PROF. DR. MH MATONDANG. MA : PELOPOR PERUSAHAAN PARIWISATA RI YANG TERLUPAKAN
Kemajuan pariwisata yang luar biasa dicapai Indonesia saat ini, kemegahan hotel, destinasi wisata, bahkan muncul bisnis wisata agamis halal, serta pertumbuhan wisata yang sangat menyenangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, tidak bisa dilepaskan dari tangan kepeloporan Prof. Dr. MH. Matondang,MA, anak bangsa yang terbaik pernah ditunjuk oleh Soe karno Presiden RI pertama menjadi pemimpin perusahaan BUMN Hotel Indonesia pada era revolusi mempertahankan kemerdekaan.
Hotel Indonesia yang dibangun atas biaya pampasan perang sebagai ganti rugi atas kematian ribuan romusha, pekerja paksa Jepang, adalah hotel pertama bertaraf internasional era orde lama Soekarno (orlano), menjadi kebanggaan, landmark Indonesia. Hotel megah kebanggaan rakyat Jakarta dikelola oleh PT Natour dipimpin oleh Dr. Margono, ayah Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusomo.
Prof. Dr. MH. Matondang, MA., bercerita pengalamannya betapa sulitnya membangun infrastruktur Hotel Indonesia (HI) karena dibangun di atas rawa-rawa,tapi karena keuletan Prof. Dr. Ir. Roe seno, arsitektur dan kepiawaian kontraktor supair Prof. Dr. Ternama Sinambela, jadilah bangunan megah yang dibangun oleh Soekarno menyongsong penyelenggaraan Olimpiade Asia, ASIAN Games.
Soekarno, Presiden RI pertama, kata Matondang pejuang veteran, ingin memanfaatkan ASIAN Games sebagai sarana promosi dimana kebudayaan dan pariwisata dijadikan diplomasi mengharumkan nama bangsa Indonesia yang baru lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda. Hotel Indonesia harus mempersiapakan servis yang bagus baik dalam pelayananan; bell boy, penerima tamu, dan petugas kamar, yang semua karyawan berjumlah 1000 orang.
Setelah berhasil membangun hotel yang cantik itu, MH. Matondang harus dihadapkan pengadaan tenaga karyawan seribu orang, padahal ketika itu belum ada perusahaan pengadaan karyawan, jadilah Matondang menjadi pengelola juga bertugas merekrut tenaga Hotel Indonesia dari kelas karyawan memasak sampai tingkat manejer.
Memang dalam rangka mensukseskan manejemen Hotel Indonesia, Soekarno menunjuk Mr. Kane Ruf eksekutif perusahaan hotel internasional Amerika mendampinginya, sehingga penampilan Hotel Indonesia dalam menunjang penye lenggaraan event olah raga Asia tersebut sungguh sangat sukses.
Kepeloporan yang membawa sukses dalam pengeloaan Hotel Indonesia yang berskala internasional mendapat ujian berat pada masa revolusi mempertahankan kemerdekaan, khusus cobaan dari dalam negeri terhadap kekuasaan Soekarno, dimana terjadi pemberontakan PRRI/Permesta yang dipimpin oleh Kol. M. Simbolon, dalam masa pemberontakan, terlibat Margono Dirut PT. Natour dan anaknya Soemitro. Kedua tokoh melarikan diri ke luar negeri, akibatnya seluruh tanggung jawab PT. Natour dan HI dibebankan kepada Matondang.
Silih berganti persoalan dihadapi Matondang dalam menghadapi pengelolaan perusahaan pariwisata milik negara ini. Tapi yang paling sulit dihadapinya adalah ancaman serikat buruh/pekerja Hotel Indonesia, sebanyak 1.500 orang karyawan menuntut hak uang servise senilai 10 persen selama lima tahun, padahal kondisi keuangan negara sungguh sulit. Karyawan pekerja hotel itu sebagian adalah anggota partai komunis, segala ancaman dilemparkan kepada Matondang, sungguh menakutkan ketika itu.
Dengan segala kearifannya pendekatan parsuasif, Matondang dapat keluar dari kesulitan dengan berhasil mengadakan dialog dengan aktivis pekerja. Solusinya ketika itu, gaji karyawan dinaikkan 10 persen semenjak awal kontrak. Sungguh banyak gelombang persoalan, dari suka duka menghadapi pemborong, keuangan, tuntutan buruh, pajak tertunggak kepada Pemda DKI Jakarta. Semua tertanggulangi, sehingga perusahaan besar terhindar dari kebangkrutan, sebaliknya mampu menuju keberhasilan.
Leave a Reply