WARNINGTIME.COM – Dalam rangka mempersiapkan calon pemimpin gereja ke depan, maka sejak awal mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Teologia (STT) perlu diperlengkapi dengan pengetahuan akan kepemimpinan. Berkaitan dengan itu, STT Tri Bakti Indonesia menyelenggarakan seminar sehari dengan tema: Transformational Leadership, Sabru (21/09).

Seminar ini dengan menghadirkan narasumber berlatarbelakang entrepreneurship/pengusaha anatara lain Teddy Agystiansyah, Pdt Dr Bandar Panggabean SH, MTh, Dr Gunadi Gunawan MTh, Fernando Conan, BSc dan Tanu Widjaya, SE, MA. Acara ini dihadiri sekitar 60 mahasiswa S1, S2 serta undangan.

Ketua STT Tri Bakti Indonesia Pdt. Dr. Bandar Panggabean, SH., M.Th menyampaikan sedikit perjalanan STT Tri Bakti Indonesia yang saat ini membuka perkuliahan untuk S1 Program Studi Sarjana Teologi (S.Th) dan Prodi Sarjana Pendidikan Agama Kristen (S.Pd) serta untuk S2 dengan program Magister Teologi (M.Th) dan Magister Pendidikan Agama Kristen (M.Pd).
“STT Tri Bakti yang telah berusia empat tahun punya kerinduan supaya anak-anak Tuhan di desa-desa yang ingin belajar Alkitab dapat belajar disini. Mahasiswa yang mengikuti pendidikan di STT Tri Bakti ada dari berbagai daerah,” ungkapnya.
“Dalam kesederhanaan mahasiswa belajar untuk ditempa menjadi panji-panji Kristus yang siap memperkenalkan Kristus di desa-desa,” ungkapnya lagi.

Perlu Ahli Dibidangnya
Tampil sebagai pembicara pertama, Teddy Agustyansyah mengupas soal hamba Tuhan berjiwa entrepreneur. Chairman MSI Group ini secara gamblang menyampaikan soal pentingnya seorang yang bekerja, yang ahli di bidangnya. Menurutnya, prinsip-prinsip manajemen seperti; planning, organizing, actuating dan controling sangat penting diketahui seorang hamba Tuhan yang adalah pemimpin.

“Setiap kita pasti akan menjadi seorang pemimpin, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana mengelola organisasi dan diri sendiri. Nah, mengingat dalam mengelola organisasi punya tingkat kesulitan, maka prinsip-prinsip manajemen sangat dibutuhkan. Selagi dari muda, harus mengetahui bagaimana mengelola organisasi dan mengelola diri sendiri,” tegasnya.
Selain prinsip-prinsip manajemen, tak kalah pentingnya bahkan menjadi faktor penting dalam menjalankan organisasi, khususnya sebagai hamba-hamba Tuhan adalah tetap berserah pada Tuhan.

“Sehebat apapun kita, tetap berserah pada Tuhan setiap waktu! Karena hanya Tuhanlah solusi satu-satunya. Sehebat apapun kesukaran atau kesulitan yang kita alami, Tuhan pasti tolong,” tutupnya.
Pembicara kedua, Pdt. Dr. Bandar Panggabean, SH., M.Th memaparkan soal Pengusaha dan Hamba Tuhan Berkolaborasi. Dikatakannya bahwa bisnis itu tidak selalu kotor. Apalagi bila dilakukan untuk memuliakan Tuhan.

“Bisnis itu tidak selalu kotor! Bila dilakukan untuk memuliakan Tuhan, silahkan saja. Namun memang tidak semua sinode gereja yang mengijinkan hamba Tuhan berbisnis,” pungkasnya.
Lebih jauh lagi, dikatakannya bahwa di era jaman sekarang ini, untuk mendukung pelayanan dan pertumbuhan gereja sangatlah dibutuhkan hubungan atau kolaborasi antara hamba Tuhan dan pengusaha. Bahkan menurutnya, alangkah eloknya pengusaha benar-benar mendukung perkembangan gereja baik materi maupun non materi.

“Sebabnya hamba Tuhan harus dapat mengajak pengusaha benar-benar membangun kerajaan Allah di muka bumi ini. Hubungan kolaborasi dibutuhkan agar injil benar-benar disampaikan dan dapat diterima oleh umat-umat Tuhan,” tutupnya.
Sementara pembicara ketiga, Dr. Gunadi Gunawan, M.Th seorang entrepreneur property menyampaikan judul berkaitan dengan tema, transformational leadership. Menurut Wakil Ketua Sinode GBI Pembaruan ini perlu kepemimpinan yang reverent (yang terhormat).

“Abraham Lincoln seorang presiden Amerika Serikat adalah contoh pemimpin yang level tertinggi yaitu pemimpin dihormati. Dia dakan dikenang lintas jaman. Presiden Obama sendiri mengakui hal itu,” paparnya.

Disamping membawakan seminar, Gunawan juga menjelaskan bahwa terselenggara seminar ini karena pebisnis merasa perlu membagikan ilmunya sehingga nanti para calon hamba Tuhan nanti bisa mandiri kelak ketika terjun ke masyarakat.
Adapun pembicara keempat, Fernando Conan, B.Sc., CBC, CPC., seorang Human Capital Character Managemen Consultan menjelaskan soal pentingnya karakter untuk mencapai kehidupan terbaik (Life Management Through Character). Ia memaparkan pembagian karakter berdasarkan warna yaitu warna merah, kuning, ungu dan hijau.

Berdasarkan warna tersebut bisa dipetakan karakter seseorang. Dengan pemaparan tersebut mampu mengenal kelebihan dan kebaikan seseorang, sehingga bisa ditempatkan sesuai dengan kemampuannya. Dan pembicara terakhir Tanu Widjaya, S.E., M.A., CBC., membahas soal Creative Thinking Skill. Bagaimana menjadi manusia yang punya kemmapuan kreatif.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/09/IMG-20190921-WA0002-1024x768.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/09/IMG-20190921-WA0002-150x150.jpgadminwarningtimeFokusWARNINGTIME.COM – Dalam rangka mempersiapkan calon pemimpin gereja ke depan, maka sejak awal mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Teologia (STT) perlu diperlengkapi dengan pengetahuan akan kepemimpinan. Berkaitan dengan itu, STT Tri Bakti Indonesia menyelenggarakan seminar sehari dengan tema: Transformational Leadership, Sabru (21/09). Seminar ini dengan menghadirkan narasumber berlatarbelakang entrepreneurship/pengusaha anatara lain Teddy...Mengungkap Kebenaran