15241755_1395942267107304_3431572726229055264_nDENPASAR – Program Study Kesehatan Masyarakat ( PSKM ) Universitas Udayana bekerjasama dengan LIAM Foundation dan Methanol Institute menyelenggarakan Workshop dengan tema “Generasi Muda Bebas Dari Minuman Oplosan Untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.”
Maraknya peredaran minuman beralkohol (mikol) oplosan di sebagian desa – desa yang ada di Bali sudah bukan menjadi rahasia lagi. Selain terbilang barang ilegal, praktisi dan akademisi kesehatan pun menilai minuman ini sudah tentu berbahaya bagi mereka yang mengkonsumsinya. Beberapa pihak terutama aparat penegak hukum pun terus berupaya menekan laju peredarannya. Sementara itu Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) juga turut ambil bagian dalam mensosialisikan dampak buruk dari minuman tersebut.
Ketua MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha mengatakan pihaknya selaku masyarakat adat memang tidak memungkiri jika berbagai minuman beralkolhol seperti arak, tuak, dan berem masih diperlukan dalam berbagai upacara adat. Namun, jika pada akhirnya mikol tersebut dioplos menggunakan zat – zat yang tidak layak dikonsumsi, maka peredarannya sudah pasti dilarang. “Oleh karena itu kami himbau desa pakraman melalui para prajuru desanya agar sedianya membuat aturan – aturan yang tegas terkait larangan peredaran mikol oplosan ini,” jelasnya saat ditemui di sela – sela sosialiasi di Fave Hotel Tohpati ,Denpasar ,Selasa (29/11/2016).
Lebih jauh Suwena mengungkapkan jumlah desa adat yang belum menetapkan awig – awig terkait peredaran mikol oplosan tersebut diakuinya memang tidak sedikit. Menurutnya, wewenang Desa pakraman saat ini masih berorientasi seperti dulu, yakni hanya mengurus kegiatan adat, budaya, dan keagamaan. Maka dari itu, inisiatif desa pakraman untuk segera merumuskan parerem terkait mikol tersebut harus bisa direalisasikan. “Di desa saya yakni di Muncan pun sudah membuat parerem yang menyatakan dilarang menjual minuman beralkohol tanpa sepengetahuan, rekomendasi, atau izin dari desa pakraman. Sehingga adanya Parerem ini diharapkan bisa mengawasi dan membatasi peredaran mikol yang ilegal saat ini,” ungkapnya.
Mantan Kombes Polri bidang Kaserse narkotika di Polda Bali ini juga menambahkan salah satu sasaran dari sosialiasi ini tidak lain adalah generasi muda. Menurutnya, generasi muda sangat mudah terpengaruh pada pergaulan di sekitarnya, khususnya kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol. Belum lagi, para anak muda yang cenderung memiliki keuangan yang pas – pasan ini saeringkali melakukan praktik penyalahgunaan minuman beralkohol. “Dulu sewaktu saya masih di kaserse narkotika, saya sering mendapatkan kasus orang – orang yang tidak mampu membeli miras, kerap mencampurkan berbagai zat seperti bensin, air seni, atau lem kertas, dan sebagainya. Inilah yang perlu menjadi perhatian berbagai pihak untuk terus mendampingi dan memberi pengawasan terkait minuman beralkohol ini,” pesannya
Sementara itu Dr. Gede Wira Sunetra, MPPM selaku Kepala Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Diskes Provinsi Bali mengatakan kampanye Perilaku Budaya Hidup Sehat memang harus terus digalakkan. Menurutnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan memang belum optimal. Hal inipun terlihat dari banyak berbagai produk yang mengandung zat berbahaya seperti miras oplosan, rokok, dan narkotika tetap saja dikonsumsi. Padahal efek jangka panjangnya terlihat jelas. “Itu sudah tahu beracun kenapa masih juga dikonsumsi. Perilaku hidup sehat ya sudah pasti menghindari hal – hal tersebut. Disamping juga rutin berolahraga dan konsultasi kesehatan,” tutupnya.*tom’s
Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/12/15241755_1395942267107304_3431572726229055264_n.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2016/12/15241755_1395942267107304_3431572726229055264_n-150x150.jpgadminwarningtimeIndonesiaDENPASAR - Program Study Kesehatan Masyarakat ( PSKM ) Universitas Udayana bekerjasama dengan LIAM Foundation dan Methanol Institute menyelenggarakan Workshop dengan tema 'Generasi Muda Bebas Dari Minuman Oplosan Untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.' Maraknya peredaran minuman beralkohol (mikol) oplosan di sebagian desa - desa yang ada di Bali sudah...Mengungkap Kebenaran