Pdt Albertus Patty: PERKUAT NKRI TIDAK SEKEDAR TOLERANSI TAPI SOLIDARITAS
Ketua III MPH PGI Pdt. Dr. Albertus Patty saat tampil jadi pembicara di Diskusi Interaktif mengangkat tema Kebhinekaan yang diselenggarakan DPP MUKI menegaskan Indonesia ke depan tidak hanya memegang sikap toleransi tetap masuk ke tahap solidaritas. Menurut pendeta yang akrab dengan tokoh kebangsaan toleransi bisa sifatnya negatif karena pasif atau katakan sekadar menghormati. Sebaliknya bicara solidaritas sudah tahap ada empati dan kebersamaan.
“Saya kira ini yang perlu kita jaga dan miliki sebagai anak bangsa. Solidaritas itu penting sekali terutama dalam menjembatani yang kaya dan miskin,” tutur Albertus Patty sembari memaparkan faktas ejarah dunia dewasa ini yang justru terpecah. Ia mencontohkan beberapa negara gagal dalam memperkuat kebhinekaannya, dan akibatnya negara tersebut hancur berantakan, sebut saja seperti Uni Soviet, Yugoslavia, India, Sudan, dan Irak.
Konflik negara yang disebut di atas, kata Patty, tidak sekadar karena perbedaan agama tetapi sudah merembet ke antar inter agama seperti di Timur Tengah dan juga konflik sektarian.
Lebih lanjut menurut pria yang kental dengan aktivitas lintas iman tersebut, mengingatkan bahwa kesejarahan Indonesia, faktor kebhinekaan Indonesia pernah dimanfaatkan oleh politik yang disebut devide et impera untuk menghancurkan diri kita sendiri, namun perjalanan sejarah bangsa Indonesia kemudia, kebhinekaan merupakan kekuatan meraih kemerdekaan bangsa.
Menurut Pendeta dari GKI Maulana Yusuf Bandung Jawa Barat ini, saat ini terdapat dua ancaman besar, yakni : masalah intoleransi agama sebagai dampak dari efek globalisasi, efek media inforrmasi, faktor teologi dan instrumentalisasi agama; dan kesenjangan perekonomian yang diakibatkan maraknya tindakan korupsi, kapitalisme global, dan lokal.
Albertus Patty mengungkapkan saat PGI bertemu Presiden beberapa waktu lalu, respon Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen terhadap Pancasila, UUD ’45, dan Bhinneka Tunggal Ika. Presiden pun terhadap kelompok anti demokrasi, aksi intoleran akan ditindak tegas.
Untuk itu menurut Albertus, kita semestinya sekarang dapat melampaui toleransi menuju solidaritas. Toleransi dapat berkonotasi negatif dalam pengertian apatis, sementara solidaritas mengandung makna kita memandang/menempatkan orang lain sebagai saudara/diri kita
Komentar Facebook
https://warningtime.com/index.php/2017/02/03/pdt-albertus-patty-perkuat-nkri-tidak-sekedar-toleransi-tapi-solidaritas/https://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/02/Patty-689x1024.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/02/Patty-150x150.jpgHomeKetua III MPH PGI Pdt. Dr. Albertus Patty saat tampil jadi pembicara di Diskusi Interaktif mengangkat tema Kebhinekaan yang diselenggarakan DPP MUKI menegaskan Indonesia ke depan tidak hanya memegang sikap toleransi tetap masuk ke tahap solidaritas. Menurut pendeta yang akrab dengan tokoh kebangsaan toleransi bisa sifatnya negatif karena pasif...adminwarningtimeWWarning
Timeadmin@warningtime.comAdministratorWARNING TIME
Leave a Reply