Paskah Nusantara “Bangkitlah dan Bersoraklah” Tampilkan Wayang Sabda
Jakarta WT – Paskah Nusantara digelar atas kerjasama Pewarna Indonesia dengan Gereja Tiberias Indonesia (GTI) bersama Ormas Kristiani diselenggarakan di Gereja GTI Lantai 7 Gedung Prosperity komplek SCBD Sudirman, Jumat (26/4/2019) dengan tema; Bangkitlah dan Bersoraklah.
Acara Paskah kali ini dimeriahkan beberapa persembahan pujian antara lain, persembahan pujian STT IKAT, GMDM, Guzheng dan Zhong Ruan, Clara Panggabean, Samuel Tobing, Tortor Gondang MUKI dan spesial kali ini turut dimeriahkan Pagelaran Wayang Sabda dengan dalang Padmono.
Pagelaran Wayang Sabda ini mengisahkan kisah penyaliban Yesus hingga bangkit di hari ketiga dibawakan dengan apik Padmono dan grupnya.
Pada acara ini hadir perwakilan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Assosiasi Pendeta Indonesia (API), Garda Mencegah Daripada Mengobati (GMDM) dan Bamagnas. Turut hadir juga Pembimas Kristen DKI Lisa Mulyati dan tamu undangan, di samping wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna).
Refleksi Paskah dibawakan oleh Pdt Dr Yesaya Pariadji yang mengambil kotbah dari kitab Yohanes. Pendiri dan Gembala Sidang GTI ini mengingatkan bahwa di Surga ada kitab kehidupan. Karena itu setiap orang nanti harus bertanggung jawab dalam penghakiman kelak.
“Setiap orang dari kita kelak harus mempertanggungjawabkan perbuatan yang kita lakukan pada saat penghakiman, semuanya sudah dicatat kitab kehidupan,” katanya.
Pdt Dr Yesaya Pariadji mengisahkan kisah perjalanan Thomas di India yang disuruh mencari tukang kayu. Setiap ucapan orang harus bisa dipercaya. Karena ucapan Thomas juga kemudian terbunuh.
“Kalau Anda tidak bertobat, maka Anda dibawa ke neraka dan disiksa di sana oleh setan. Tuhan memberi nazar kepada saya perjamuan kudus dan menyelenggarakan minyak urapan. Carilah makanan yang membawakan hidup kekal,” pesannya sembari mengingatkan agar menjaga ucapan di hadapan Tuhan.
Ketua Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono menyatakan acara Paskah Nusantara adalah mengupayakan kesatuan gereja, aras dan ormas kristiani.
“Acara ini rutin diselenggarakan Pewarna, sebelumnya pernah diselenggarakan Natal Nusantara 2018 dan sekarang Paskah Nusantara 2019,” paparnya.
Paskah Nusantara ditutup dengan acara ramah tamah dan makan malam bersama.
Leave a Reply