Jakarta, Warningtime.com – Pendiri dan mantan Ketua  Umum Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI) Dr. Stefanus Roy Rening, SH, MH  dipinang dan resmi bergabung dengan Persatuan Indonesia (PERINDO), sekaligus akan maju dari Dapil 1 Provinsi  Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Minggu lalu, teman-teman PERINDO NTT menelepon, minta apakah saya bersedia calon DPR RI? Saya bilang sudah lama berhenti berpolitik, bagi saya Partai Katolik dan Partai Kristen sudah nggak bisa maju karena terhalang UU ketat,” jelasnya.

Meski demikian setelah 15 tahun vakum politik tetap ada hati nurani dan ada tanggung jawab sejarah dalam politik, tetapi karena UU yang mengatur ketat terkait Parpol, sehingga selama ini Roy mengaku kembali ke habitat yakni menggelutu dunia hukum, untuk membela orang terpinggirkan, HAM dan menegakkan keadilan.

“Saya diminta maju  Dapil 1 NTT Flores, Bahjawa, Lembata dan langsung diminta Pak Hary Tanoesoedibjo. Ini memang dapil saya, meski saya tidak lama berpolitik tapi saya sudah banyak menanam banyak  investasi,” ujarnya  mempertimbangkan bergabung PERINDO.

Alasan lain menerima pinangan,  terkait regenerasi. Menurutnya, supaya ada wajah baru, butuh orang yang komit membangun NTT yang  identik miskin, terpinggirkan dan mengalami ketidakadilan.

“Saya kira masyarakat NTT butuh perubahan, mudah-mudahan kehadiran saya nanti berdampak ke NTT. Komitmen saya keberpihakan kepada orang terpinggirkan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat NTT,” paparnya.

Ketua Umum PERINDO Hary Tanoesoedibjo menginginkan NTT lebih maju.  “Saya kira PERINDO bisa memperjuangkan itu. Saya akan menjadi representasi Kristen dan Katolik, saya akan hadir untuk orang terpinggirkan, teraniaya dan kaum minoritas.”

Ditanya alasan memilih PERINDO, Roy menegaskan bahwa Partai besutan HT ini selalu  komit kebangsaan. PERINDO selalu memperjuangkan  4 pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Iaka.

“Harapannya PERINDO masuk Senayan. Kita yakin itu. Menurut survei PERINDO sudah terbukti perolehan terdongkrak, momentum ini harua dijaga. Saya senang sekali bergabung  karena semangatnya dapat sekali. Pak HT sudah komitmen bahwa sebagian harta untuk membangun UMKM rakyat Indonesia,” tukasnya.

Roy Rening menegaskan dan berjanji jika duduk di Senayan bukan hanya di Dapil NTT, ia akan tetap hadir dan berjuang untuk  seluruh rakyat Indonesia.

“Saya hadir untuk memperjuangkan suara dari kaum yang tidak bersuara, di seluruh rakyat Indonesia. Kursi yang kita dapat, ini kursi kita, bukan milik saya. Artinya kita bersama rakyat, saya akan menjadi corong,” tegasnya.

Targetnya, kata Roy,  seluruh rakyat NTT  nanti memilih PERINDO. Karena ada dua hal keuntungan memilih NTT, untuk memajukan UMKM  dan memperjuangkan keadilan serta HAM.

Dari sekarang sudah dilakukan kerja-kerja politik itu sudah mulai, sudah mempersiapkan tim kampanye, untuk memenangkan Pileg. Kita sudah memilih Mikael Laku sebagai manajer kampanye dan mempersiapkan infrastruktur. Juga dibantu Franky Lewang (Tokoh Maumere) dan FX Ellyas Nyoman.

“Postingan Pak HT lewat medsosnya saat pertemuan kami belum lama ini,  sangat direspon positif.  Kita punya rumah baru PERINDO membantu Pak HT untuk berjuang untuk Indonesia,” ujar Roy yang mau turun gunung setelah 15 tahun vakum politik.

Ditanya korelasi partai kristiani yang dulu digelutinya dengan memutuskan memilih gabung PERINDO. Kata Roy korelasinya dengan partai kristiani sangat jelas keberpihakan kepada rakyat.

“Saya melihat keberpihakan  PERINDO dengan rakyat lewat UMKM. Keberpihakan untuk orang yang lemah. Maka tugas saya, memperjuangkan kaum marginal yang tertindas, memastikan tegaknya hukum dan keadilan,” pungkasnya.

 

 

 

 

Komentar Facebook
adminwarningtimeFokusJakarta, Warningtime.com - Pendiri dan mantan Ketua  Umum Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI) Dr. Stefanus Roy Rening, SH, MH  dipinang dan resmi bergabung dengan Persatuan Indonesia (PERINDO), sekaligus akan maju dari Dapil 1 Provinsi  Nusa Tenggara Timur (NTT). “Minggu lalu, teman-teman PERINDO NTT menelepon, minta apakah saya bersedia calon DPR...Mengungkap Kebenaran