Jackson Kumaat: Deklarasi Manado, Jadikan Sulut Menjadi Laboratorium Kerukunan Nasional
MANADO – Satu keputusan penting dan bersejarah telah lahir di jantung provinsi Sulawesi Utara, lewat Deklarasi Manado. Deklarasi ini menyatakan bahwa Sulawesi Utara ditetapkan sebagai Laboratorium Kerukunan Nasional (LKN). Hal itu diungkapkan Jackson Kumaat yang juga Ketua KNPI Sulawesi Utara pada wartawan usai penutupan Rakornas KNPI di Ballroom Hotel Peninsula Selasa (25/04/2017) dinihari.
Penutupan Rakornas terpaksa mundur karena menunggu kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi yang dijadwalkan menutup Rakornas KNPI. Pada sesi jumpa pers itu, Jackson Kumaat menyampaikan bahwa Rakornas KNPI sudah melahirkan beberapa rekomendasi, baik sifatnya konsolidasi internal dan eksternal.
“Saat dibuka wapres dan ditutup menpora,pesan pemerintah Republik Indonesia sangat jelas bahwa Sulawesi Utara menjadi Laboratorium Kerukunan Nasional (LKN). Kami berharap SULUT menjadi LKN yang bisa menginspirasi tempat-tempat (daerah) lain,” kata Jackson yang juga ketua panitia Rakornas KNPI Manado.
Kata Jackson lagi, Deklarasi Manado ini penting keberadaanya karena KNPI harus merajut kerukunan pasca Pilkada DKI yang menurutnya, memang cukup melelahkan dan berdampak secara nasional dan internasional. Bahkan, tambah Jackson, Pilkada DKI juga berdampak di sekeliling kita.
“Kita yang tadinya berkawan jadi tidak berteman, ayah ibu ada yang tidak bicara karena beda dukungan, lebih dari itu ada adik kakak, sepupu,om dan keponakan yang saling membenci. Itu semua dampak yang ditimbulkan Pilkada DKI,” beber Jackson.
Oleh kerena itu, pasca Pilkada DKI yang faktanya banyak memisahkan orang, maka untuk itu perlu dirajut kembali. Dalam setiap Pilkada termasuk Pilkada DKI pasti ada menang dan kalah. Maka yang menang, sambung Jackson, harus bisa merangkul yang kalah, selanjutnya yang kalah harus move on dan jangan baper (bawa perasaan) terlalu lama, karena bisa berbahaya juga.
“Mari move on, hasil real count KPU sudah selesai dengan hasil yang tidak jauh dari 58 %-42%. Saya tegaskan ini bukan kemenangan kelompok ormas tertentu tapi juga bukan kekalahan agama terntentu. Ini ditegaskan Bapak Wapres Jusuf Kalla, yang juga Ketua Dewan Mesjid datang ke Manado membuka Pekan Kerukunan Nasional sekaligus membuka Global Christian Youth Conference yang diselenggarakan GMKI,” tegas Jackson Kumaat.
Lebih jauh, Jackson menyatakan yang pertama, ada titik berat bahwa Sulawesi Utara sudah diperjuangkan gubernur dan wakil gubernur menjadi LKN. Kemudian kedua, bahwa pemerintah sudah memberikan penegasan melalui wapres dan juga lewat menpora, agar KNPI betul-betul merajut terus kerukunan pasca Pilkada DKI ini.
Kembali Jackson menghimbau bahwa yang menang adalah demokrasi. Bukan agama atau ormas tertentu murni demokrasi. Juga bukan kekalahan agama dan ormas tertentu. Ditambahkannya, pemilihan ketua kelas pasti ada menang kalah, juga pemilihan ketua osis pasti ada menang dan ada kalah, pemilihan presiden BEM juga demikian. Bahkan, kata Jackson, pemilihan jemaat pimpinan kolom pasti ada menang dan kalah. Itu lumrah saja.
“Karena itu, saya berharap semua itu sudah selesai dan kita semua move on. Saya yakin Jakarta berada di tangan yang aman. KNPI diperintahkan menjaga kerukunan nasional. Ini adalah Deklarasi Mando, yang pasti, pesannya jelas dan sangat clear massage. KNPI harus menjaga keutuhan dan kerukunan. Dua poin ini menjadi stressing agar Indonesia bisa kita diami dengan aman dan tenteram,” tukasnya.
Rakornas KNPI juga sudah mengeluarkan rekomendasi, yang harus diimplementasikan segera. Jangan hanya di kertas saja. Kedatangan wapres dan menpora, jangan disia-siakan.
“Saya kira semua orang bisa melihat keberpihakan pemerintah sudah jelas. Wapres datang dan berkenan bersama-sama dengan kami. Menpora juga datang pesannya jelas. Tidak ada hal-hal yang lain,” tegas Jackson.
Ditanya langkah konkrit yang dilakukan KNPI dalam menjaga kerukunan nasional? Jackson menegaskan bahwa KNPI akan sering berdialog dan berdiskusi dengan seluruh organisasi kepemudaan,baik dari lingkungan keagamaan seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
“Semua kita ajak diskusi bahwa ini murni demokrasi. Harus ada pemahaman dan ada kedewasaan dalam berdemoraksi, yakni siap menang dan siap kalah. Jangan sampai siap menang tetapi tidak siap kalah. Kalau tidak siap kalah ya tidak rela, apa saja bisa dilakukan seperti menghujat, mencaci dan memaki,” ujarnya mengingatkan.
Atas berjalannya semua acara dengan sukses, Jackson mengucapkan terimakasih semua pihak yang terlibat dan tak lupa mengakui bahwa sukses karena bantuan dan dukungan gubernur dan wakil gubernur Sulut, semua pengurus KNPI provinsi maupun kabupaten kota, antara lain Minahasa Utara dan Tomohon.
Seperti diketahui Pekan Kerukunan Nasional (PKN) dan Global Christian Youth Conference (GCYC) dibuka Wakil Presiden RI Jusuf Kalla Minggu 23/04/2017. Wapres juga membuka Rakornas KNPI yang yang kemudian berakhir Selasa 24/04 ditutup Menpora RI.
Leave a Reply