Persaudaraan Indonesia Serukan Keutuhan Bangsa Indonesia
Warningtime.com Jakarta – Dalam rangka mensyukuri HUT RI ke-74 dan juga telah berlangsungnya Pemilu 2018 dengan baik, maka Persaudaraan Indonesia (PI) menggelar silaturahmi dan Doa Syukur bertema: Mengindonesiakan Indonesia. Hadir dalam acara tersebut ratusan tokoh dari berbagai lintas agama, Minggu (18/08) bertempat di Pura Aditya Jaya, Jl. Daksinapati Raya No 10, Rawamangun, Jakarta Timur.
St Ir Monang Rumapea selaku panitia pelaksana, Komisi HAK PGIW DKI dan Robert Situmeang, Wakil Ketua Hita Masyarakat Batak (Himaba), menyebut acara ini digagas dari berbagai tokoh diinisiasi oleh Persaudaraan Indonesia.
Ketua Umum Pesaudaraan Indonesia, Dr Joonner Rambe SE MM, gelar Ompu Sri Paduka Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon, berharap bahwa semangat persaudaraan harus terus digalakkan. “Saya baru saja diterima di Malaysia, mereka berkata bahwa Indonesia bisa menjadi negara besar jika bersatu,” ujarnya. Daulat berharap dengana adanya forum Persaudaraan Indonesia ini bisa dilembagkan dan dilegalisasi sebagai lembaga yang memperjuangkan persaudaraan.
Acara dimulai digelar doa bersama. Mengawali pembacaan doa dimulai dari K.H. Ahamd Astamar, Wakil FKUB DKI Jakarta mewakili Islam. Lalu, Pdt Haposan Sianturi Ketua PGW DKI Jakarta dari Prostestan, Frans Dwikoco (Komisi HAAK KAJ) mewakili Katolik, Gede Suparja Putra (Hindu), Liem Liliany Lontoh Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta (Konghucu), Bhante Bodhi Thera, tokoh spiritual Budha.
Tema Mengindonesiakan Indonesia dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya. Diikuti Antaraksi Kesenian Parisada Hindu, dilanjutkan pemaparan tentang Persaudaraan Indonesaia dari Pdt. Dr. Alma Shepard Supit, dilanjutkan penyampaian sambutan dari Ketua Umum Dr Joonner Rambe SE MM. Selesai doa bersama, digelar dedikasi persaudaraan untuk perdamaian dan kesatuan.
Sementara itu, Willem Frans Ansanay, SH tokoh Papua dalam acara dedikasi menyampaikan agar perlakuan masyarakat di berbagai wilayah Pulau Jawa terhadap warga negara Indonesia asal Papua, sudah sepantasnya mendapat koreksi. Tokoh Papua ini meminta jangan merendahkan orang Papua dengan merendahkan martabat Papua. “Jangan ada lagi umpatan-umpatan ‘monyet’ atau ‘wong ketek’!” katanya.
Sementara itu, Haidar Alwi pengiat anti toleransi & intoleransi juga menyerukan agar semua elemen bangsa menjaga keutuhan bangsa. “Kita mesti melawan kelompok radikal yang ingin mengganti sistem negara Indonesia. Kita mendukung pemerintah membubarkan kelompok radikal dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” kata Haidar. Baginya, disintegrasi bangsa tidak terjadi di Indonesia sebagaimana di negara-negara seperti di kawasan Timur Tengah.
Haidar juga menyerukan, jika ada penutupan tempat ibadah kita akan lawa. “Kami akan lawan kelompok yang memaksakan kehendak merusak rumah ibadah. Dalam waktu dekat kami akan membangun gereja GKI Yasmin, dananya dari kami dan kami akan terlibat satu hari untuk membangun,” ujarnya.
Hadiri juga dalam acara itu dari Keraton Kasepuhan Cirebon, KRAy Intan Dewi Rumbing, SE, yang juga sebagai Sekretarus Jenderal Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN). Intan, demikian dia dipanggil didaulat untuk membaca ikrar bersama para tokoh-tokoh ini.
Leave a Reply