suku Batak, dengan Pelayanan Injil di Riau dan Sumatera Selatan.
Karena itu, GKPI harus melihat misi Allah yang utuh dan menyeluruh (holistik) di tengah-tengah dunia ini dan bukan parsial. Secara umum misi holistik GKPI telah dipraktekkan di tengah-tengah GKPI tetapi kita sadar, apa yang dilakukan belum maksimal.
Pemahaman kembali tentang hakikat misi Allah (Misio Dei) apakah itu menjadi gereja yang misioner, gereja misional dan misi holistik. Oleh karena itu, semangat penginjilan yang utuh di tengah-tengah GKPI harus ditingkatkan,” tegas Ketua Sinode GKPI ini.
Bicara holistik dalam konteks Indonesia menurut Pdt Haryanto Khouw dari Gereja Kristus Yesus (GKY) harus dipandang sebagai misi holistik dalam arti penggabungan Mandat Budaya dan Amanat Agung dalam satu action yang berkesinambungan dan terpadu tanpa dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Anggota Majelis Pusat GKPI Candidat Doktor Sahat Sinaga, SH, MKn yang juga turut hadir dalam seminar menyampaikan bahwa GKPI bekerjasama dengan GPK dan GKY dalam pelayanan misi di Indonesia.
“Saya kira ini kerjasama yang bagus dalam mengembangkan misi. Gereja yang punya fasilitas dan dana mau bekerjasama dengan gereja yang kurang tetap kompak dan bersehati melakukan misi penginjilan. Kerjasama tiga gereja yakni GKPI, GPK dan GKY sangat baik untuk misi penginjilan bersama,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kadep Apostolat GKPI Pdt. Humala Lumbantobing, MTh menegaskan bahwa kerjasama ketiga gereja ini sebelumnya sudah menandatangani moumerendum. Dalam rangka menindaklanjuti hal tersebut, maka sekarang diadakan seminar sehari membahas tentang Gereja Misioner.
“Jadi seminar ini diadakan untuk memantapkan kerjasama, adapun pembicara berasal dari GKPI, GPK dan GKY. Kita akan melakukan pelayanan misi bersama suku anak dalam di Sumatera (Riau),” tegasnya.
Sebelum seminar, terlebih dulu diadakan ibadah pembukaan yang dilayani Pdt Wasito Sinaga Berutu, STh, Korwil GKPI Wilayah XI Jawa dan Kalimantan. Acara ini dihadiri seratus orang yang sebagian besar pendeta dan majelis gereja GKPI di Jabodetabek.
Leave a Reply