Jakarta,Warningtime – Menghadapi perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang pesat dan berubah setiap waktu, salah satunya dengan kemajuan media sosial tentu saja berdampak, baik positif dan negatif, bagi generasi muda Indonesia.  Beberapa ekses negatifnya adalah mudahnya mengakses pronografi dan munculnya fedofilia, menjadi ancaman nyata bagi anak bangsa.

Menyikapi semuaya itu, Kerukunan Keluarga Kawanua (KK) menggelar diskusi bertajuk, “Perempuan Kawanua dan Medsos,” di Kampus Ungu AMI, Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (13/12/2017). Diskusi ini digagas sekaligus memperingati hari Ibu yang jatuh 22 Desember ,  menampilkan tiga  narasumber  berkompeten antara lain; aktris senior Rima Melati (Asal Sulut), Direktur Pemberdayaan Industri Informatika, Kemkominfo Septriana Tangkary, dan Ketua Umum KKK/Ketua YLPG Angelica Tengker.

Kesempatan pertama diberikan kepada Rima Melati. Isteri alm. Frans Tumbuan menceritakan kehidupan pribadinya dan penyakit yang lama dideritanya. Dia seorang survivor kangker payudara. “Saat didiagnosa kangker payudara, saya sangat kuatir, apalagi penyakit ini jarang yang sembuh. Tapi karena saya dan suami pasrah dan berdoa kedapa Tuhan, melalui sarana pengobatan akhirnya sembuh. Sekarang saya sudah 78 tahun bahkan suami saya yang duluan dipanggil Tuhan,” saksi Rima Melati.

Pembicara dari Komimfo, Septriana memaparkan fakta bahwa perkembangan internet di seluruh daerah di Indonesia. “Internet saat ini sudah memasuki pelosok tanah air dan tidak bisa dibendung,” paparnya.  Menurutnya, internet telah mengubah anak-anak zaman now menjadi lebih cerdas. Dia mencontohkan seorang anak dari Surabaya yang berhasil menjual tas anticopet melalui media sosial.

Walau demkian, kata Septriana mengingatkan agar masyarakat hati-hati menggunakan media sosial. Pasalnya, informasi yang disebarkan belum tentu benar. “Masyarakat, terutama ibu-ibu untuk tetap hati-hati dalam menggunakan Facebook dimana banyak sekali modus penipuan. Salah satunya para pelaku menggunakan identitasnya sebagai perempuan, namun ternyata laki-laki, untuk memancing korban. Pokoknya banyak modusnya termasuk pornografi,” ujarnya mengingatkan. Karena itu, para ibu agar selalu mengontrol anak mereka. Pasalnya, banyak konten porno yang disebar melalui media sosial.

Sementara Ketua Pemberdayaan Perempuan KKK yang sekaligus Ketua Panitia Seminar, Lana Koenjoro menyatakan,” Media sosial dan internet baik tetapi meski baik dampak negatifnya juga baik. Karena itu KKK membuat seminar dengan membahas Perempuan Kwanua dengan menggandeng Kementrian Kominfo.

“Acara ini dihadiri beberapa komunitas perempuan di Jakarta. Salah satu komunitas yang besar adalah GK Ladies atau Galang Kemajuan Ladies, yaitu komunitas sosial perempuan yang sangat mendukung program-program pemerintahan presiden Jokowi,” tandas Lana yang juga menjabat Ketua GK Ladies.

Terkait dengan tema Medsos  yang dipilih, kata Lana Koenjoro karena ingin mengedukasi para perempuan Indonesia supaya lebih cerdas dan bijak serta lebih pintar lagi dalam menggunakan Media Sosial. Termasuk  dalam menyikapi penyampaian berita, santun dan beretika dalam medsos, menggunakan online shopping dengan perhitungan yang tepat dan sesuai dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.

“Saya kira yang terutama perempuan Indonesia lebih perhatian kepada anak-anak yang menggunakan gadget baik untuk online game maupun kebebasan mereka dalam browsing, agar terhindar dari dampak negatif,” tandasnya.

Di sela-sela seminar, untuk memeriahkan acara dilangsungkan juga fashion show,  yang memunculkan karya-karya disign perempuan Indonesia. Acara ini diikuta ratusan orang yang didominasi perempuan.

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/12/vc1.bmphttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2017/12/vc1.bmpadminwarningtimeHomeJakarta,Warningtime - Menghadapi perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang pesat dan berubah setiap waktu, salah satunya dengan kemajuan media sosial tentu saja berdampak, baik positif dan negatif, bagi generasi muda Indonesia.  Beberapa ekses negatifnya adalah mudahnya mengakses pronografi dan munculnya fedofilia, menjadi ancaman nyata bagi anak...Mengungkap Kebenaran