BNSP Menyerahkan Sertifikat Lisensi ke LSP Konselor Keluarga Kreatif, Pertama dan Satu-satunya di Indonesia Berhak Memberikan Sertifikasi Konselor
Jakarta, Warningtime. Com – Ketua BNSP Kunjung Masehat, SH, MM secara resmi menyerahkan Sertifikat Lisensi (ID No. 2250) kepada LSP Konselor Keluarga Kreatif (K3) yang diterima langsung Dr. Julianto Simanjuntak selaku ketua LSP K3 di Hilton Green Inn, Taman Palem, Cingkareng, pada Sabtu 25/03/2023.
Dengan demikian, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Konselor Keluarga Kreatif menjadi yang pertama dan satu-satunya yang berhak memberikan sertifikasi dan menyelenggarakan uji kompetensi buat para konselor di Indonesia.
Acara penyerahan ini dihadiri Komisioner BNSP, perwakilan Kementerian Tenaga Kerja, para konselor dan perwakilan 16 lembaga Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan LSP Konselor Keluarga Kreatif.
Dr. Julianto Simanjuntak menceritakan pengalaman selama 20 tahun bergelut dan konsen dalam pelayanan konseling untuk membangun awareness. Namun, baru akhir Januari 2023 lisensi terbit untuk lembaga dipimpinnya.
“Saya bisa terbang 130 kali dalam setahun demi konseling. Awalnya tadinya gratis, kemudian lama-lama mulai dibayar 1 jam 100 ribu hingga 500 ribu. Anehnya, meski dikenakan tarif makin banyak yang datang konseling,” tuturnya. Tahun 2008, LSP K3 mengadakan kerja sama dengan 16 lembaga Perguruan Tinggi terutama kerja sama bidang magister.
Selain itu, ia juga menambahkan melakukan kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan BNSP.
Bersyukur sejak Covid 19 rupanya keberadaan konselor semakin dibutuhkan. Menurutnya, sekitar 30 juta orang terganggu kesehatan jiwa sehingga perlu pelayanan konseling. LSP Konselor Keluarga Kreatif merupakan satu-satunya lembaga konselor swasta di Indonesia yang bisa mengadakan sertifikasi.
“Terimakasih untuk Pak Kunjung, Pak Bonardo dan semua hadir di sini. Selama menjalani profesi konselor selama 20 tahun, tujuan hidup saya hanya agar bisa berguna (usefull) dan dibutuhkan orang.”
Semoga dengan profesi ini, kata Julianto akan banyak orang terbantu dan tertolong dari permasalahan hidup. “Saya percaya ada visi besar untuk Indonesia, saya senang Pak Jokowi mengatakan perlunya revolusi mental,” paparnya. Revolusi mental menambahkan penting kesejahteraan mental di Indonesia.
Direktur Eksekutif LSP Konselor Keluarga Kreatif Anne Rebhecca menambahkan, perlunya sertifikasi untuk para konselor, bahkan pihaknya bermitra di mancanegara.
“Pilar utama berkaitan dengan profesi kalangan industri. Yang kedua, bagaimana standarisasi dilakukan. Seorang konselor harus lewat pelatihan tiga tahun atau mereka yang punya pengalaman. Ada 5 skema sebagai basic untuk seorang konselor,” jelasnya. Adapun target tahun ini menghasilkan 80 konselor baru.
Untuk menjadi konselor, kata Julianto melanjutkan ada dua jalur yang bisa ditempuh di LSP Konselor Keluarga Kreatif. Pertama, lewat Pendidikan selama 3 tahun (6 semester). Kita sudah kerjasama 16 lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.
Kedua, jalur pengalaman. Misalnya guru sekolah yang setidaknya melayani konseling 200 jam dan minimal berpendidikan sarjana bisa menjadi konselor setelah uji kompetensi.
“Setiap 3 tahun konselor akan disertifikasi ulang. Sebab skill harus dilatih. Aspek kompetansi terkait pengetahuan, skill dan intelektual,”ujarnya.
Sementara Ketua BNSP Kunjung Masehat mengakui bahwa memang tidak mudah mengembangkan konselor agar bisa diterima masyarakat sebagai profesi.
Kalau tadi Ketua LSP K3 mengisahkan sudah terbang kemana-mana itu, tentu dalam rangka awareness, itu yang pertama. Kedua, diperlukan maintanance untuk bisa berkelanjutan. Apa dilakukan teman-teman profesi ini tentu saja mendukung pembangunan sumber daya manusia bangsa kita.
Berikutnya, improvement bagaimana mengukur keberhasilan. Ini profesi tantangannya bagaimana mendapat pengakuan masyarakat seperti oleh Rumah Sakit dan instansi lainnya.
“Kalau tadi disebut Pak Julianto 30 juta lebih, saya kira lebih dari situ. Ada juga LSM yang bergerak di bidang itu, tapi sifatnya hanya pekerja sosial. Bukan konselor,” tegasnya.
Nanti assosiasi ini perlu memikirkan gelar non akademik. SKK milik LSP Konselor Keluarga Kreatif. Kalau sudah menjadi SKK nanti yang lain harus minta ijin dulu. Hari ini BNSP menyerahkan Sertifikat Lisensi No ID 2250 untuk LSP Konselor Keluarga Kreatif yang berlaku seumur hidup.
“Kebutuhan akan konselor di lapangan akan banyak. Ini berkaitan bagaimana membangun SDM Indonesia, apalagi bonus demografi pada tahun 2045 Indonesia Emas,” tegasnya.
Komisioner BNSP Bonardo Aldo Tobing menambahkan bahwa proses sertifikasi ini merupakan penjaminan mutu. Harus sudah terjamin mmutuny dengan punya satu standarisasi.
“Lisensi ini merupakan bentuk pengakuan dari negara. Sebagai pemegang sertifikat LSP Konselor Keluarga Kreatif harus mempertahankan kompetensi dan menjunjung tinggi kode etik,” ujarnya mengingatkan.
Leave a Reply