Sempat Memanas Hubungan GBI dengan Erastus Berakhir Damai: “Japarlin Marbun Doakan Erastus Sukses di Sinode Baru”
Jakarta WT – Pimpinan GBI lengkap, Ketua Umum Pdt. Dr. Japarlin Marbun, Sekum Pdt. Paul R Widjaya dan Bendum Pdt. Ir. Suyapto Tandywasesa melepas secara damai dan mendoakan Pdt. Dr. Erastus Sabdono dan istri untuk membentuk sinode baru, di Kantor Sinode GBI, Jalan Ahmad Yani Jakarta Pusat, Selasa malam(18/9/2018).
Keakraban yang terjalin dalam pertemuan malam itu, menjadi semacam antiklimaks setelah sebelumnya sempat terjadi “kegaduhan” akibat pemberitaan viral di media sosial yang berpotensi untuk konflik intern GBI.
“Kegaduhan yang terjadi di media sosial belum lama ini lebih karena miskomunikasi saja. Hari ini ada percakapan yang baik dan akhirnya memang Pak Erastus memutuskan membentuk sinode baru. Ya, kita mengutus ke sana. Kita akan selalu kerjasama karena semua gereja adalah milik Allah. Biarlah kita bekerja sesuai dengan pelayanan masing-masing,” jelas Japarlin pada sesi jumpa pers usai pertemuan dengan Erastus.
Dengan demikian, kata Japarlin antara GBI dan Erastus tidak ada persoalan apa-apa. Pengunduran resmi Gereja Rehobot dari GBI juga sudah diterima dengan baik, dan kedatangannya ke kantor sinode GBI untuk membicarakan secara terbuka dan baik-baik. Karena itu, tambah Japarlin, diharapkan pertemuan ini akan menghentikan polemik dan kegaduhan yang timbul di media sosial yang bisa meresahkan umat.
Pelepasan itu semakin cair dan akrab karena kedatangan Pdt. Erastus hadir di kantor Sinode GBI untuk klarifikasi dan secara simbolis pamit bersamaan dengan Rapat Pleno GBI yang dihadiri BPH, BPD dan Anggota MPL.
Tampak Ketua Umum Japarlin Marbun diikuti pimpinan GBI lainnya tumpang tangan dan mendoakan Pdt. Erastus Sabdono untuk sukses dan diberkati dalam pembentukan sinode barunya.
Boleh jadi, keakraban diantara pendeta ini sekaligus mengakhiri polemik berkepanjangan yang sempat tensi tinggi yang berkembang akhir-akhir ini.
Seperti diketahui belum lama ini Pdt. Erastus Sabdono mengupload video berisi penjelasan tentang alasan berpisah dari GBI.
Postingan ini menjadi viral yang membuat Departemen Teologia GBI mengeluarkan rilis resmi jawaban dan penjelasan perbedaan pengajaran dan teologia GBI versus Erastus (Rehobot). Sempat pihak GBI merasa bahwa sikap mempublikasi di media sosial tanpa surat tertulis pengunduran resmi ke GBI adalah tindakan kurang baik, apalagi menjelang Sidang Sinode GBI, dimana salah satu calon adalah Erastus.
Makanya selentingan liar tak terkendali merebak yang membuat GBI merasa perlu menanggapi serius.
Sayangnya, malam itu Pdt. Erastus Sabdono terkesan enggan berbicara sama waratwan meski kehadirannya sudah barang tentu di tunggu media dalam konferensi pers tersebut, sehingga semua bisa berakhir baik dan terklarifikasi.
Leave a Reply