Warningtime.com Jakarta – Dirjen Informasi dan Komunikasi (IKP) Prof.  Widodo Muktyo saat membuka bedah buku “Duka dari Nduga” menyatakan bahwa Dirjen IKP Kominfo sangat mengapresiasi penulisan buku ini. Buku ini menawarkan pendekatan persfektif berbeda tentang Papua. Ini selaras fungsi IKP sendiri tepat sebagai humas dari pemerintah.

Bedah buka ini sangat baik untuk melihat tentang realitas sosial Papua. Hal itu diungkapkan di Ruang OPS Kementerian Informasi dan Komunikasi RI (Selasa,10/2019).

“Kami sangat apresiasi yang ditulis penggiat sosial yang memuat realitas sosial masyarakat Papua. Ini menjadi penting karena Indonesia persfektif beragam. Ini menjadi khasanah perkaya literatur Indonesia,” tutur Widodo.

Diingatkan bahwa minat baca buku Indonesia sangat rendah, hanya  0,01 dari jumlah penduduk Indonesia. Minggu depan kita akan ke Papua, komunikasi itu penting terutama dalam pengenalan masyarakat Indonesia.

“Meski yang hadir di ruangan ini terbatas tidak lebih 100 orang, kita harapkan bisa gaungnya berkembang dan diberitakan ke seluruh Indonesia,” paparnya.

Karyawan Dirjen IKP sendiri sudah diminta memiliki medsos dan memposting positif knowledges. “Kami sebut dengan menanam rumput hijau, menyiram postika yang positif yang membangun Indonesia, termasuk mengembangkan narasi Papua,” imbuhnya.

Hadir dalam bedah buku ini, selain penulis Kristin Samah dan Willem Wandik (DPR RI)

Komentar Facebook
https://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/12/20191210_102010-1024x595.jpghttps://warningtime.com/wp-content/uploads/2019/12/20191210_102010-150x150.jpgadminwarningtimeFokusIndonesiaWarningtime.com Jakarta – Dirjen Informasi dan Komunikasi (IKP) Prof.  Widodo Muktyo saat membuka bedah buku “Duka dari Nduga” menyatakan bahwa Dirjen IKP Kominfo sangat mengapresiasi penulisan buku ini. Buku ini menawarkan pendekatan persfektif berbeda tentang Papua. Ini selaras fungsi IKP sendiri tepat sebagai humas dari pemerintah. Bedah buka ini sangat...Mengungkap Kebenaran