Diskusi Sosialisasi Tahapan Pemilu Kerjasama Yakoma PGI, HKBP Resort Ambarita dan Panwaslu Samosir
SamosirWT – Yakoma PGI dan HKBP Ressort Ambarita bekerjasama dengan Panwaslu Kabupaten Samosir mengadakan sosialisasi bersama menangkal bahaya Media Sosial dengan kampanye SARA dan juga penjelasan tahapan pemilu dalam upaya menyambut Pilkada Sumut 2018, berlangsung di Gereja HKBP Ambarita, Kecamatan Simanindo, Samosir, Kamis (8/03/2018).
Tampil sebagai pemateri adalah Irma Simanjuntak dari Yakoma PGI, Jeirry Sumampow Humas PGI dan pengamat politik dan Anggiat Sinaga selaku Ketua Panwaslu Samosir.
Dalam paparannya Irma menyatakan bahwa Media Sosial di jaman generasi anak now sudah sering menjadi ajang kampanye yang tanpa batas. Akibatnya banyak berita hoax yang bisa membawa dampak buruk. “Banyaknya hoax di media sosial membuat kita harus hati-hati sebelum terpengaruh dan terprovokasi menyebarkannya bisa terkena sanksi. Membuat website sekarang begitu mudah karena itu musti waspada,” ujarnya mengingatkan.
Ketua Panwaslu Kabupaten Samosir Anggiat Sinaga mengingatkan bahwa Pemilu Sumut 2018 mema suki masa kampanye ada 8 larangan, antara lain bahwa tidak boleh mempersoalkan NKRI dan UUD 1945, menghina seseorang, tidak boleh menghasut, menggunakan kekerasan, merusak alat peraga, menggunakan fasilatas pemerintah dan lainnya.
“Kita berharap adanya partisipasi warga mengawasi pelanggaran terhadap larangan-larangan tadi. Jika ada silahkan lapor ke Panwaslu atau perangkat desa,” tegasnya.
Sementara Jeirry Sumampow memaparkan seputar sanksi bahwa yang dikenakan sanksi adalah mereka yang sudah calon bukan bakal calon.
“Misalnya JR Saragih sekarang kampanye dimana-mana tidak ada masalah, karena dia belum calon resmi. Berbeda kalau sudah calon nanti bisa dikenai sanksi,” paparnya.
Lebih jauh, kata Jeiry ada kelemahan dalam hukum pemilu kita, ketika ada pelanggaran sanksi susah diterapkan karena tidak ada wewenang untuk memaksa terhadap pelanggaran pemilu.
Ditambahkan, bahwa penggunaan media sosial bisa digunakan untuk menuangkan kritik sepanjang digunakan secara bertanggung jawab. Sepanjang semua untuk membangun kesejahteraan bangsa harus menjadi titik balik dalam media sosial. Pilkada DKI telah menjadi trauma dalam isu dan eksploitasi kampanye SARA. “Saya kira kesadaran untuk melawan dan menolak kampanye SARA harus kita tumbuhkan,” tukasnya.
Diskusi yang dihadiri kurang seratus orang ini diinisiasi Pdt Rikson Nainggolan selaku Pendeta Resort Ambarita bekerjasama dengan Irma Simanjuntak (Yakoma PGI), Anggiat Sinaga (Panwaslu) dan Jeirry Sumampow (PGI).
Leave a Reply