Warningtime Jakarta – Work From Home (WFH) adalah salah satu solusi untuk memutus jaringan pandemi virus corona yang  mewabah di Indonesia dan dunia. Langkah antisipatif pun sudah dilakukan pemerintah dengan cara mengimbau warga masyarakat untuk berada di rumah dan memanfaatkan waktu yang ada untuk bekerja (WFH), belajar di rumah, maupun beribadah dari rumah.

Namun di balik situasi yang memprihatinkan ini, tetap ada nilai positif yang bisa diambil. Ketua Pria Sejati wilayah Banten, Thomas Wijaya, turut membagikan kepada pembaca Warningtime.com, khususnya kepada kaum pria yang sudah berkeluarga, tentang bagaimana memanfaatkan waktu yang ada selama berada di rumah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan Tuhan dan keluarga, istri dan anak-anak.

“Yang jelas dari segi kerohanian terdapat kesempatan utk berhubungan dengan Tuhan,caranya seperti apa; dengan banyak berdoa. Hari ini banyak kesempatan untuk berdoa membaca Alkitab dan merenungkan NYA dan tetapkanlah waktu pagi,siang dan malam untuk hal itu. Sebab kan tidak bisa kemana-mana jadi lebih bagus mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus melalui doa dan membaca dan merenungkan Firman Tuhan . Itu jelas yang bisa kita lakukan secara kerohanian,” kata Thomas saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa siang (31/03/2020).

Lebih lanjut dirinya menyampaikan yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah meningkatkan kualitas komunikasi dengan anggota keluarga yang lain; istri dan anak-anak, termasuk melibatkan mereka dalam doa bersama dan sharing Firman Tuhan

“Inilah waktunya mendekatkan diri dengan mereka. Saatnya kita melatih diri untuk menjadi Imam dalam keluarga. Seringlah dan lebih banyak manfaatkan waktu untuk kebersamaan. Banyak teman-teman saya menelepon meminta saran lalu saya bilang lebih banyak berdoa dan bermainlah dengan keluarga. Itulah sisi positifnya WFH atau Work From Home ini,” imbuh Thomas.

Selama berada di rumah, Thomas Wijaya menyarankan agar para bapak bisa menciptakan jenis permainan yang sederhana tapi mampu membangun rasa kebersamaan dari tiap anggota keluarga. Menurutnya kehadiran bapak di rumah juga dapat digunakan untuk mengambil alih peranan istri dalam mengasuh anak-anak. Memberi waktu istirahat untuk istri, mengambil tugas sebagai guru karena anak-anak pun tetap harus belajar di rumah. Sehingga istri merasa terbantu dan menimbulkan rasa sayang yang lebih dan hubungan mesra tetap terpelihara, sehingga istri merasakan dampak yang baik dengan yang membahagiakan dengan keberadaan kita di rumah.

Dengan hadirnya bapak di rumah, tambah Thomas, juga mesti meringankan tugas-tugas dari para istri. Sebagai contoh, bapak bisa membantu istri dalam mencuci pakaian, hingga menjaga anak-anak bersama dengan istri. Dirinya meyakini bahwa melalu cara tersebut akan menimbulkan kesan yang luar biasa baik di mata anak-anak, terlebih di mata istri mereka. Karena memang setiap istri tentunya akan merasa tugas-tugas mereka di rumah diringankan, selama suami mereka bekerja dari rumah buah dari situasi pendemi corona, seperti saat ini.

“Jadi (ikutlah) menguatkan mereka dengan apa adanya. Walaupun makan bersama dengan lauk telur ceplok, itu sudah cukuplah. Tetapi jangan dengan kehadiran kita di rumah justru malah bertengkar dengan istri atau merepotkan istri, seperti minta dibikinkan kopi atau apalah. Kalau bisa ajaklah anak-anak tidur siang bersama, ceritakan cerita pahlawan Alkitab yang kita ketahui, ajak bermain bersama; buat mereka merasa mendapat perhatian dari bapaknya. Jadi di masa WFH ini jadikan sebagai kesempatan untuk menciptakan suasana yang lebih baik, sehingga akan menciptakan kenangan yang lebih baik pula,” saran Thomas Wijaya.
Thomas juga mengimbau kepada kaum bapak yang masih harus bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga mereka di rumah, meski pilihan yang mereka hadapi saat ini tidaklah mudah. Thomas meminta agar mereka turut berhati-hati dalam melakukan tiap pekerjaan yang ada, termasuk mengimbau para pekerja harian seperti Ojek Online (Ojol) untuk berlaku bijaksana ketika “mengambil” orderan pekerjaan yang masuk.
“Artinya bila pekerjaan itu beresiko maka perlu dihindari. Lalu kalau kita bekerja di luar seperti Gojek atau apalah yang memang tidak bisa menghindari hubungan (kontak) dengan customer (pelanggan) sehingga berpotensi untuk bersentuhan dengan mereka; maka, sepulang dari kerja harus segera membersihkan diri, secara menyeluruh. Pulang langsung mandi dan ganti pakaian sebelum bersentuhan dengan keluarga, Agar ada upaya preventif terhadap diri Anda dan keluarga,” kata Thomas lebih dalam.
Pria Sejati BANTEN yang Berdampak
Pria Sejati BANTEN khususnya team RAJAWALI BANTEN menyadari, dalam melewati masa sulit tidak cukup dengan penyampaian imbauan semata. Oleh karenanya, gerakan ini ikut menginisasi aksi dari kaum bapak untuk menggalang bantuan yang ditujukan bagi keluarga tidak mampu dan pekerja harian yang mengalami kesulitan mengakses kebutuhan pokok selama masa pandemi.

“Dari kami sendiri pengurus, team support, juga Pasukan Rajawali yang melayani pergerakan pria di BANTEN, Juga sudah menggalang dana untuk memberi sembako bagi rekan kami yang diperkirakan bisa cukup untuk kebutuhan harian 15 hingga 21 hari. Jadi dengan begitu keluarga bisa aman selama 2 hingga 3 minggu. Dengan harapan kalau si bapak tetap bekerja untuk 7 -10 hari selebih nya dalam sebulan, bisa satu hari kerja dan satu hari berikutnya mengambil libur. Ini merupakan model persiapan pembiayaan bagi sejumlah keluarga Pasukan Rajawali Banten untuk kurun waktu masa-masa sulit sekarang ini. Begitulah (cara) menyiasatinya dalam memenuhi kebutuhan keluarga di situasi saat ini,” saran Thomas Wijaya.

Thomas lalu menambahkan, kami rekan Pria Sejati sendiri telah menetapkan untuk mempersiapkan masa tiga minggu sekali untuk mendistribusikan bantuan sembako (Sembilan bahan pokok), kepada saudara-saudara mereka yang memang membutuhkan. Menurutnya inilah upaya konkret yang bisa dilakukan oleh Pria Sejati dan Pasukan Rajawali BANTEN.

“Kepada mereka yang usianya sudah tua dan sudah tidak bekerja, atau pensiunan, kita dukung. Kita juga memberi dukungan pemenuhan kebutuhan bagi mereka, mungkin saat ini sangat bergantung dari pendapatan anak-anak mereka, tetapi kondisi sekarang menyebabkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga si anak sendiri juga mengalami masalah. Kita harus berfikir sederhana. Anggap saja, paling tidak mereka membutuhkan bantuan ini untuk dua minggu ke depan,” papar Thomas lagi.

Di penghujung perbincangan, Thomas menjelaskan bahwa langkah Pria Sejati mengajak kaum bapak dalam menghadapi situasi saat ini adalah seperti apa yang tertulis di kitab Galatia 6 : 2. Perikop tersebut berbunyi, “Bertolong-tolonganlah menanggung beban mu! Demikianlah kamu memenuhi Hukum Kristus.”

“Jadi kalau kita mau berdiri bersama menghadapi situasi sekarang ini yang cukup berat dan akan bertambah berat di bulan-bulan berikut maka kita bisa saling meringankan beban ini, dan kita pasti mampu melewati masa-masa sulit ini. Kalau ada rekan yang kita tahu bermasalah dengan kebutuhan sehari-hari bagilah apa yang ada di dalam rumah mu yang mungkin berlebih dengan sukacita” jelasnya.

Apa yang dilihat Thomas Wijaya, masa-masa seperti ini adalah waktunya seluruh keluarga Kristen yang berkecukupan dan mampu, untuk berjuang bersama-sama dengan pemerintah. Dirinya mengajak, jika memang ada terutama saudara-saudara dan keluarga Kristen di sekitar kita yang memang sedang menghadapi masalah lalu membutuhkan bantuan, maka sudah saatnya sebuah kegerakan lahir untuk meringankan penderitaan mereka jangan tutup mata dan tutup hati kita di tengah kondisi sekarang ini.

“Bantuan kami dengan nilai 200 ribu yang berbentuk sembako, di mana mungkin menurut sebagian orang bantuan tersebut sangat kecil sekali. Akan tetapi bagi mereka yang membutuhkan sangat penting sekali. Dan kami membantu tanpa melihat denominasi gereja. Walaupun berasal dari beragam aliran Kristen pun tetap kami bantu. Dengan kita memberikan sembako membuat suka cita pada keluarga yang membutuhkan, terutama rekan para Rajawali BANTEN yang masuk kategori keluarga menengah ke bawah, sangat berharga. Itulah yang bisa kami lakukan sebagai sesama rekan pria di BANTEN untuk membantu keluarga yang sedang merasakan kesulitan,” urai Thomas menyudahi perbincangan.

Komentar Facebook
http://warningtime.com/wp-content/uploads/2020/04/20200403_133818.jpghttp://warningtime.com/wp-content/uploads/2020/04/20200403_133818-150x150.jpgadminwarningtimeDuniaHomeWarningtime Jakarta - Work From Home (WFH) adalah salah satu solusi untuk memutus jaringan pandemi virus corona yang  mewabah di Indonesia dan dunia. Langkah antisipatif pun sudah dilakukan pemerintah dengan cara mengimbau warga masyarakat untuk berada di rumah dan memanfaatkan waktu yang ada untuk bekerja (WFH), belajar di rumah,...Mengungkap Kebenaran