Diesnatalis 30Th STT SETIA, Berjuang Sampai Akhir dan Siapkan Regrenerasi Kepemimpinan
JAKARTA– Hadir tiga dekade, telah mendidik dan meluluskan ribuan alumni yang kini tersebar melayani di seluruh Indonesia, Sekolah Tinggi Teologia Arastamar (STT) SETIA, Kamis (11/5/2017) menyelenggarakan diesnatalis yang ke-30 di Grha Yesyurun, Tangerang.
Perayaan kali berbeda, karena usia STT SETIA sudah dewasa. Sepanjang menapaki pelayanan di dunia pendidikan, STT SETIA tentu saja sudah teruji karena melewati banyak tantangan dan rintangan. Baik terhadap isntitusi maupun pimpinan. Namun semua itu seperti sudah berlalu, masa depan STT SETIA ke depan akan maju.
Rektor Sekolah Tinggi Teologia Arastamar (STT Setia) Pdt, DR, Matheus Mangentang ditemui usai perayaan Diesnatalis ke-30, menekankan bahwa ada lima (5) kata Perjuangan Iman bagi umat Kristen, khususnya keluarga besar STT Setia, yang terus diperjuangkan hingga akhir.
“Saya ini kan sudah makin tua, rambut sudah memutih, jadi sudah harus mempersiapkan regrenerasi kepemimpinan STT SETIA ke depan. Sudah ada beberapa orang, masih terus diproses Tuhan, salah satunya yang di samping saya ini (Stenly Paparang). Intinya STT SETIA akan terus melayani sampai ke akhir zaman,” tutur Dr Matheus Magentang tersenyum.
Dr. Matheus Magentang pada kesempatan itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengambil sepeser dari aset STT SETIA. “Kalau untuk diri sendiri, apa susahnya jadi kaya. Setiap bulan kurang lebih 900 juta diberikan sumbangan funding dana, tinggal saya stop beberapa bulan sudah kaya saya, hehee. Tetapi kan tidak saya lakukan, saya tidak punya apa-apa kenyataannya,” tuturnya mengjawab tudingan miring dari berbagai pihak kepadanya.
Rektor STT SETIA ini mengaku hanya ingin melihat semua lembaga pendidikan dan Gereja SETIA, yang tersebar di seluruh Indonesia tetap eksis dan melayani. “Itu saja keinginan saya, bayangkan diujung pelosok Indonesia banyak yang tidak terlayani. Di Mandailing ada empat keluarga Kristen tidak pernah terlayani, puji Tuhan sekarang sudah dilayani alumni SETIA. Bahkan di setiap ada gereja SETIA sekarang dibangun PAUD dan TK,” ujar Matteus.
Perjuangan Belum Selesai
Sebelumnya hal yang sama juga ditekankannya pada pelayanan firman. “Perjuangan kita belum selesai. Hanya Yesus satu-satunya yang telah menyelesaikan pelayanannya,” kata Matheus mengawali khotbahnya di ibadah syukur diesnatalis yang mengangkat tema; ‘Berjuanglah Sampai Akhir’ tersebut. Didasari dari nats Alkitab Matius 7;13 “Masuklah melalui pintu yang sesak itu. Karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan , dan banyak orang yang masuk melaluinya”, kelima perjuangan iman yang dimaksud pendiri dan Ketua Yayasan Saba situ ialah; Perjuangan iman belum tuntas, harus terus diperjuangkan hingga akhir hidup kita. kedua berjuang Mempertahankan iman.
“Banyak orang dan godaan yang berusaha mengoyahkan iman kita kepada Kristus. Yang paling sering kita temui ialah banyak orang Kristen mengalihkan imannya karena wanita atau pria sebagai teman hidup, dan karena tawaran kedudukan dan harta,” jelasnya.
Perjuangan iman yang ketiga, lanjut Matteus, melayani iman dimana setiap tindakan dan pikiran kita didasari oleh kasih Kristus. Lalu keempat, Perjuangan memberitakan iman melalui penginjilan dan keberadaan kita ditengah masyarakat dan bangsa dengan menjadi garam dan terang.
“Di gereja banyak ‘binatang buas’ yang ingin memangsa sesama anak Tuhan, melakukan aktifitas dengan tujuan kepentingan pribadinya. Seperti ada orang yang mau asset Setia, menginginkan asset Setia dibagi-bagi,” ungkapnya.
Dan perjuangan yang kelima, lanjut dia, ialah perjuangan pendidikan iman, dimana pendidikan yang berlandaskan ajaran iman kristiani menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter Kristus, berintegritas, bisa dipercaya, menghasilkan buah serta diberkati dan memberkati.
“Pendidikan iman kristiani melalui sekolah yang terus-menerus berjenjang dari Sekolah dasar hingga tinggi. Pendidikan iman kristiani berlandaskan ajaran kristus di rumah dari kecil hingga dewasa,” jelasnya.
Sementara itu, Stanley Paparang sebagai Ketua Panitia Dies Natalis 30 STT SETIA menyatakan perayaan kali memang sedikit berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelum. Pihaknya sudah mengemas secara khusus agar STT SETIA ke depan semakin berkembang dan maju.
“Perayaan tiga dekade memang berbeda dari yang sebelumnya. Ada penekanan khusus, seperti tema Berjuang Sampai Akhir. Pelayanan ini akan terus berjuang dengan program misi yang terdepan, melayani yang belum tersentuh, bahkan buta baca. Itu yang ditekankan Pak Rektor juga,” kata Stenly Paparang.
Leave a Reply