Ponpes Al- Zaitun Sumbang Beras Produksi Sendiri kepada Pewarna Indonesia
Warningtime.com Jakarta – Yayasan Pesantren Indonesia Al- Zaytun yang beralamat Desa Mekar Jaya, Mekarjaya, Kec. Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45264 di bawah pimpinan Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang ternyata sangat peduli kepada wartawan termasuk wartawan yang berada dalam wadah PEWARNA Indonesia.
Pesantren Indonesia Al- Zaytun yang merupakan salah satu pesantren terbesar dan terlengkap di dunia tergerak memberikan bantuan beras sebanyak lima kuintal yang terbagi ke dalam 50 karung. Uniknya beras itu merupakan hasil produksi sendiri. Paket ini diserahkan oleh Karim yang mewakili Pesantren Indonesia Al- Zaytun Pada hari Selasa (28/4/2020) di Kemanggisan Jakarta Barat.
Serah terima bantuan langsung diberikan Karim mewakili Pesantren Indonesia Al- Zaytun kepada Ketua Umum PEWARNA Indonesia Yusuf Mujiono.
Pada kesempatan itu, Yusuf Mujiono mengucapkan terimakasih kepada Tuhan dan juga pimpinan Al-Zaitun karena di tengah wabah covid-19 wartawan juga berdampak secara ekonomis.
“Adanya kepedulian dari pimpinan Pesantren Indonesia Al- Zaytun Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang kepada wartawan Nasrani kami apresiasi tinggi. Terimkasih banyak, semoga Pesantren Indonesia Al- Zaytun selalu diberkati Tuhan dan bertambah jaya ke depan,” balasnya di depan Karim.
Seperti diketahui Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pernah mendapatkan figure tokoh toleransi Indonesia yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan keberagaman dari PEWARNA Indonesia pada tahun 2019 di Bandung, Jawa Barat.
Selama ini Pewarna Indonesia tergolong bersahabat dan menjalin hubungan baik dengan pimpinan Ponpes Al Zaitun. Rombongan Pewarna sudah beberapakali berkunjung ke Pesantren Indonesia Al-Zaitun dan membuat acara bersama.
Tokoh Syaykh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang yang kharismatik memiliki wawasan pemikiran yang luas sehingga memberikan banyak pencerahan ketika berdiskusi dengannya. Demikian juga dengan bentuk fisik bangunan Pesantren Indonesia Al- Zaytun yang megah diatas tanah lebih dari seribu hektar bukanlah perjuangan ringan tapi perjuangan panjang yang tangguh dan patut dibanggakan.
Leave a Reply