WARNINGTIME.COM JAKARTA – Ketua Umum Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (FOKAN) Pdt Jefry Tambayong, SH hari ini (24/9/2019) merayakan ulang tahun ke-50 tahun. Ketua Umum GMDM ini dalam mensyukuri setengah abad ulang tahunnya, mengadakan acara ibadah syukur dan perayaan ulang tahun dengan mengundang keluarga, relasi dan tokoh agama/masyarakat diselenggarakan di kantor di Pondok Kopi Jakarta Timur.

Perhelatan ini berlangsung meriah diikuti kurang lebih tiga ratus orang. Usai ucapan syukur dilanjutkan makan malam bersama kemudian diakhiri dengan hiburan nyanyi dan menari bersama. Berbagai lagu daerah nusantara dari daerah Maluku, Papua, NTT dan Medan turut menyemarakkan acara ulang tahun ke-50 aktivis anti narkoba dan rehablitasi asal Kwanua ini.
Ditanya bagaimana kesan setelah diberi Tuhan umur setengah abad, Jefry hanya menjawab semua karena anugerah Tuhan.

“Saya selalu berdoa ajar aku Tuhan untuk menghitung hari-hariku, supaya aku adil dan bijaksana. Di ultah 50 ini biar Tuhan berikan hikmat dan kebijaksanaan. Apapun yang terjadi biarlah saya menjadi suami yang baik, gembala yang baik, pemimpin organisasi yang baik dan menjadi warga Indonesia yang baik dalam kegiatan sehari-hari,” ungkapnya.


Meski Jefry Tambayong dikenal memimpin banyak organisasi anti narkoba, dia tetap menomorsatukan tugasnya sebagai gembala. “Gembala tetap number one meski belakangan ini aktif juga menggeluti pengacara. Jabatan yang lain bisa datang silih berganti tetapi jabatan gembala itu akan selamanya sampai Tuhan datang kembali,” kata Jefry yang belum lama terjun ke dunia lawyer.

Sebagai pengacara ia sudah berhasil mendampingi 15-20 client yang berkaitan masalah narkoba, pertanahan dan kasus lainnya. Selain memiliki LBH GMDN untuk sosial, ia juga mendirikan JT Lawyer Partner. “Yahhh belajar dari Hotman Paris hehehee,” ujar sambil bercanda.

Ditanya impiannya yang belum terkabul diusianya sekarang, Jefry mengakui dengan terus terang punya mimpi besar yaitu mengingginkan berdirinya 34 Panti Rehabilitasi ada di seluruh propinsi Indonesia. Sampai sekarang belum tercapai. “Mengapa belum, pertama mungkin saya belum siap menurut Tuhan. Lalu kedua mungkin belum waktunya Tuhan,” paparnya.

Selain itu, Jefry juga punya kerinduan punya gereja dengan kapasitas 1000 orang. Diakuinya yang sekarang Tuhan kasih masih kurang lebih 300 orang. “Tapi tidak apa-apa, saya tetap syukuri. Karena disetiap tantangan dan persoalan selalu ada second glory (kemuliaan Allah),” imbuhnya. Kemulian Allah ini yang memampukannya saat menghadapi masalah keluarga, gereja, GMDM atau saat membantu mengurusi masalah MT travel milik adiknya. Semua atas campur Tuhan.

“Jadi yang penting buat saya mengucap syukur dalam segala hal. Dalam kotbah singkat tadi, saya sampiakan berterimakasih untuk mama yang melahirkan saya, juga berterimkasih sama istri yang setia mendampingi dan juga terimakasih sama mertua,” katanya sembari menambahkan bahwa perlu berpegang dalam prinsip pertama tetap bersyukur..kedua tetap berdoa, ketiga sukacita dan kerjakan segala sesuatu dengan baik.

Tegaskan Bela NKRI
Menyikapi gejolak yang terjadi belakangan ini termasuk marak demonstrasi di Jakarta, Jefry menegaskan agar umat Tuhan tidak boleh berlaku eksklusifisme. “Kita harus berdiri tegak di NKRI supaya NKRI mengalami pemulihan. Tadi saya sempat WA sama Pak Rubin Adi (Ketua Sinode GBI) yang lagi di Amerika bicara perlu membuat gerakan di luar pemerintah tetapi benar-benar bisa menunjukkan people power mendukung NKRI. GBI cukup besar untuk itu. Juga sudah bicara dengan Pdt Manuel Raintung selaku Ketua PGIW DKI Jakarta agar nanti ada gerakan bersama-sama gabung dengan Muhammadiah dan NU untuk berdiri dan membela NKRI,” tukasnya.

Jefry yang dikenal dekat dengan pejabat salah satunya Irjen Arman Dapari menegaskan NKRI bukan bicara Kampret atau Cebong. Tidak juga soal dukung Jokowi atau Prabowo. Yang pasti kita membela NKRI tetap tegak dari setiap penghianat bangsa dan ancaman dari luar.

“Kita ini sudah diujung tanduk seperti Suriah. Saya melihat ada negara-negara lain yang turut campur tangan. Soal ini saya sudah diskusi dengan banyak tokoh agama dan salah satunya dengan Gus Nuril. Kalau saya berani mati untuk narkoba, maka saya juga harus lebih berani mati untuk NKRI,” pungkasnya.

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/09/20190925_005233-1024x646.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/09/20190925_005233-150x150.jpgadminwarningtimeFokusHomeWARNINGTIME.COM JAKARTA – Ketua Umum Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (FOKAN) Pdt Jefry Tambayong, SH hari ini (24/9/2019) merayakan ulang tahun ke-50 tahun. Ketua Umum GMDM ini dalam mensyukuri setengah abad ulang tahunnya, mengadakan acara ibadah syukur dan perayaan ulang tahun dengan mengundang keluarga, relasi dan tokoh agama/masyarakat diselenggarakan...Mengungkap Kebenaran