Jakarta WT – Menyambut Pesta Demokrasi Indonesia yang akan berlangsung 17 April 2019 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mengajak umat gereja untuk menyalurkan aspirasinya dengan datang ke TPS untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden,  dan  juga memilih Anggota Legislatif untuk lima tahun ke depan sesuai dengan hati nuraninya.

“Pesta Demokrasi ini harus disambut sebagai Anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia serta perayaan Kontestasi Politik yang beradab bermatabat dan melalui Pilpres serta Pileg dapat memilih pemimpin Negara  juga Wakil Rakyat yang bertanggung jawab terhadap terwujudnya masyarakat yang Adil dan Makmur sehingga sejahtera,”  kata Pdt Dr Heinrette Hutabarat Lebang di Kantor PGI (11/3) Salemba 10 Jakarta.

Dalam pesan Pastoral hariannya, Ketua Umum  PGI ini mengatakan Gereja di tempatkan Tuhan pada bumi Pancasila untuk mengupayakan kesejahteraan masyarakat di mana Tuhan tempatkan dan berdoa bagi kemaslahatan segenap bangsa ( Yer.29:7 ).

Pesta Demokrasi ini diharapkan berjalan dengan baik karena PGI prihatin mengamati kondisi sosial politik saat ini yang cenderung melemahkan nilai dan semangat Demokrasi.  Hal itu tampak jelas dengan maraknya penyebaran ujaran kebencian juga berita bohong (hoax), serta politisasi SARA yang bisa melemahkan persatuan bangsa Indonesia karena kemajemukannnya.

PGI juga menghimbau  Gereja-gereja untuk mengajak Umat Kisten mendoakan pemilu berjalan baik sesuai kehendak Tuhan. Juga mendampingi Warga Gereja untuk mempersiapkan diri hadapi Pesta Demokrasi.

Gereja (pendeta) juga perlu menyadarkan tentang penting tanggung jawabnya sebagai warga negara dan meyakinkan mereka dalam keikutsertaannya adalah tindakan iman bukan hanya hak konstitusi juga.

Selain itu, penting memastikan proses pesta demokrasi berjalan dengan baik dan bersikap kristis terhadap penyalahgunaan gedung gereja untuk politik atau politik uang yang bisa membuat perpecahan.

“Kita  meminta umat gereja untuk hadir di Tempat Pemilihan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya sebab bisa disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jangan GOLPUT!,” tegasnya.

PGI juga mendorong warga jemaat untuk proaktif mencek namanya  dalam Daftar Pemilu Tetap (DCT)  sehingga tercantum di sana bersama anggota keluarga yang sudah bisa memilih serta saudara dan temannya.

Bagi yang berpergian hendaknya mengurus Formulir A 5 untuk bisa mencoblos didaerah yang dituju.Bagi yang ingin berpergian PGI menyarankan untuk menunda dan pergi setelah pencoblosan.

Untuk memilih Calon Pilpres dan Pileg hendaknya mempelajari track record atau rekam jejak para calon serta utamakan pemimpin yang memiliki intergritas, menghargai kemajemukan, menjunjung hak asasi manusia, kebebasan beragama serta kesetaraan gender juga berwawasan lingkungan, jujur dan santun.

Sedangkan bagi kontestan Capres-Cawapres dan Pileg,  PGI mengpresiasi atas ikut sertanya, yang dipahami sebagai wujud keterpanggilannya untuk membangun bangsa kearah lebih baik serta memperjuangkan kepentingan Rakyat.

Pada konferensi pers tersebut PGI juga berdia untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu/Panwas) PGI bisa menjalankan amanat UU dengan bekerja secara professional dan bertanggung jawab, jujur, adil, transparan dan tidak memihak.

“Kita  mengharapkan aparat keamanan agar dalam menjalankan tugas bisa melakukan tugasnya dengan baik hingga tercipta suasana yang kondusif, aman dan tentram bagi seluruh warga, khususnya mereka yang menggunakan hak pilih,” pungkasnya.

 

 

.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/03/20190311_152906.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/03/20190311_152906-150x150.jpgadminwarningtimeFokusJakarta WT - Menyambut Pesta Demokrasi Indonesia yang akan berlangsung 17 April 2019 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mengajak umat gereja untuk menyalurkan aspirasinya dengan datang ke TPS untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden,  dan  juga memilih Anggota Legislatif untuk lima tahun ke depan sesuai dengan hati nuraninya. 'Pesta Demokrasi ini...Mengungkap Kebenaran