Bicara Pemimpin 2024 Eranya Generasi Muda
Warningtime.com Jakarta – Tiada perubahan tanpa andil kepemimpinwn generasi muda. Karena itu, kepemimpinan merupakan motor penggerak arah kemana tujuan bersama akan dicapai, untuk itu jelas dibutuhkan seorang yang benar-benar memberi diri dan sudah selesai dengan kepentingan diri. Tahun 2024 memang masih dianggap jauh, namun demikian dalam mempersiapkan seorang pemimpin itu butuh waktu, apalagi ini bak mencari seseorang ditengah banyaknya orang perlu dipersiapkan yang matang.
Dalam rangka itulah Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) dan Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) menggelar focus group discussion dengan tema menimang sosok calon pemimpin 2024 bersama figure generasi muda, Jumat 13/03/20, bertempat di GGP Jalan Kramat Soka, Senen Jakarta Pusat.
Respon positif atas FGD terlihat dari banyaknya kehadiran sosok-sosok muda baik dari organisasi, aktifis dan lembaga. FGD dibuka dengan sapaan hangat dari tuan rumah Pdt. Brigjend (Purn) Harsanto Adi Ketua umum API yang baru saja pulang dari pertemuan antar leader Kristen di Bangkok Thailand, dalam sapaannya Harsanto sangat menyambut FGD ini, karena sekalipun 2024 masih jauh, tetapi bicara pemimpin harus dipersiapkan dan dipilih dengan tepat, maka acara semacam ini harus terus secara rutin diadakan jangan sampai putus ditengah jalan karena sudah kehabisan energy.
“ FGD ini menarik dan MUKI sangat mendukung dan turut berpartisipasi, agar dari kalangan Kristen juga turut berpartisipasi aktif andil dalam menentukan kepemimpinan ke depan, maka hendaknya sosok perlu dimunculkan selain tentu saja kreteria sebagai seorang pemimpin,” ungkap Djasermen Purba Ketua Umum MUKI yang juga mantan angora DPD RI ini.
Sedangkan Merphin Panjaitan yang juga penggagas dan pendorong untuk diadakannya FGD ini, tegas pemimpin nasionalis perlu dipersiapkan dan peran pemimpin perempuan agar dimunculkan, mengingat jumlah perempuan yang begitu signifikan tentu bisa menjadi alternative tersendiri untuk pemimpin ke depan. Hal ini senada seperti apa yang disampaikan Lidia Natalia Sartono mantan Ketua Umum PMKRI yang juga mantan sekjend Vox Point Indonesia.
“Peran perempuan sudah sepantasnya diperhitungkan, kalaupun tidak menjadi orang nomor satu paling tidak orang nomor duanya di negeri ini, mengingat perempuan bisa dikatakan hadir memberikan solusi,” tegasnya.
Sementara dari dua sosok muda Alen Christian Singkali GAMKI dan Arbir Haman Ketua umum AMPP memilih pemimpin ke depan selain nasionalis juga toleran yang mampu membri keadilan bagi semua kelompok dan golongan tanpa pandang bulu, selain tentu kreteria yang sudah ada kemampuan intelektual, dapat dipercaya dan sebagainya.
“Daripada hanya berpikir pemimpin yang hanya satu, lebih baik kita berpikir bagaimana bisa masuk
Leave a Reply