yuliTerbukti, sekarang ini kesuksesan ternyata banyak juga diraih anak-anak muda. Hebatnya lagi kesuksesan itu diraih dari nol, hanya bermodal kerja keras dan ketekunan. Tentu ini salah satu cara lain, pemuda sekarang berperan membangun bangsa, tidak kalah dengan perjuangan pemuda 1928 terutama dalam memberi sumbangsih kepada negara.

Seperti itu paling tidak yang sudah dilakoni Yuli bersama dua saudaranya, memulai dari nol kini sukses di dunia fashion (kecantikan), setidaknya untuk ukuran kota Bandung. Berasal dari keluarga susah, Yuli mengaku tidak bisa lanjut sekolah seperti yang lainnya. Tetapi bukan berarti mudah menyerah, berkat ketekunan dan kerja keras belakangan berhasil merintis sebuah salon berkembang pesat mengusung merek Strowberry Salon. Jika pergi ke Bandung, jangan kaget jika mudah menjumpai merek tersebut.

Bahkan dari satu salon itu dalam waktu 10 tahun, telah berkembang pesat menjadi 10 outlet dan hingga kini telah mampu mempekerjakan 150 karyawan. “Itu semua karena kemurahan Tuhan,” tutur Yuli dengan rendah hati tanpa sedikitpun ingin menyombongkan apa yang diraihnya.

Menapaki dari nol, diakui Yuli dengan terus terang, sampai sekarang semua yang telah diraihnya seperti percaya tidak percaya itu hanya kemurahan Tuhan dan di dukung oleh karakter. “Mungkin karakter orang susah memiliki karakter pejuang dibentuk dari kecil. Semua serba terbatas dan harus mandiri. Mau bekerja di tengah kesusahan karena tidak punya uang dan bisa bertahan, yang utama hidup keras modal karakter,” papar perempuan cantik yang punya hati pelayanan ini.

Kata Yuli menambahkan, bahwa Tuhan selalu berbelas kasihan bagi mereka yang setia memulai dari nol. Tuhan akan beresin semua. “Kita ini kan memulai dari nol dan dilihat dari relasi juga tidak punya. Rata-rata orang sukses karena relasi sedangkan kita tidak. Dari awal hanya modal cinta Tuhan,” tambah Yuli.

“Saya hanya lulusan SMA, ketika melamar tidak diterima di sana sini. Kalaupun diterima gaji terlalu kecil,” kisah Yuli mengenang masa lalunya. Yuli terpaksa bantu-bantu di salon milik tantenya. “Puji Tuhan, Tuhan membuka jalan justru di sana awal yang baik sehingga bisa membuka salon sendiri,” imbuhnya dengan wajah ceria.

Selama sepuluh tahun menjalankan bisnis salon bersama dua orang saudaranya, Yuli mengaku banyak belajar menjaga hubungan dari firman Tuhan. “Dari awal kami sudah sepakat nanti kalau ada uang tidak boleh ribut-ribut. Biasanya kan kalau punya uang nanti rebutan. Kita memegang prinsip itu, jangan kelak karena uang nanti jadi bermasalah antar saudara,” ungkapnya membuka rahasia suksesnya menjalankan bisnis keluarga.

Never Give Up

Ditanya bagaimana kiat pemula sukses terjun bisnis? Memotivasi seseorang untuk sukses memang harus melihat dulu titik tolaknya. Ada orang punya modal dan tidak punya modal. Kalau punya modal akan lebih mudah maju. Tetapi kalau tidak punya ya harus lebih berjuang dengan kerja keras.

“Kalau sepeti saya memulai dari nol, kan harus tahan banting. Sekuat apa sih kita bisa bertahan menghadapi masalah. Saya kira harus punya good mental,” tutur Yuli. Menurutnya mau bidang apapun harus melatih mental dulu. Persiapan mereka yang terjun wirausaha memerlukan karakter yang kuat, pantang mundur dan never give up. “Kalau jatuh bangun harus diam di situ. Supaya tetap profesional. Itu saja sih. Jangan terlalu galau, loe rugi atau untung harus tetap di situ,” tegas Yuli.

Selain itu kata Yuli, hukum Tuhan dan hukum dunia saling melengkapi. Dalam firman Tuhan kita percaya dan beriman misalnya tulus seperti merpati. Secara hukum dunia bicara harus selalu lihat peluang, trend-trend terbaik dan apa saja yang di luar aspek. Contoh kalau kita di bidang fashion, kita harus belajar, membuat relasi dengan pelanggan, membangun hubungan dengan pegawai. Semua faktor itu menentukan keberhasilan usaha kita. Intinya gabungkan prinsip rohani dan prinsip dunia.

“Saya alami sendiri Tuhan kasih hikmat. Dan hikmat itu dikasih dari pengalaman kita.” Kenapa orang tidak selalu sukses? Memang harus dipelajari dari penagalaman dan semua berjalan natural tetapi harus tetap meminta hikmat Tuhan. “Kalau buat saya sendiri sejak awal tahu susah dan tahu sulitnya.   Jadi saya selalu bilang dalam hati, Tuhan jangan sampai nanti punya banyak uang saya jadi lupa diri. Jangan saya sampai jadi batu sandungan,” paparnya. Prinsipnya, kata Yuli, kita harus tahu diri dari mana kita berasal. Kalau orang bilang from zero to hero.

Kalau dikatakan berkat Tuhan melimpah, kata Yuli tidak semudah seperti itu juga. Kita harus jatuh bangun juga. Kalau memberikan untuk anak muda, ya do the best, apa yang kita lakukan tidak hanya untuk pelayanan sebab penting juga memperhatikan pegawai. “Bohong jika kita mengaku banyak pelayanan tapi bagian terkecil misalnya pegawai kita tidak diperhatikan kesejahteraannya,” beber Yuli.

Ditanya apa masukannya terhadap anak muda gereja dan Indonesia umumnya, supaya tertarik dan sukses di bidang usaha? Kata Yuli, yang pertama berdoa dan minta Tuhan tunjukkin talentanya dimana. “Itu kan karunia dan talenta diberikan kepada setiap orang. Tanya Tuhan talenta saya dimana nih? Apa sih yang bisa saya lakuan,” Yuli menyarankan. Jika sudah menemukan, sambung Yuli, lakukan dengan tekun tanpa motif uang dulu. Tekuni terus dengan benar sampai orang nanti akan datang membayar sendiri.

Perhatikan, dari pengalaman Yuli dan juga dari hasil survei, seseorang bisa dikatakan profesional dalam satu bidang setidak harus kerja keras minimal tiga tahun lamanya menggeluti bidang tersebut. Misalnya, jadi seorang test drive profesional dia harus menekuni paling sedikit tiga tahun sebagai driver jika tidak belum profesional.

Jadi ini berhubungan dengan itu dan harus benar-benar kuasai dulu apa bidang talenta kita. Kenapa rata-rata orang gagal? Setiap kali jatuh bangun langsung cepat menyerah. Artinya bagi pebisnis pemulah harus setia tanpa batas waktu. Kalau mau sukses jangan bicara 3-5 tahun saja itu hanya profesional tetapi geluti terus dari growing up dan hajar terus, hingga sukses.

“Kunci sukses itu yang pertama harus profesional, lalui proses masa belajar, lakukan inovasi, dan terakhir minta selalu hikmat dari Tuhan,” ujarnya berbagi kiat sukses. Anda mau coba?

 

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/06/yuli.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/06/yuli-150x150.jpgadminwarningtimeInspirasiTerbukti, sekarang ini kesuksesan ternyata banyak juga diraih anak-anak muda. Hebatnya lagi kesuksesan itu diraih dari nol, hanya bermodal kerja keras dan ketekunan. Tentu ini salah satu cara lain, pemuda sekarang berperan membangun bangsa, tidak kalah dengan perjuangan pemuda 1928 terutama dalam memberi sumbangsih kepada negara. Seperti itu paling tidak...Mengungkap Kebenaran