Penyembahan jadi Kunci Mengusir Kuasa Gelap
Jakarta, warningtime.com — Orang Kristen diajarkan untuk selalu menjadikan Kristus sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan. Mengandalkan kuasa Kristus dalam setiap pelayanan yang dilakukan, sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Tim Doa Pison, sebuah tim doa yang melayani di bidang okultisme (pengusiran kuasa gelap).
Saat menerima Warningtimes di kota Solo, Tim Doa Pison kemudian mengajak kami untuk datang ke salah satu rumah dari anggota tim doanya dan mengikuti penyembahan yang biasa mereka lakukan sebanyak satu hingga tiga kali dalam seminggu. Selama lebih dari dua jam Tim Doa Pison menaikan pujian dan penyembahan tanpa sedikitpun merasa terganggu atas kehadiran kami.
Usai melakukan penyembahan dan pujian pendiri Tim Doa Pison, Ev. Sri Wulan Berliana mengatakan kepada Warningtime bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu kunci yang menopang pelayanan mereka dari awal hingga saat ini. Penyembahan dan pujian juga dilakukan ketika mereka diminta tolong untuk mengusir roh jahat yang merasuki tubuh manusia.
“Saat kami melakukan pengusiran kuasa gelap, maka akan ada anggota tim kami yang melakukan pelepasan, dan yang lainnya mendukung dengan menaikan pujian dan penyembahan,” ujar E. Sri Wulan. Menurut Ev. SriWulan, ketika Tim Doa Pison melayani di luar Kota ataupun Luar Negeri, akan ada tim penyembahan yang turut serta ataupun secara khusus memberikan dukungan doa dan penyembahan dari Kota Solo. Inilah mengapa dirinya merasa tak bisa berdiri sendiri tanpa anggota tim doa lainnya.
Ada banyak cara misterius yang Tuhan lakukan untuk mempertemukan orang-orang yang spesial dimata-Nya dengan Tim Doa Pison. Satu diantaranya adalah ibu Mutia. Wanita yang akrab disapa dengan ibu Tiaini berkisah tentang pertemuannya dengan Tim Doa Pison. Saat memutuskan untuk pindah ke Kota Solo mendampingi suami yang sedang menjalankan tugas beberapa tahun lalu, ia menyadari ada kuasa gelap meliputi rumah yang mereka tempati ketika itu.Puncaknya terja disaat roh jahat menirukan suaranya dan mengganggu sang suami saat tengah khusyuk melaksanakan doa pagi.
“Sebenarnya selama ini saya juga sudah merasa gak nyaman di rumah itu, tapi saya takut untuk ngomong,” ujar ibu Tia kepada Warningtime (29/3). Ia pun memutuskan untuk menceritakan kejadian itu kepada Ev. Sri Wulan, yang dikenalnya melalui seorang teman disebuah Persekutuan Doa. Atas perkenananTuhan, semua roh jahat yang ada ditempat itu berhasil ‘dibersihkan’.
Lewat kejadian itu ibu Tia mengamini bahwa kepindahannya ke Kota Solo merupakan cara Tuhan untuk mempertemukan dia dengan Ev. Sri Wulan. Kini melalui Tim Doa Pison ia terpanggil untuk memberi dukungan sebagai pendoa dan anggota tim pujian maupun penyembahan.
Tim Doa Pison beranggotakan jemaat dari lintas denominasi gereja yang telah melayani dibanyak Kota di Indonesia, hingga keLuar Negeri, dengan mengandalkan kuasa Tuhan semata. Saat ini Tim Doa Pison juga melayani melalui Kebaktian Kebangkitan Rohani, seminar, dan pujian penyembahan.
Leave a Reply