NUSA DUA – Untuk tahun 2017 ini selama Tri Wulan I, Pelindo III telah membukukan laba bersih Rp 632 miliar. Jumlah ini 20 persen melebihi target. Sedangkan tahun 2016 laba bersih yang diraih mencapai Rp1,51 triliun. Jumlah tersebut juga naik 30 persen dibandingkan tahun 2015. Demikian dikatakan Director & Finance Officer Pelindo III U. Saefudin  Noer didampingi Direktur Komersial dan Operasional Mohammad Iqbal, Direktur Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi Husein Latief dan General Manager Pelabuhan Benoa  Ardhy Wahyu Basuki dalam media expose, Selasa (9/5/2017) di Nusa Dua Beach Hotel..

Saefudin menambahkan kinerja Pelindo III yang membawahi 43 pelabuhan di 7 provinsi antara lain Bali, NTT, NTB Jatim hingga Kalsel wilayah kerjanya sebagian besar merupakan daearah-daerah tujuan wisata. Keuangan Pelindo III masuk kategori wajar dalam semua hal yang material.  Pencapaian tersebut dapat dilihat dari laba bersih untuk tahun 2016 yang mencapai Rp1,51 triliun. “Ini naik 30 persen dibandingkan tahun 2015,” ujar Saefudin. Saldo kas tercatat Rp 1,82 triliun  dan total aset mencapai Rp 22,18 triliun. Aset juga meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2015. Dari sisi pendapatan usaha tahun 2016 terealisasi Rp 7,48 triliun. “Ini meningkat 16 persen dibandingkan tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut Pelindo III telah memberi kontribusi bagi negara sebesar Rp 1,73 triliun. Angka tersebut berupa pajak Rp1,36 triliun, kewajiban deviden Rp 196 miliar dan sisanya berupa PNBP,” jelasnya

Untuk tahun 2017 ini selama Tri Wulan I, Pelindo III telah membukukan laba bersih Rp 632 miliar. Jumlah ini 20 persen melebihi dari target. Sementara saldo kas tercatat Rp 2,29 triliun dan total aset meningkat menjadi Rp 23,56 triliun. Tahun 2016,  Pelindo III mencapai laba tertinggi dibandingkan yang lainnya. Untuk pengembangan investasi dikatakan terbesar masih tersebar di Jawa khususnya Jawa Timur yang mencapai Rp 3,164 triliun. Sementara Bali kebagian Rp 162 miliar, dan NTB hanya Rp 11 miliar.

Sementara Direktur Komersial dan Operasional Mohammad Iqbal mengatakan Pelindo akan mengembangkan program Tol Laut dan Rumah Kita BUMN. “Dengan tol laut nantinya akan bisa menurunkan disparitas harga yang saat ini cukup tinggi,” jelasnya. Sedangkan melalui Rumah Kita BUMN akan sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan harga bahan secara normal seperti semen. “Kalau semen di pasaran untuk daerah tertentu harganya bisa sampai Rp 75 ribu per zak. Tapi dengan adanya Rumah Kita ini harganya hanya Rpo 47.500,” tambahnya. Agar masyarakat bisa mendapatkan harga tersebut, pihak Rumah Kita juga akan melakukan pengawasan di lapangan

Menyangkut pengembangan pelabuhan yang ada di Bali khususnya Benoa dan Celukan Bawang dikatakan Iqbal dan Husein Latief telah berjalan. “Memang ada yang masih dalam proses yakni perizinannya. Saat ini masih menunggu rekomendasi Wali Kota,” ujar Latief. Untuk Celukan Bawang pengembangannya akan menjadi pusat pelayanan energi bersih. Sedangkan pengembangan Benoa sesuai Rencana Induk Pengembangan Pelabuhan antara lain berupa perbaikan talud, pembuatan dermaga untuk kapal negara, pendalaman kolam, renovasi gedung, perluasan fasilitas marina juga ada penambahan dermaga cruise.(tom’s)

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/05/DSC_0496.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/05/DSC_0496-150x150.jpgadminwarningtimeIndonesiaNUSA DUA - Untuk tahun 2017 ini selama Tri Wulan I, Pelindo III telah membukukan laba bersih Rp 632 miliar. Jumlah ini 20 persen melebihi target. Sedangkan tahun 2016 laba bersih yang diraih mencapai Rp1,51 triliun. Jumlah tersebut juga naik 30 persen dibandingkan tahun 2015. Demikian dikatakan Director &...Mengungkap Kebenaran