Kongres III API Dibuka Menkopolhukham Wiranto
Jakarta- Para pendeta diharapkan dapat membawa dampak positif bagi umat, bangsa dan negara. Dengan demikian maka NKRI akan terus berkembang menuju masyarakat adil dan makmur. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Jendral TNI (Purn) Wiranto, Selasa (8/11/2016) malam sebelum membuka Kongres III Asosiasi Pendeta Indonesia (API) yang berlangsung di hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Wiranto mengaku senang sekali dengan tema Kongres III API, “Jadilah Agen Perubahan’. Menurutnya agen perubahan tentu ke arah yang lebih baik. “Tak ada yang ingin tidak berubah. Pak Tjahyadi Nugroho juga tak ingin jadi ketua terus, musti ada yang menggantikan,” tutur Wiranto yang disambut teput tangan meriah peserta kongres.
Namun, Wiranto mengingatkan tidak selamanya perubahan itu membawa kebaikan bisa juga sebaliknya membawa kejahatan. “Sebagai manusia, apalagi sebagai pendeta, harus bisa mengatur perubahan. Pendeta sebagai agen perubahan harus memberi kesejahteraan dan kedamaian. Perubahan harus ada yang memimpin,” pesannya.
Ketua Umum API, Tjahyadi Nugroho pada pidatonya menjelaskan penting peran API dalam upaya ikut membangun bangsa. Sebagai organisasi para pendeta, API harus senantiasa mampu menjadi teladan bagi umatnya. Kongres API momentum bagi para pendeta untuk memiliki jiwa kepemimpinan sehingga semakin dimampukan memimpin umatnya.
“Masalah bangsa seperti menyikapi kemajuan IT berikut dengan dunia media sosial, bisa menciptakan cybar war yang musti dihadapi dengan ketrampilan dengan berdasarkan kejujuran. Peran pendeta sangat vital dan dibutuhkan di sana untuk membingbing jemaat,” tegasnya.
Pada sesi jumpa pers, Tjahaya Nugroho menyatakan bahwa Kongres nanti akan memberikan rekomendasi menyikapi pilkada dan stuasi ibukota yang memanas. “Ya nanti Kongres akan merumuskan kriteria-kriteria pemimpin yang akan dipilih tetapi tidak menyebut nama. Semua berhak memilih siapa saja tergantung dari hati nuraninya,” ungkap Ketua Umum API yang sudah berapa periode menjabat.
Ditanya bagaimana pandangannya boleh pendeta berpolitik, Nugroho menyatakan API secara organisasi dan pendeta dalam lingkup gereja tidak boleh, yang boleh secara pribadi,” tukasnya.
Sebelumnya, mewakili ketua panitia, Pdt Brigjen (Purn) Harsanto melaporkan bahwa dari 30 DPD Provinsi yang sudah hadir ada 26 perwakilan DPD Provinsi. “Kita harapkan perwakilan dari DPD dan juga kabupaten akan bertambah dan turut serta dalam Kongres,” paparnya.
.
Leave a Reply