Perkembangan statistik diimbangi Kridibilitas : Pdt Pandji Lukman
Merujuk pada perubahan angka statistik penganut aliran agama pada awal abad 21 baik secara universal maupun nasional. Hasil data pusat statistik menunjukkan trend adanya perkembangan dan kenaikan persentase dari penganut agama Kristen (Katolik, Protestan dan aliran aliran denominasi gereja).
Satu sisi seolah menjadi berita yang menyejukkan serta membangkitkan semangat Injili dari umat percaya. Disisi lain menjadi peringatan untuk makin bermawas diri. Hendaknya perkembangan statistik ikuti oleh kredibilitas sejatinya Pengikut Kristus melalui berbagai tindakan keteladanan dinegeri.
Para Tokoh Agama mencoba merangkum beberapa faktor penyebab perubahan angka statistik tersebut antara lain dikarenakan :
Berbagai perilaku kekerasan, terorisme yang mengatas namakan agama, berbagai upaya Kristenisasi dll.
Terlepas dari semua data statistik ataupun perbincangan diantara para Tokoh agama di Indonesia, maka tentunya sebagai umat TUHAN dinegeri patut mensyukuri bahkan perlu semakin meningkatkan kualitas kerohanian.
Menjadi pelaku Ajaran TUHAN diberbagai bidang dengan menunjukkan hasil karya disertai karak ter melekat sebagai orang yang takut akan Tuhan masih menjadi “barang yang mahal dinegeri” menjadi KEBUTUHAN UTAMA bagi pemeluk agama. Demikian pula kiranya gereja tidak akan pernah lupa atau bosan untuk terus menerus memprioritaskan tugas utama mengemban AMANAT AGUNG KRISTUS.
Jika Forum ke agamaan yang semakin marak dan gereja gereja hanya terpusatkan kepada program “racikan Microphone” bernuansa hiburan dan sensasi, kekokohan fondasi iman jemaat masih diragukan. Sebab statistik merupakan angka yang sangat rentan mengalami perubahan. Manusia rohani dalam gereja ,sebagai pelaku Kebenaran Kristus perlu terus menjadi obyek dan sasaran utama sehingga menciptakan sebuah komunitas kumpulan gereja yang sehat dan dinamis sehingga membawa kepada tingkat pertumbuhan rohani atau perkembangan yang sebenarnya.
Gereja yang adalah TubuhNYA tidak akan mengalami pertumbuhan iman jika hanya terpaku pada cara memperbesar organisasi, padatnya program daya tarik pemenuh bangku pengunjung.Apalagi jika gereja di cemari berbagai unsur seperti : pertarungan jabatan dan kekuasaan, penumpukkan materi kekayaan harta yang fana atau pemanfaatan untuk sebuah popularitas ketokohan.
Gereja perlu terus menerus membawa jemaat kepada pola pemuridan, mengemban misi Agung dan mendidik untuk melahirkan umat Tuhan yang tangguh dan berhasil di berbagai bidang kehidupan.Sebab dunia akan melihat bukti serta menyaksikan buah buah kehidupan yang mendatangkan rasa takut serta hormat kepada TUHAN.
Ukuran keberhasilan umat TUHAN sebenarnya bukan hanya berdasarkan hasil catatan dipermukaan saja.Tetapi NILAI dan KUALITAS kehidupan sejatinya Ke-Kristenan. Tempuh perjalanan salib melalui tempaan, berbagai pukulan dan cara pendidikan Tuhan yang memunculkan karakter kuat. Sehingga akan banyak menulari masyarakat sekitar kita.
Program program kerohanian baik adanya, namun bukan merupakan jaminan untuk perolehan hasil sebagaimana TUHAN kehendaki. Apalagi berbagai kegiatan agama telah menelan biaya dan dana yang besar, sementara masih begitu banyak masyarakat disekitar kita hidup dalam kesesakan dan penderitaan.
Alkitab mencatat bahwa pertumbuhan iman dan perkembangan jiwa tidak lepas dari aniaya serta penderitaan oleh karena nama NYA. Buah buah para martyr TUHAN menjadi benih unggul dalam perkembangan Kekristenan yang sesungguhnya…
Para orang Kudus dan Pelayan Kristus yang ikhlas menanggung ketidak adilan. Mengalami berbagai tekanan, kesengsaraan oleh karena mengemban Amanat Agung dengan tetap berpegang teguh atas prinsip KEBENARAN KRISTUS meskipun harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak layak. Mereka telah menjadi benih benih gandum yang jatuh ketanah, mati dan berbulirkan pelipat gandaan buah buah gandum lainnya : berupa jiwa jiwa yang diselamatkan Kristus.
Kiranya angka statistik tidak hanya disambut gembira dilapisan permukaan, melainkan semakin memperingatkan kita agar tidak pernah melupakan tugas utama gerejaNYA.
Bahkan ketika upaya jerih payah yang dilakukan gereja termasuk para tokoh rohani, tetaplah hindarkan rasa kepuasaan diri dan menganggap bahwa semua merupakan hasil karya manusia. Karena semua tidak lepas dari janji Penyertaan TUHAN sampai kesudahan alam. Tanpa Tuhan dan penyertaan Kuasa bahkan aliran KasihNYA maka upaya apapun yang dilakukan dinegeri akan sia sia.Betapa KASIH NYA luar biasa besar, dalam bagi negeri kita.
Kiranya kita makin merapat dan memperkokoh landasan iman dalam kerendahan hati untuk menjadi suratan Kristus yang hidup di negeri tercinta. Tuhan memberkati. m
Salam Kasih, Tuhan memberkati.
Leave a Reply