Dr. Dhaniswara K. Harjono, SH, MH, MBA Pada Dies Natalis Ke-3 Program Doktor PAK “Ajak Mewujudkan UKI Menjadi Kampus Entrepreneurship”
Jakarta,WT.com – Program Studi Doktor Pendidikan Agama Kristen Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) menggelar perayaan Dies Natalis ke-3 di Aula Kampus UKI Jalan Dipenegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (20/08/2022) yang berlangsung secara luring dan daring. Perhelatan Dies Natalis kali ini mengangkat tema: Mengembangkan Potensi Entrepreneurship Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Semangat Kolaborasi Pada Era Disrupsi.
Rektor UKI Dr. Dhaniswara K. Harjono, SH, MH, MBA mengawali orasinya ilmiah memaparkan bahwa UKI satu-satunya Perguruan Tinggi Kristen yang mendapat akreditasi Unggul dan menjadi Perguruan Tinggi yang ke 28 menyandang predikat Unggul se-Indonesia. Karena itu, tandasnya, UKI harus besar dan selalu unggul.
Pendidikan adalah bagian integral dari kehidupan umat manusia. Mengutip Joh Dewey menyatakan bahwa pendidikan tidak lain adalah hidup itu sendiri. UKI menaruh perhatian khusus PAK karena program ini bersentuhan langsung dengan kepentingan pelayanan gereja. Penyelenggaraan PAK tersebar pada jenjang dari S1, S2, hingga Doktor ini paling lengkap. PAK dan yang lain tidak jauh beda. Pendidikan adalah proses mendidik.
“Jika pendidikan umum biasa atau sekuler dilaksanakan dengan kaidah universal, maka pendidikan Kristen berbeda karena keimanan menjadi elemen yang sangat menentukan. Di dalamnya mengandalkan etika. Pendidikan Kristen mengandalkan Alkitab dan berpusat pada Yesus Kristus sebagai penolong,” ungkap Rektor Ke-16 UKI ini.
Menurut Jackie L Smallbones Pendidikan Kristen adalah upaya untuk menolong seseorang untuk datang dan mengenal Kristus. Meluasnya gaya hidup digital, konsumen dimanjakan dengan berbagai pilihan dan ekspektasi lebih tinggi. Diera disrupsi kita harus mempunyai pilihan, membentuk ulang (reshape) atau menciptakan yang baru (create).
“Guru merupakan jabatan profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.GKarena itu, Guru PAK diperlukan kemampuan manajerial diri dalam upaya menghadapi dan bahkan mengakodomasi berbagai perubahan yang ada, salah satunya adalah kemampuan entrepreneurship,” paparnya.
Mengutip Prihadi dam Sofyan, bahwa sejatinya seorang guru juga merupakan seorang pengusaha yang dapat mengembangkan dalam bidang keilmuan yang dimiliki, seperti guru membuat modul, membuat buku pelajaran dan lainnya.
Maka guru-guru harus punya jiwa entrepreneurship yang punya kreativitas. Semangat kolaborasi yang kuat, tidak ada jiwa ekslusif harus inklusif.
Dr. Dhaniswara juga menyinggung bahwa guru di Indonesia yang masih mendapat honor murah, maka tidak heran bahwa guru mengaku ada yang mencari objekan diluar tugas mengajar, seperti guru privat. Meski demikian melihat kondisi ini, kata Dr. Dhaniswara, pemerintah Indonesia telah memberi reward berupa pemberian tunjangan professional yang berlipat dari gaji yang diterima.
Ingatlah, bahwa era global dewasa ini, pesaingan di dunia pendidikan sulit dihindari. Seorang guru dituntut untuk terus kreatif dan mengembangkan profesional. Gagasan guru yang berjiwa dalam kewirausahaan itulah yang dapat dinamakan teacherpreneurship.
Sebelumnya, Rektor mengungkapkan, “Saya memiliki jiwa entrepreneurship, salah satu punya jiwa kreatif yang kuat. Satu saat, kita harapkan nanti UKI menjadi Kampus Entrepreneurship.”
Oleh karena itu, kita perlu supertim dan bukan superman. “Saya mengajak bergandengan tangan bekerja sama untuk membawa UKI kerah yang lebih baik. Selamat Dies Natalis ke-3,” tutur advokat dan pengusaha menjanjikan bahwa di ultah ke-70 UKI tahun 2023 akan merenovasi Kampus Pasca Sarjana Dipenegoro.
Sementara Direktur Pasca Sarjana UKI Prof. Dr. Dr. Bernadetha Nadeak, MPd, PA pada sambutannya mengungkapkan bahwa program doktor PAK berdiri 12 Agustus 2019. Ini anugerah terindah setelah penantian 58 tahun. Program doktor PAK adalah program pertama di UKI, kemudian pada tahun 2020 menyusul berdiri program doktor hukum.
“Kiranya Prodi PAK dapat berperan akti melahirkan guru-guru Kristen yang tidak hanya mengajar tapi juga melahirkan jiwa entrepreneurship.”
Ketua panitia Yethie Bessie, STh, M.Pd.K mengatakan setelah pandemi tahun-tahun lalu, bersyukur kalau hari bisa merayakan Dies Natalis Pendidikan Pasca Sarjana Program Agama Kristen.
Ungkapan senada disampaikan mahasiswi doktor angkatan 6 PAK asal Jayapura, Papua, Henny Fonataba yang mengaku bersyukur bisa hadir, karena baru kali ini bisa mengunjungi kampus.
“Senang bisa ikut merayakan, bisa ketemu teman angkatan dan senior, juga dosen. Selama ini hanya lewat daring,” kata dosen STFT GKI Is. Kijne.
Pada perayaan Kaprodi Program Doktor PAK Dr. Demsy Jura, MA, MTh, MPd menyerahkan tumpeng ke Rektor, dosen dan perwakilan mahasiswa. Hadir juga Prof. Kaman Nainggolan, Dr. Denny Tewu, Pdt Dr. Dirk Roy Kolibu, MTh dan sivitas akademika. Diakhiri dengan pembagian hadiah lomba dan lunch bersama.
Leave a Reply