Dance Ishak Palit: Paslon Nomor Urut 1 Salatiga “Janji Tidak Macam-Macam”
SALATIGA, WARNINGTIME.COM – Dance Ishak Palit, Calon Wakil Walikota Salatiga dari pasangan urut nomor 1, Sabtu (28/01) menghadari ibadah pengutusan yang diselenggarakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Salatiga di aula GPIB Salatiga. Acara ini dihadiri oleh senior-senior GMKI dari Jakarta dan daerah lainnya disela-sela Sidang MPL PGI 2017. Ibadah pengutusan Dance Ishak Palit yang maju di Salatia dirangkai dengan pengutusan Mambe Romakiek yang kini menjadi anggota DPD RI mewakili Papua.
Ditemui usai acara, Dance Ishak Palit mengatakan maju menjadi calon wakil walikota Salatiga tak menyangka sama sakali. “Saya awalnya hanya mengawal, eh tak tahunya dari ibu (Megawati) malah dipercaya menjadi calon wakil walikota Salatiga,” jelasnya mantan Ketua Cabang GMKI Tomohon ini.
Paslon nomor urut ini mengusung tagline kampanyenya “Mboten neko-neko,” (Tidak macam-macam) dengan program unggulan membersihkan administrasi dan meningkatkan prawisata. “Kami akan fokus untuk memperbaiki pelayanan untuk masyarakat Salatiga khususnya dibidang birokrasi,” tuturnya.
Bagi mantan ketua DPRD komisi A Kotamadya Salatiga dari partai PDI Perjuangan ini, kalau akhirnya dipercaya maju menjadi calon wakil walikota ini semata ditunjuk dari Tuhan, lantaran semua ini tanpa dipikirkan tapi Tuhan percayakan, “Waktu mendapat amanah, kaget juga, namun karena Tuhan sendiri yang memilih, saya tidak akan mengkhianti amanat Tuhan ini,” tandasnya serius.
Ibadah pengutusan yang dilanjutkan diskusi singkat yang menampilkan tiga penelis Dance, Mamberob yang baru saja dilantik menjadi anggota DPD RI dan Theo yang saat ini dipercaya menjadi staf ahli presiden Joko Widodo, masing-masing menyoroti tentang aspirasi politik umat Kristen.
Dance dalam akhir acara menuturkan bahwa perjuangan yang akan dilakukan kalau Tuhan percayakan jika terpilih yakni perbaikan pelayanan masyarakat terutama birokrasi di berbagai bidang.Selanjutnya kota Salatiga perlu meningkatkan pariwisatanya tentu saja hal ini sangat strategi mengingat Salatiga berada di wilayah strategis antara Solo, Semarang dan Magelang.Posisi ini memungkinkan untuk membuat program wisata secara terintegrasi, dengan membuat perjalanan pariwisata yang menghubungkan wilayah-wilayah seperti diatas.
Dalam ibadah pengutusan dan diskusi malam itu hadir beberapa sinior GMKI antaranya Daniel Yusmic, Audy Wuisan, Ketua sinode GMIT dan pengurus cabang GMKI Salatiga, Sementara Pelayan firman pdt yang juga mantan Kecab GMKI Ambon yang mendasari bacaan firman dari Yohanes 21.
Leave a Reply