Kadis Tanaman Pangan , Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali ,Wisnu Ardana , Rabu (4/01/2016).
Kadis Tanaman Pangan , Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali ,Wisnu Ardana , Rabu (4/01/2016).

Warningtime.com, DENPASAR – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali menghimbau masyarakat tidak terlalu ambil pusing terkait melonjaknya harga cabai di pasaran. Inflasi akibat harga cabai akhir – akhir ini memang lumrah terjadi. Terutama di musim hujan dimana cabai sangat rentan mengalami gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan ,Holtikultura dan Perkebunan  Provinsi Bali, Wisnu Ardana mengatakan panen cabai yang terbatas di musim hujan sering ditengarai beberapa faktor. Mulai dari terserang hama, jamur hingga kebanjiran. Demikian pula bawang merah yang kebutuhannya selalu tinggi, tapi rentan terhadap perubahan musim. Namun, terlepas dari semua itu, dia meyakini untuk Bulan Januari kedepan harga cabai bisa kembali stabil, mengingat libur panjang tahun baru sudah berakhir.

Disisi lain, Wisnu juga mengungkapkan selama musim panennya, cabai dan bawang merah mengalami surplus yang cukup melimpah. Dia mencontohkan untuk perkebunan cabe di Karangasem dan Klungkung misalnya. Dengan luas 14.431 Hektare, wilayah tersebut setidaknya mampu memenuhi kebutuhan 5.740 ton cabai dengan total produksi 41.000 ton sepanjang Bulan Juni – Agustus Tahun lalu. Ini berarti produksi mengalami surplus 35.260 ton cabai.

Sedangkan untuk bawang merah, perkebunan dengan luas 1.454 hektare di Bangli mampu memproduksi 17.885 ton bawang merah selama puncak panen di Februari – Maret dan September. Jumlah produksi ini masih lebih tinggi dari kebutuhan masyarakat saat itu yakni 16.810 ton.Jadi, ada surplus 1.075 ton dari produksi tersebut.

“Untuk Cabe dan bawang merah kita sebenarnya surplus. Cuma, karena sekarang bukan musimnya, otomatis produksinya terbatas. Kita juga sudah kontak dengan perkebunan di Jawa Timur serta NTB. Dan memang kondisi disana juga sama saja. Bukan musim panen plus terkena perubahan iklim,”jelasnya, di Denpasar , Rabu (4/01/2016).

Guna mengatasi hal tersebut, pihaknya pun mengajak masyarakat untuk mulai berkebun di halaman rumah melalui “Gerakan Tanam Cabai dan Bawang di Luar Musim” yang telah dicanangkan sejak setahun lalu. Melalui program tersebut ia menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan – lahan sempit untuk berkebun cabai. Program tersebut pun sudah disosialisasikan di beberapa organisasi. Salah satunya Kelompok Wanita Tani (KWT) “Sehingga disaat harga komoditi melonjak, terutama cabai, paling tidak mereka bisa memperoleh hasil ini dari pekarangannya. Inilah yang akan kita kembangkan terus agar para ibu – ibu rumah tangga bisa belajar untuk mengoptimalkan lahan pekarangannya,” imbuhnya. (tom’s)

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/01/DSC03650.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/01/DSC03650-150x150.jpgadminwarningtimeIndonesiaWarningtime.com, DENPASAR - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali menghimbau masyarakat tidak terlalu ambil pusing terkait melonjaknya harga cabai di pasaran. Inflasi akibat harga cabai akhir - akhir ini memang lumrah terjadi. Terutama di musim hujan dimana cabai sangat rentan mengalami gagal panen. Kepala Dinas Tanaman Pangan ,Holtikultura...Mengungkap Kebenaran