Israel Memang Benar Tanah Perjanjian – Jahmada Girsang SH MH
Bagi pengacara satu ini tour ke tanah suci baru pertama dilakukan, sekalipun secara finasial sudah bisa jauh-jauh hari mengikuti wisata rohani ke tanah kelahiran Yesus Kristus itu. Namun kalau alkhirnya baru terlaksana bulan awal Maret semata-mata karena tepat waktunya panggilan untuk menyaksikan langsung tanah perjanjian yang dikisahkan dalam alkitab. “Saya sebelas hari bersama lima belas orang mengadakan tour, ada pengalaman rohani yang luar biasa, rasa kebersamaan sangat terasa, pujian selalu kami naikkan bersama saat perjalanan”, saksinya mengawali kisah perjalanan wisatanya siang itu.
Jahmada Girsang SH MH praktisi hukum yang membuka kantor acara Jagir and Parnerst yang berkantor dikawasan jalan Majapahit seberang Sekretaris negara ini selama sebelas hari perjalanan bersama isteri tercinta merasa bersykur masih diberi kesempatan mengunjungi tanah perjanjian yang selama ini hanya didengar dari kisah Alkitab, ungkpannya berapi-api Diceritakannya penerbangan Jakarta- Dubai menempuh waktu selama enam jam. Dan apa yang dirasakan rasa penat serasa terbayar tuntas ketita pesawat leanding di bandara Dubai Emirat Arab.
Sebuah kota yang modern di tanah yang sebetulnya gersang nampak jelas kemegahannnya bangunan gedung yang mewah. Sebuah bandara yang rapi dan tertata menyambut pengunjung yang datang. Negara Emirab Arab memang sebagai pintu gerbang wisatawan yang akan mengadakan perjalanan rohani di kawasan Timur Tengah yang dikenal turunan kaum Semitis ini. Setelah berhenti di Dubai perjalanan selama tiga jam dilanjutkan ke negeri pembuangan Israel itu yakni Mesir.
Mendarat Di Mesir Jahmada melihat pemandangan agak kontras dengan Dubai, bandaranya agak semrawut. Menurutnya suatu kondisi negara bisa berkaca dari keadaan bandara yang merupakan pintu gerbang sebuah negara. Jika bandara kurang tertata rapi, itu sudah menunjukan kondisi negara. Demikian pula di negerinya Firaun itu kondisi bandara menggambarkan kondisi Mesir masa kini setelah pasca kejatuhan Husni Mubarak. Dimana kondisi politik dan ekonomi belum stabil hingga membuat suasana negara itu tak nyaman banyak gedung-gedung kosong tak terurus, kisahnya menceritakan tentang Mesir masa kini.
Padahal cerita tentang Mesir tak terpisahkan kisah dalam alkitab ada Yusuf yang dibuang, Orang Israel di pembuangan, Nabi Musa dan juga semasa Yesus diungsikan. Tetapi situasinya kini memprihatinkan. Selain itu juga ada kisah spectakuler dimana Tuhan menurunkan sepuluh perintah Tuhan yang tertulis dalam dua loh batu di Gunung Sinai adalah kisah bagaimana Tuhan menjaga umatnya Israel. Jadi bisa dikatakan bicara Mesir yang berarti hijau itu tak terpisahkan dengan Israel sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan bagi kaum bani Yakub itu.
Namun demikian ada yang menarik tentang orang-orang Mesir sendiri yang terlihat gagah dan ganteng. “Bayangkan saja tukang angkut tas bandara saja kalau disini mungkin jadi bintang sinetron,” ujarnya berkelakar. Dan intinya bahwa orang Mesir dikarunia wajah yang ganteng. Tetapi dilain pihak Jahmada juga melihat bahwa Mesir saat ini juga sedang bergeliat membangun, ada presidennya yang seperti Jokowi yang suka blusukan. Jadi presiden sana sangat dicintai rakyatnya dan diharapkan segera membawa Mesir lebih baik, paling tidak itu yang didengar dan dilihatnya selama di Mesir dari pemandu wisatanya dan juga baliho-baliho gambar presiden yang terpampang di pingiran jalan raya.
Menarik ketika berkisah tentang pengalaman wisata rohaninya. Dalam perjalanan rombongan terdiri dari lima belas orang ini berasalah dari berbagai suku ada Batak, Manado dan Tionghoa selama sebelas hari benar-benar terjalin kekeluargaan yang erat. Sehingga perjalanan yang cukup panjang delapan jam melalui daratpun dihabiskan dengan puji-pujian bahkan berjoget bersama. Suka cinta benar-benar membucah dalam dada peserta tour holyland waktu itu.
Tertata Rapi dan Teratur
Setelah menikmati napak tilas di Mesir seperti naik unta di gunung Sinai, perjalanan melalui darat menuju Israelpun dimulai. Tak seperti yang diberitakan kalau kondisi Timur Tengah itu tak aman. Memang setiap masuk perbatasan diperiksa ketat tetapi tak seseram yang selalu diberitakan. Seperti ketika dari Mesir masuk ke Israel suasananya benar-benar kondusif. Dan negara yang berbatasan darat langsung itu nampak aman-aman saja.
Batasan negara yang hanya dibatasi tembok itu merupakan pintu masuk kedua belah negara. Dan ada sesuatu yang memang benar-benar beda sekali. Ketika memasuki Israel pemandangan seketika berubah. Dimana pemandangan menjadi hijau dari yang gersang berubah adem karena tanaman pertanian yang subur. Seketika pikirannya berbicara secara manusia dengan mengatakan bahwa hijaunya Isreal dalam pertaniannya karena menggunakan ilmu tehnologi pertaniaan yang sudah maju, mungking saja itu benar adanya. Pertanyaanya, kenapa negara tetantangganya tak bisa seperti itu. Toh kuntur tanah dan juga kondisi alam tak jauh berbeda, dan jaraknya hanya dibatasi tembok saja. Seharusnya bisa diterapkan di Mesir dan juga Palestina nyatanya tak bisa.
Untuk itu Jahmada justru melihat dari sisi rohani mengapa Israel bisa dianugerahi alam yang subur dan semua tatanan rapi dan teratur benar-benar berbeda dengan negara tetatangganya Msir dan Palestina. Disini benar-benar bahwa Israel itu sesuai dengan janji Tuhan yakni tanah perjanjian yang penuh madu dan susu. Dimana hasil pertaniannya melimpah. Masyarakatnya teratur dan tertib, inilah buktinya bahwa janji Tuhan itu ya dan amin, ungkapnya serius.
Selain itu orang-orang Israel sekalipun sudah tersebar diberbagai negara ada kesadaran dan rasa sepenanggungan untuk memikirkan negaranya. Dengan cara membangun tempat-tempat sejarah sesuai yang tertara dalam alkitab pembangunan taman-taman, perjalanan via dolorosa, bukit tengkorak yang dilengkapi bangunan-bangunan gereja sekalipun yang beribadah adalah orang-orang yang berwisata. Inilah tanah perjanjian itu tetap terpelihara hingga kini. Jadi kalau ini semata hanya usaha manusia, Jahmada yakin tak akan bisa seperti itu, jadi kalau negeri Israel seperti ini benar-benar karena karya Tuhan saja, ujarnya serius.
Leave a Reply