Susan Bachtiar: Bersyukur dengan Berbagi
Bagaimana kita menjadi hidup mencerminkan ungkapan sikap kita kepada Tuhan. Rajin ibadah tetapi mengabaikan kesehatan tubuh sama artinya dengan merusak Bait Suci. Mungkin, banyak dari kita yang melakukan hal ini tanpa sadar. Makan sembarangan, merokok, minum minuman keras, bukankah ini sama dengan memasukkan racun ke dalam tubuh?
Pengalaman ditinggal ayahnya akibat diabetes menjadi motivasi presenter Susan Bachtiar untuk lebih menjaga kesehatan. “Saya concern terhadap kesehatan, terutama setelah ayah meninggal karena diabetes. Itu yang membuat saya lebih menjaga kesehatan,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, 2 Mei 1973
Susan mengkritisi gaya hidup kaum wanita saat ini, khususnya di perkotaan. Wanita ingin disetarakan dengan pria melalui gaya hidup yang salah. Belum lagi dengan aktivitas wanita yang berkeluarga dan tetap berkarier.
“Wanita sekarang kebanyakan ingin disetarakan seperti pria, setara dengan pekerjaan, merokok, minum alkohol. Padahal, gaya hidup seperti itu dapat menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Kebanyakan wanita menyepelekan hal tersebut karena berpikir bahwa pria yang lebih dominan terkena penyakit ini. Apalagi untuk wanita yang mengurus keluarga dan pekerjaan. Tingkat stres dalam menata keduanya itu juga menjadi salah satu penyebab wanita kini lebih banyak terserang penyakit jantung,” jelas Susan.
Kepeduliannya terhadap hidup sehat ini membuat Susan didaulat sebagai Duta Yayasan Jantung Indonesia. Susan pun aktif mengkampanyekan hidup sehat dengan Panca Usaha Kesehatan Jantung yang disingkat SEHAT sebagai slogan Yayasan Jantung Indonesia. “SEHAT itu kepanjangan dari Seimbang gizi, Enyahkan rokok, Hindari stress, Awasi tekanan darah, dan Teratur berolahraga,” tutur Susan.
Meski usianya tak muda, wanita kelahiran Jakarta 2 Mei 1973 ini ikut Bali Marathon dan Jakarta Marathon untuk menggalang menggalang dana untuk membantu operasi jantung bagi masyarakat kurang mampu. Hal ini juga dilakukan melalui kampanye Go Red for Women atau Perempuan Waspadalah..! pada ajang Jakarta Fashion Week 2015.
Bagi Susan, hidup sehat dan berbagi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur. “Saya sudah cukup bersyukur dengan keadaan yang saya punya dan saya ingin berbagai. Meskipun saya bukan orang yang kaya banget, tapi saya bersyukur bisa punya rumah, bisa mengajak keluarga liburan. Bagi saya, itu sudah cukup besar rezeki yang saya punya. Nggak ada salahnya saya berbagi dengan orang lain,” jelasnya.
Berbagi pun tidak harus materi. Bisa berbagi dengan talenta yang dimiliki. “Berbagi talenta, tenaga. Misalnya saya bantuin charity, jadi MC, atau cari dana ke orang-orang yang saya punya koneksi. Saya lari waktu Bali Marathon. Ikut fashion show meski sudah lama tidak jalan di catwalk,” pungkasnya. (*)
Leave a Reply