JAKARTA WT –  Sedikitnya 400 lebih korban akibat gempa Lombok. Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang terjadi di Lombok (29/7) lalu, mendapat perhatian dari Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat – Lebang, bersama Sekretaris eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI, Pdt. Henrek Lokra, melakukan peninjauan langsung ke Lombok Utara pada 2/8 lalu.

Menurut keterangan sekretaris eksekutif BKP PGI, kedatangan ketua Umum kali ini adalah untuk menyampaikan solidaritas dan dukungan doa serta menggalang dukungan gereja-gereja di Indonesia untuk ikut peduli dan mengambil bagian dalam bencana Lombok.

Dua hari setelah gempa Lombok terjadi (31/7), PGI sudah melakukan koordinasi cepat bersama jejaring gereja dan lembaga gereja yang tergabung dalam Jaringan Komunitas Kristen Tangguh Bencana Indoensia (JAKOMKRIS TBI-PGI) langsung melakukan respon darurat ke Lombok. Seabagai bagian dari JAKOMKRIS, relawan PELKESI dan YEU (Yakum Emergency Unit) sudah langsung diterjunkan ke lapangan untuk berkoordinasi dan melakukan tanggap darurat di lapangan.

Kehadiran Ketua Umum PGI di Lombok sekaligus melakukan koordinasi dengan PGI Wilayah NTB bersama jejaring mitra di lapangan untuk dapat saling bahu membahu melakukan koordinasi sebagaimana strandar penangan bencana secara darurat dilakukan.

Menurut catatan BMKG, gempa bumi susulan masih terus terjadi dalam skala kecil dan skala besar, sebanyak ratusan kali. Meskipun sudah banyak pihak yang melakukan bentuk solidaritas untuk penangan darurat di Lombok, namun PGI tetap mengharapkan dukungan doa dari gereja-gereja di Indoensia bagi Lombok.

Masa tanggap darurat baru akan berakhir pada 25 Agustus 2018 mendatang. Sejak 3 Juli Jakomkris TBI melalui YEU dan Pelkesi telah melayani 1.054 pasien di 3 kecamatan di Kabupaten Lombok Utara. Selain pelayanan kesehatan, juga dilakukan distribusi genset, air bersih untuk pos induk desa, distribusi bahan makanan tambahan bagi bayi dan anak, distribusi shalter kits dari yayasan

PlanInternasional Indoensia salah satu mitra YEU dan masih ada beberapa kebutuhan lain yang akan di distribusikan kepada pengungsi di Lombok Utara.

Tentu kita berdoa aga bencana ini akan segera berlalu, dan masyarakat Lombok dapat kembali menjalani aktivitasnya dengan baik. Anak – anak bisa kembali belajar secara normal di sekolah dan tentu trauma healing sangat penting untuk dilanjutkan bagi kelompok rentan perempuan dan anak-anak.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2018/08/IMG-20180815-WA0033-1024x576.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2018/08/IMG-20180815-WA0033-150x150.jpgadminwarningtimeDuniaHomeJAKARTA WT -  Sedikitnya 400 lebih korban akibat gempa Lombok. Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang terjadi di Lombok (29/7) lalu, mendapat perhatian dari Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat – Lebang, bersama Sekretaris eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI, Pdt. Henrek Lokra, melakukan peninjauan...Mengungkap Kebenaran