JakartaWT – Yayasan Karmel Ministry Indonesia bersama Pewarna Indonesia menyelenggarakan talk show dan diskusi interaktif bertajuk, Memberdayakan Yang Terabaikan di Gedung Soka, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Sabtu, (3/02/18) menampilkan pembicara Dr dr Ampera Matippana Kepala BKOM Provinsi Sulawesi Selatan, Pdt Osil Totongan, STh, MTh Ketua Yayasan YKMI dan Ir Soleman Matippana Direktur PT Rande Buana Teknik.

Pada paparannya Kepala BKOM Provinsi Sulawesi Selatan Dr dr Ampera Mattipana menyoroti bagaimana perlakuan masyarakat yang cenderung memandang rendah mereka yang terabaikan seperti narapidana, narkoba dan lainnya. Berbeda perlakuan ketika melihat pejabat dan orang terhormat.

“Kita harus rubah pradigma dan cara pandang kita dalam memperlakukan mereka, kita harus menerima dengan kasih, meski mereka eks narapidana dan lainnya. Mereka harus dijamaah dan harus bertobat. Karena nilainya sama semua di mata Tuhan,” tegasnya.
Kenapa mereka terabaikan, kata Ampera Matippana, karena mereka kurang percaya diri, rendah diri, memandang orang lain curiga, irihati, punya potensi merugikan orang lain dan lain sebagianya. Banyak mereka terjerumus karena mereka awalnya merasa terabaikan dari kecil dari lingkungan keluarga.

Karena itu mereka juga punya hak untuk menerima kasih karunia. Sekecil apapun yang kita bisa lakukan ya mari kita lakukan misalnya ketrampilan design lainnya. Dengam demikian mereka bisa diberdayakan.

Sementara Ir Soleman Matippana menguraikan siapa yang terabaikan, beberapa ciri-cirinya adalah yang tidak punya uang, tidak punya keluarga atau setidak terpisah, tidak percaya, pasrah terhadap nasib dan rentan berbuat kriminal.

“Biasanya nih memang yang terbaikan itu rentan berbuat kriminal meski tidak semua. Karena itu tugas gereja untuk memberi dukungan agar mereka tidak terabaikan,” paparnya. Karena itu mindset kita harus berubah dalam menghadapi mereka.
Menurut Soleman bahwa memang tidak mudah menerima mereka karena pasti terbentur menyangkut kepercayaan (trust) dalam memberdayakan atau mempekerjakan. “Saya sendiri masih berpikir merekrut mereka dalam bekerja,” jelasnya.

Akhirnya, kata Soleman bahwa yang pertama dan utama memang merubah pola pikir kita dan pola pikir mereka agar bisa berubah. Beberapa kendala untuk memberdayakan adalah misalnya susah merekrut karyawan kecuali milik sendiri dan masih terkendala denga surat keterangan kelakuan baik.
“Maka solusi terbaik mereka adalah memberdayakan mereka untuk berusaha atau berwiraswasta. Karena lebih tidak kendala seperti dijelaskan. Wirausaha tidak selalu modal utama tetapi tunjukkan perilaku yang baik untuk berubah dan menjalan relasi,” Soleman memberikan solusi.

Sementara Pdt Osil Totongan memaparkan sudut pandang dari pembinaan mereka yang terabaikan. Menurutnya YKMI sendiri sudah melakukan pelayanan-pelayanan di penjara dan memberikan pembinaan rohani secara berkelanjutan.

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2018/02/20180203_140806-1024x576.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2018/02/20180203_140806-150x150.jpgadminwarningtimeIndonesiaJakartaWT – Yayasan Karmel Ministry Indonesia bersama Pewarna Indonesia menyelenggarakan talk show dan diskusi interaktif bertajuk, Memberdayakan Yang Terabaikan di Gedung Soka, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Sabtu, (3/02/18) menampilkan pembicara Dr dr Ampera Matippana Kepala BKOM Provinsi Sulawesi Selatan, Pdt Osil Totongan, STh, MTh Ketua Yayasan YKMI dan Ir...Mengungkap Kebenaran