PT. Jimbaran Hijau Berdayakan Masyarakat Bertani Dilahan Tandus
Mangupura – Kawasan Bukit di wilayah Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali selama ini dikenal sebagai daerah tandus. Namun kini kawasan tandus ini berhasil diubah menjadi area perkebunan tanaman sayur dan buah-buahan yang bermanfaat ekologis namun juga ekonomis.
“Kami ingin mengubah lahan tandus di Jimbaran agar menjadi lebih produktif dengan tanaman sayur dan buah menggunakan pupuk organik,” kata Direktur Perencanaan dan Desain PT Jimbaran Hijau Dedi Halim, Saat panen sayur bersama.
Sekalipun tanah diwilayah Jimbaran sudah terkenal sangat gersang sehingga sulit untuk melakukan aktifitas berkebun.namun hal tersebut tidak berlaku bagi PT.Jimbaran Hijau yang sukses menghasilkan sayuran, seperti tomat, terong, kangkung, cabai dan buah pepaya hasilnya sangat bagus di kawasan perbukitan Jimbaran.
Untuk mewujudkan kebun sayuran ini, pihaknya mempergunakan pupuk organik yang dibuat dari sampah atau bekas-bekas tumbuhan, limbah kotoran sapi yang kemudian menjadi pupuk cair.
Hasilnya, dalam tempo dua bulan saja, sudah bisa membuahkan hasil. Tanaman sayuran dan buah seperti kangkung, terong, tomat, cabai, mayones, pisang, pepaya, lombok, labu bisa tumbuh dengan baik.
Dengan Model konsep 3 P (people, planet, dan provit), maka akan memberdayakan masyarakat setempat dan memberikan hasil yang nyata untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sementara penggagas gerakan berkebun sayur dan buah di kawasan tandus Jimbaran, Putu Agung Prianta, menyatakan, lewat kegiatan ini, warga bisa mengoptimalkan lahan tandus yang ada agar bisa lebih hijau.
“Tidak hanya dibangun hotel-hotel, kita juga harus lebih peduli pada penghijauan dan lingkungan. Jimbaran ini dikenal kering, tapi jika mau kita pasti bisa membuatnya hijau. Mimpi saya adalah Jimbaran ini bisa punya kebun sayur, tidak perlu datangkan lagi dari luar, bisa swasembada sayur. Itu mimpi saya suatu hari nanti untuk wilayah Jimbaran,” ujarnya.
Kegiatan “Ayo Berkebun” ini, merupakan langkah awal Agung untuk mewujudkan kawasan Jimbaran menjadi kawasan yang lebih baik. Ia tidak ingin Jimbaran di masa yang akan datang padat oleh hotel berbintang yang mewah dan terkesan ekslusif.
“Saya ingin membuat Jimbaran menjadi tujuan wisata yang lebih baik. Kita mau mendesign Jimbaran menjadi suatu tempat, dimana kita bisa live, work, and play, dan juga learn (hidup, bekerja, bermain, dan belajar). Jadi kegiatan mari berkebun ini merupakan kombinasi dari bermain dan kegiatan outdoor, dimana anak-anak sekolah dasar bisa belajar menanam dan berkebun,”ujarnya.
Berbagai perusahaan, apapun bidang bisnisnya diwajibkan untuk menggiatkan Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui CSR, sebuah perusahaan tidak hanya semata – mata mengejar keuntungan perusahaan secara finansial, tapi juga tetap berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi di lingkungan sekitar,tegasnya.
Dengan adanya CSR, suatu perusahaan juga akan mampu meningkatkan citra positif di mata masyarakat atas kontribusi yang telah diberikan. Terlebih saat ini isu lingkungan juga menjadi acuan konsumen dalam menilai perusahaan yang ada di sekitarnya. PT. Jimbaran Hijau Melalui Program Inclusive Development, mengajak dan melibatkan masyarakat untuk aktif dalam mengembangkan lahan – lahan yang penuh limestone di Jimbaran agar menjadi produktif. “Terkait dengan totalitas dalam pengabdian masyarakat, kami bekerjasama dengan para akademisi di universitas terutama fakultas ekologi untuk lebih solid dalam menggerakkan kegiatan sosial ini,” ujar D.K Halim selaku Direktur of Planing and Design saat ditemui beberapa waktu lalu di Jimbaran Hub.
Meskipun hasil produksi dari perkebunan ini ternyata mampu menyaingi kualitas hasil perkebunan pada umumnya, Dirinya menegaskan bahwa lahan tersebut nantinya tidak akan dikomersialisasikan. Menurutnya proyek inklusif tersebut semata – mata hanya untuk mengedepankan konsep go green yang saat ini tengah digalakkan berbagai pihak. “Kami merasa terpanggil untuk terjun dalam mengembangkan konsep pembangunan green place yang ada di Bali. Program ini murni untuk CSR. Maka dari itu kami juga bersedia mengundang para developer lainnya untuk ikut proyek ini.” tegasnya.
Sebagaimana diketahui PT. Jimbaran Hijau bulan lalu telah mengadakan panen raya sayuran, dimana proyek ini telah menjadi percontohan berkebun yang dilakukan di kawasan tandus Jimbaran. Selain memanfaatkan alam yang gersang sebagai lahan bercocok tanam, kegiatan tersebut juga merupakan kampanye penanaman sayuran menggunakan pupuk kompos. Dengan menggunakan pupuk kompos, tanaman dengan media tanah diatas kapur itu ternyata bisa tumbuh lebih subur. “Memang sebelumnya masyarakat punya kebiasaan cenderung membersihkan lahan penuh sampah organik dengan cara dibakar. Kami sadar mindset ini perlu diubah. Maka dari itu, kami berupaya menyerap berbagai sampah organik di lingkungan sekitar untuk dijadikan sesuatu yang memiliki nilai guna yang tinggi,” tambahnya.
Sementara itu salah satu tenaga ahli pertanian, Dewa Gede Wipa Wira Utama mengatakan sebagian besar perumahan milik penduduk hanya seluas 60 – 100 meter persegi. Oleh karena itu pihaknya akan memprioritaskan berbagai jenis tanaman yang mampu beradaptasi di lahan kering dan juga media pot. Sehingga nantinya berbagai tanaman tersebut bisa ditanam di rumah masing – masing. Diungkapkannya tanaman sayuran dan buah yang difokuskan seperti kangkung, tomat, cabai karena dapat tumbuh dengan produktivitas yang baik sekaligus perawatan dan pemeliharaan yang cukup mudah. “Namun perlu diakui kapasitas produksi kita ini belum komersil karena keperluan produksi kita saat ini masih sebatas CSR untuk komunikasi dan edukasi,” imbuhnya.
Dia juga mengungkapkan sejauh ini kualitas pupuk kompos yang digunakan tidak berbeda jauh dengan pupuk kompos lainnya, terutama pupuk kompos dari Simantri, Dari penelitian dan pengujian yang telah dilakukan berdasarkan kadar karbon dan nitrogen pada kedua sampel pupuk tersebut sudah sama – sama memenuhi standar Hanya saja dalam pengolahannya mesin pupuk kompos yang digunakan masih memerlukan bakteri pengurai.(tom’s)
Komentar Facebook
https://warningtime.com/index.php/2016/10/11/pt-jimbaran-hijau-berdayakan-masyarakat-bertani-dilahan-tandus/https://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/10/IMG-20161007-WA0010.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/10/IMG-20161007-WA0010-150x150.jpgInspirasiMangupura – Kawasan Bukit di wilayah Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali selama ini dikenal sebagai daerah tandus. Namun kini kawasan tandus ini berhasil diubah menjadi area perkebunan tanaman sayur dan buah-buahan yang bermanfaat ekologis namun juga ekonomis.
'Kami ingin mengubah lahan tandus di Jimbaran agar menjadi lebih produktif dengan tanaman sayur...adminwarningtimeWWarning
Timeadmin@warningtime.comAdministratorWARNING TIME
Leave a Reply