Deklarasi Bulan Keluarga GBI: “Keluarga adalah Maha Karya Allah Terbesar”
JAKARTA – Sinode GBI mendeklarasikan bulan keluarga dengan mengeluarkan enam poin penting yang terkait dengan tema; “Keluarga adalah Maha Karya Allah Terbesar” di Aula lantai tiga, Kantor Pusat Sinode GBI, Jalan Ahmad Yani Jakarta Pusat, Senin, 19/06/2017. Acara ini dihadiri sekitar dua ratus orang yang berasal dari GBI Sejedabotabek dan beberapa tamu gereja lainnya.
Adapun enam butir yang dideklarasikan itu yaitu, Pertama, seruan kepada pemerintah perlu meningkatkan kesadaran di masyarakat untuk mempeririotas keluarga. Kedua, pemerintah perlu menngkatkan peran keluarga dalam pembinaan generasi muda. Ketiga, pemerintah perlu meningkatkan peran Bapak dalam membangun keluarga. Keempat, meminta setiap generasi muda agar mendapat bimbingan pranikah. Kelima, perlu dukungan menyeluruh, tidak parsial, dalam meningkatkan koordinasi institusi terkait. Dan terakhir, gereja perlu mendirikan dirinya sebagai gereja yang ramah terhadap keluarga.
Pada kesempatan itu, Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro SpKJ selaku Ketua I Bidang Pembinaan Keluarga BPH GBI menyatakan bahwa bulan keluarga penting karena ada kolerasi yang kuat kondisi keluarga dengan kondisi masyarakat dan bangsa sekarang ini.
“Selain deklarasi bulan keluarga, yang menjadikan gereja harus ramah untuk keluarga, acara ini sekaligus juga launching Kurikulum Baru Anak Sekolah Minggu berbasis keluarga,” paparnya dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Umum Sinode GBI Pdt. Dr. Japarlin Marbun pada deklarasi puncak bulan keluarga GBI, mengingatkan bahwa gereja akan baik, jika keluarga dan masyarakat baik. Demikian juga sebaliknya, jika keluarga baik maka gereja akan baik juga.
“Di dunia ini banyak dan mudah kita temui maha karya Allah tetapi mahaya karya yang terbesar Allah adalah keluarga. Maka di kisah Perjanjian Lama diawali keluarga Adam dan Hawa, demikian juga Perjanjian Baru dimulai dari keluarga dengan pesta di Kana,” jelas Pdt Dr Japarlin Marbun, tetap mengajak jemaat GBI lebih fokus kepada perhatian keluarga.
Ketika keluarga fokus Tuhan, kata Pdt Dr Japarlin Marbun lagi, maka itu juga harus menjadi fokus gereja. Untuk itu sebagai puncak acara bulan keluarga yang sudah diawali sejak Juni di gereja lokal GBI masing-masing, maka gereja (GBI) akan ramah buat keluarga termasuk untuk anak Sekolah Minggu.
“Tidak ada lagi usir-usir anak-anak jika masuk ibadah, semua akan dilayani dengan kurikulum baru berbasis keluarga khususnya untuk Sekolah Minggu,” ujarnya mengingatkan sembari menambahkan bahwa pendidikan anak tetap dominan di tengah keluarga karena itu orang tua harus yang utama.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof Dr Yohana Yambesy dalam sambutannya yang dibacakan Dra Ace Janestry mengingatkan pentingnya meningkatkan pemberdayaan perempuan dan anak sebagai kekuatan keluarga untuk membangun bangsa. Masih berlangsungnya KDRT di dalam keluarga menjadi perhatian pemerintah dan gereja.
Leave a Reply