Organisasi Keagamaan Dituntut Perannya dalam Politik
Biro Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Sulawesi Utara bekerja sama dengan PGIW DKI Jakata, Jumat (17/03/17) di Aula lantai 9 Lembaga Alkitab Indonesia (LIA) menyelenggarakan “Seminar Peran Organisasi Keagamaan Terhadap Politik dan Pemerintah Pusat.” Seminar ini menampilkan pembicara Pdt Dr Shepart Supit yang memaparkan stuasi Pilkada DKI Jakarta terkini, kaitannya dengan konstituen.
“Saya kira ormas keagamaan termasuk gereja harus lebih berperan dan peduli dengan politik, baik di pust maupun daerah. Pemahan yang kelirh kalau selama ini bahwa tidak berarti pendeta tidak boleh berpolitik. Selama ini kan pendeta juga sudah banyak duduk di DPRD dan DPR. Memang kita harus hormati kalau masih ada gereja melarang keras pendetanya sama. Faktanya bahwa peran keagamaan memang terlihat sekali dalam pilkada serentak belakangan,” tutur salah satu ketua PGIW DKI Jakarta dan juga Direktur Indonesia Cerdas ini.
Seminar ini dihadiri langsung Kabiro Kesra Provinsi Sulut, dr Kartika Devi Tanos, Mars. Hadir juga dari kaum Bapa dari GMIM Sulut dan GMIM Jabodetabek. Pada sesi jumpa pers, Kartika menyatakan melalui seminar seperti ini diharapkan akan memperkuat pemahaman kebhinnekaan dan membuka wawasan bagaimana seharusnya peran ormas keagamaan dalam politik.
“Kita selalu mendorong seminar keagamaan dan perannya dalam politik. Biro Kesra Pemda Sulut terus akan mengadakan acara serupa dengan semua agama yang ada di Sulut. Jadi kerjasama seperti memang penting untuk memberikan pemahaman dan pecerdasan dalam bidang politik,” tutur dr Kartika Devi Tanos, Mars. Menurutnya seminar diadakan langsung di Jakarta karena memang ingin melihat stuasi politik di pusat secara langsung yang nantinya bisa diadopsi ke daerah. Di samping itu, alasan lain karena kerjasama dengan PGIW DKI Jakarta.
Dalam sesi tanya jawab, pada dasarnya penanya dan penanggap juga setuju bahwa partisipasi ormas keagamaan makin dibutuhkan ke depan. Meski demikian, keterlibatan harus bertanggung jawab. Artinya fokus dan mereka yang terjun politk melepaskan tugas-tugas gerejanya. Ini untuk menghindari terjadinya dampak besar bagi gereja atau pelayanan jika terjadi penyelewengan yang bersangkutan.
Leave a Reply