Diskusi Pewarna Jabar: Menangkal Hoax di Tahun Politik
Bekasi WT – Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia Jawa Barat menyelenggarakan diskusi dengan Tema: Menangkal Hoax di Tahun Politik dengan menampilkan pembicara Murfati Lidianto Lie, SE Anggota Dewan Kota Bekasi, Fresman Sinaga, ST Bacaleg PSI DPRD Tkt. I Provinsi Jawa Barat, Dapil Kota Bekasi dan kota Depok, Ferry Batara M., SE., MM Bacaleg PSI DPR RI, Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok, dan Ir. Soleman Matippanna, MH (Pengusaha Muda) di Toba Rest Cafe Mega Office Park, Harapan Indah Bekasi.
Murfati Lidianto Lie, SE membeberkan pengalaman dulu saat mencalonkan untuk anggota dewan Bekasi sudah sering mengalami serangan hoax. Ia mencontohkan adanya isu atau berita bahwa dirinya selalu berpenampilan rok mini dan disebut juga akan menjadi mualaf. Jika terpilih. Semua ini untuk menjauhkan dari pemilu.
“Terbukti setelah menjadi anggota dewan, boleh dibilang diantara anggota dewan sayang paling sering berkunjung ke gereja,” ujar anggota DPRD Kota Bekasi.
Menurut Ferry Batara bahwa untuk menangkal hoax lebih baik misalnya bertanya ke instansi yang berkaitan dengan check langsung data. “Partai kami (PSI) sudah biasa dibully dengan hoax, karena kebenaran itu sulit. Misalnya pimpinan kami disebut kafir dsb,” katanya.
Sementara Fresman Sinaga, ST untuk terhindar dari berita hoax memang kita harus lebih selektif. “Kalau saya pribadi ya ketika temukan hoax fb atau bawa saya, pertama saya akan mengklarifìsi bahwa itu tidak benar dan juga akan meminta maaf,” tuturnya.
Menebarkan hoax berarti melanggar hukum dengan UU ITE dengan ancaman sanksi enam tahun. Karena itu, Ir Soleman Mattipana MH mengingatkan agar hati-hati dalam membagikan informasi di media sosial. “Saya sendiri ketika menerima berita seperti gaji BIPI saya terlebih dulu tenang dan mencari tahu, agar jangan kita menjadi pelaku hoax,” paparnya.
Sebelum acara diadakan juga diselenggarakan pelantikan pengurus Pewarna Jawa Barat yang jabat Ronald Onibala (Ketua), Jack Sitorus (Wakil Ketua), Audy Woworuntu (Sekretaris) dan David Pasaribu (Bendahara).
Leave a Reply